Pilkada Serentak

Pilwalkot Solo, PDIP Tak Masalah Jika Lawan Kotak Kosong

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 18 Februari 2020
  Pilwalkot Solo, PDIP Tak Masalah Jika Lawan Kotak Kosong

Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo terima berkas pendaftaran cawali dan cawawali Achmad Purnomo-Teguh Prakosa.(MP/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo 2020 berpotensi melawan kotak kosong. Hal itu terjadi karena belum ada partai lain berkoalisi mengusung cawali dan cawawali untul melawan calon dari PDIP. Padahal, Pilwakot Solo tinggal tujuh bulan lagi.

Diketahui, saat ini ada dua cawali yang sedang berebut rekomendasi DPP PDIP untuk maju Pilwakot Solo, yakni pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga:

Tanggapi Survei Indo Barometer, Gibran Bantah Ditolak Warga di Pilwakot Solo

Kalau nantinya benar-benar tidak ada penantang calon dari PDIP. Pilkada Solo tahun ini berpotensi melawan kotak kosong. Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo menegaskan tidak mempersoalkan jika nanti PDIP melawan kotak kosong.

PDIP tak masalah jika lawan kotak kosong di Pilwalkot Solo
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo. (MP/Ismail)

Pilwakot Solo hanya PDIP yang bisa mengusung cawali dan cawawali dengan modal 30 kursi di DPRD Solo. Sedangkan partai lain PKS (5 kursi), PSI (1 Kursi), PAN (3 kursi), Gerindra (3 kursi), dan Golkar (3 kursi) harus berkoalisi agar bisa megusung cawali dan cawawali. Sementara itu, dari aturan KPU parpol yang bisa mengusung cawali dan cawawali harus mengumpulkan sembilan kursi.

"Yo ora popo (Ya tidak apa) lawan kotak kosong. Melihat dukungan penuh masyarakat dan modal 30 kursi di DPRD sangat dimungkinkan PDIP melawan kotak kosong di Pilwakot 2020," ujar Rudy kepada awak media di Solo, Selasa, (18/2).

Rudy menegaskan optimistis memenangkan Pilkada siapapun calon yang direkomendasikan DPP PDIP. Bahkan, ia sesumbar sudah berpengalaman dalam pemilihan wali kota hingga 5 kali Pilkada jadi tidak perlu takut lawannya siapapun.

Gibran Rakabuming Raka juga akan maju dalam Pilwalkot Solo 2020
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo saat ditemui Gibran Rakabuming Raka. (MP/Ismail)

"Jika harus melawan kotak kosong sekalipun saya tidak masalah," kata dia.

Rudy menegaskan kalau Pilwakot benar-benar pertarungan lawan kotak kosong berarti menunjukkan rakyat menghendaki calon dari PDIP. Ia pun menegaskan tidak perlu ada calon boneka segala di Pilwakot Solo.

Baca Juga:

Jika Hasil Survei Gibran Bagus, Isu Dinasti Politik Tak Bisa Dihindari

"Jika partai lainnya memberikan dukungan calon dari PDIP, itu berarti Pilkada Solo selesai," pungkasnya.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga:

Rekomendasi Tak Kunjung Turun, Purnomo Maju Pilwalkot Solo dari Jalur Independen?

#Pilkada Serentak #PDIP #FX Hadi Rudyatmo #Gibran Rakabuming
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Makna Sumpah Pemuda tidak hanya soal persatuan teritorial, tetapi juga semangat kebangsaan dan kesadaran geopolitik yang menjadi fondasi kuat Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Indonesia
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Generasi muda tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Indonesia
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning, menolak usulan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto. Ia menilai, bahwa Soeharto merupakan sosok pelanggar HAM.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Indonesia
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP menyerahkan kasus dugaan korupsi proyek Whoosh kepada KPK. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Indonesia
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Meminta agar penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilakukan secara business to business (B2B).
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Indonesia
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Adanya penolakan tersebut berarti ada harapan dari masyarakat yang harus didengar.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Indonesia
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto justru akan bertentangan dengan semangat reformasi yang bertujuan membatasi kekuasaan.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Politisi PDIP mengatakan, bahwa aktivis 1998 bisa dianggap sebagai pengkhianat.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Indonesia
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Hari Santri merupakan waktu yang tepat untuk menggali kembali gagasan-gagasan Islam Bung Karno yang berakar pada spiritualitas dan nasionalisme.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Indonesia
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air
Peringatan Hari Santri 2025 dimaknai PDIP sebagai momentum untuk membangkitkan kekuatan moral dan rasa percaya diri bangsa.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air
Bagikan