Pfizer Ajukan Izin Penggunaan Vaksin untuk Anak di Bawah Lima Tahun


Varian Omicron telah meningkatkan ancaman COVID-19 pada anak di bawah lima tahun. (Foto: Unsplash/CDC)
PFIZER dan mitranya BioNTech pada Selasa (1/2) meminta Food and Drug Administration (FDA) AS untuk mengesahkan vaksin COVID-19 untuk anak di bawah lima tahun sebagai rejimen dua dosis. Sambil mereka terus meneliti seberapa baik vaksin itu bekerja jika diberikan dalam tiga dosis.
Regulator federal AS sangat ingin meninjau data dengan harapan dapat segera mengizinkan suntikan untuk anak-anak dalam keadaan darurat paling cepat akhir Februari. Demikian menurut beberapa orang yang mengetahui diskusi tersebut, seperti diberitakan nytimes.com.
Baca Juga:

Pfizer sengaja tidak menunggu data tentang rejimen tiga dosis, karena bila demikian mereka baru bisa mengajukan akhir Maret, dan vaksin untuk kelompok usia tersebut akan tertunda hingga akhir musim semi.
Pejabat federal dan eksekutif Pfizer telah menyarankan selama berhari-hari bahwa aplikasi untuk otorisasi darurat vaksin untuk anak-anak usia mulai enam bulan sedang dikerjakan. Setiap kelompok usia di atas yang memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan. Mengingat varian Omicron yang sangat menular telah menyebabkan peningkatan tajam infeksi di antara segala usia, termasuk anak-anak.
Scott Gottlieb, anggota dewan Pfizer dan mantan komisaris FDA, mengatakan kepada CBS News pada hari Minggu (30/1) bahwa vaksin tersebut mungkin disahkan segera pada bulan Maret untuk kelompok usia termuda.
Pejabat federal sangat ingin memulai program vaksinasi untuk anak kecil karena studi Pfizer-BioNTech menunjukkan dua dosis memberikan tingkat perlindungan yang signifikan terhadap COVID-19 tanpa masalah keamanan. Pejabat berharap rejimen pada akhirnya akan mencakup tiga dosis.
Baca Juga:

Pfizer dan BioNTech pada pertengahan Desember mengumumkan bahwa anak-anak berusia 6 bulan hingga dua tahun yang diberi dua dosis vaksin dengan kekuatan sepersepuluh dari dosis orang dewasa menghasilkan respons imun yang sebanding dengan orang muda berusia 16 hingga 25 tahun. Namun, di antara anak usia 2 sampai 4, responnya kurang kuat.
Respon tersebut mendorong perusahaan untuk menguji dosis rendah ketiga dari suntikan pada anak kecil. Daripada menunggu hasil tersebut, regulator federal mengambil pendekatan yang tidak biasa dengan mendorong Pfizer untuk mengajukan otorisasi untuk rejimen dua dosis untuk mulai melindungi anak-anak dari varian Omicron dan kemungkinan mutasi berikutnya.
Meskipun sebagian besar anak kecil berhasil memerangi virus dengan baik, American Academy of Pediatrics mengatakan bahwa varian Omicron telah meningkatkan ancaman COVID-19 pada anak di bawah lima tahun. (aru)
Baca Juga:
Tips Melindungi Diri Ketika ada Orang Rumah Terpapar COVID-19
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
