Peungat Sajian Khas Gayo Hasil Alam Danau Laut Tawar

GAYO merupakan salah satu suku yang mendiami Provinsi Aceh. Penutur bahasa Gayo ini mendiami Aceh bagian tengah. Selain terkenal dengan kopinya, Gayo juga punya beragam makanan khas yang menambah khazanah kuliner Serambi Makkah.

Kalau kamu berwisata ke Gayo, salah satunya wajib kamu coba yaitu peungat. Peungat merupakan olahan ikan yang dicampur dengan rebung. Ikan dimasak bersama bumbu hingga menyerap dan tanpa kuah.

Ikan yang digunakan pada peungat yaitu ikan depik. Ikan ini merupakan endemik di Danau Laut Tawar di datarang tinggi Gayo, Kabuapten Aceh Tengah. Ikan ini berbentuk kecil menyerupai ikan teri. Masyarakat Gayo pesisir danau ini biasa menangkap dan mengolah ikan depik menjadi makanan khas setempat.

Namun selain menggunakan ikan depik, peungat juga bisa diganti dengan mujair ukuran kecil. Sementara bumbu-bumbunya terdiri dari bawang putih dan merah, terasi, kunyit, cabai, dan jeruk nipis. Semua bumbu dimasak dengan rebung dan ikan tanpa kuah. Penggunaan bumbu ini hampir sama dengan pembuatan gulai tapi tanpa kuah.

Kamu bisa juga membuat peungat di rumah dengan resep sederhana. Berikut merahputih.com sajikan resepnya seperti dikutip Ragam Kuliner Aceh: Nikmat Yang Sulit Dianggap Remeh;

Bahan:

- 500 gram ikan depik/teri Gayo/ikan mujair

- 125 gram rebung/rebung asam

Bumbu:

- 5 buah cabai merah

- 3 butir bawang merah

- 2 siung bawang putih

- 1/2 buah jeruk nipis, diambil airnya

- 1 cm kunyit

- 1/4 sdt terasi

- 1/4 sdt garam

Cara membuat:

1. Ikan dibersihkan, disayat-sayat dan diberi perasan air jeruk nipis

2. Rebung diiris tipis seukuran korek api

3. Bumbu dihaluskan dan dicampur dengan ikan dan diaduk rata

4. Ikan, rebung, dan bumbu dimasak dalam kuali hingga airnya kering. (*)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Sajian Tradisional Berbahan Kepiting, Pencinta Seafood Wajib Coba