Wisata

Petualangan Masa Lalu di Gua Liang Bua, Rumah 'Hobit dari Flores' di NTT

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 19 Agustus 2024
Petualangan Masa Lalu di Gua Liang Bua, Rumah 'Hobit dari Flores' di NTT

Gua Liang Bua jadi rumah bagi hobbit dari Flores.(foto: Instagram @eazytraveler)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - PROVINSI Nusa Tenggara Timur punya Pulau Flores nan indah dan kaya akan peninggalan arkeologi. Salah satu temuan yang mencuri perhatian dunia ialah 'Hobbit dari Flores'. Manusia purba bernama Homo floresiensis itu memang unik dan mencuri perhatian dunia arkeologi. Temuan unik di 2003 itu membawa nama Gua Liang Bua ikut dikenal dunia.

Kini, gua di Dusun Rampasasa, Desa Liangbua, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Flores, NTT, itu menjadi situs purba dengan berbagai temuan arkeologi. Nama Liang Bua dalam bahasa Manggarai berarti gua atau lubang sejuk. Gua ini merupakan salah satu dari beberapa gua karst yang ada di Pulau Flores, NTT.

Selain menjadi 'rumah' bagi 'Hobbit dari Flores', gua indah ini juga merupakan tempat penemuan berbagai sisa manusia purba seperti potongan rangka, rahang bawah, perkakas bekas Homo erectus, serta sisa-sisa tulang Stegodon (gajah purba) kerdil, biawak raksasa, serta tikus besar. Tidak mengherankan jika arkeolog dari Belanda, Inggris, dan Indonesia menjadikan gua ini sebagai tempat penggalian dan penelitian sejak 1930-an.
?
Secara geologi, gua ini merupakan bentukan endokars yang berkembang pada batu gamping. Bentukan endokars itu berselingan dengan batu gamping pasiran. Batuan gamping itu diperkirakan berasal dari periode Miosen tengah atau sekitar 15 juta tahun yang lampau. Kawasan kars di NTT ini, sebagaimana kawasan kars di tempat lain di Indonesia, juga memiliki ciri-ciri khusus yang berlainan dengan kawasan kars lainnya.

Baca juga:

Flores Keindahannya Juga Melingkupi Tradisinya


?
Masyarakat setempat akrab dengan gua ini karena ukurannya yang besar. Bayangkan saja, panjang gua ini mencapai 50 meter, lebar 40 meter, dan tinggi 25 meter. Saking besar ukurannya, gua ini pernah digunakan sebagai tempat ibadah dan sekolah.
?
Meskipun gua ini luas, jalan menuju ke lokasi bisa dikatakan sempit dan hanya muat satu mobil. Selain itu, jalurnya juga ekstrem karena banyak belokan dan bukit-bukit. Namun, kesulitan itu akan terbayar dengan pemandangan cantik Gua Liang Bua. Untuk itu, jika ingin mengunjungi gua unik ini, kamu disarankan berjalan kaki. Jadi jangan lupa membawa bekal sendiri ya.

Saat menampaki gua, kamu seakan diajak masuk kelingkungan manusia purba, membayangkan kehidupan mereka berpuluh ribu tahun lalu. Kamu bisa melihat gua besar dengan batu stalagmit, mebayangkan gajah purba, komodo, dan manusia pendek (Homo floresiensis) pernah tinggal. Dekat Liang Bua, ada gua-gua lain seperti Gua Galang dan Gua Tanah. Kamu juga bisa bertualang ke gua tersebut, merasakan keseruan petualangan ala Indiana Jones.(dwi)

Baca juga:

Wae Rebo NTT Dinobatkan Jadi Desa Tercantik Kedua di Dunia

#Wisata #NTT
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Rangkaian berwarna cerah ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi naik kereta api di tengah kota hingga ke wilayah pedesaan Wonogiri.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati  Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Indonesia
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Pengelola TMR wajib memantau satwa secara rutin
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Indonesia
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Harus dicari alternatif lain kendaraan yang lebih murah dan dapat memuat lebih banyak orang sekali jalan.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Travel
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Ala Khotah (Jejak Nabi) menghadirkan sebuah perjalanan imersif selama enam bulan yang akan dimulai pada November ini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Indonesia
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Partisipasi publik menjadi kunci agar Kota Tua benar-benar menjadi ruang bersama yang aman dan nyaman
Angga Yudha Pratama - Minggu, 12 Oktober 2025
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Indonesia
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Wisata malam Ragunan akan dibuka hari ini, Sabtu (11/10). Taman Ragunan buka pukul 18.00-22.00 WIB. Berikut harga tiketnya.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Indonesia
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Angka itu naik ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 517.528 WNA.
Dwi Astarini - Kamis, 09 Oktober 2025
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Travel
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Temuan ini berdampak langsung pada strategi destinasi dunia, mulai dari Tokyo hingga Dubai, yang kini semakin memperhatikan fasilitas halal demi menarik wisatawan muslim.
Dwi Astarini - Senin, 29 September 2025
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Travel
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
'KPop Demon Hunters' telah menjadi panduan tidak resmi bagi wisatawan asing.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Bagikan