Petani Sambut Positif Rencana DPR Tinjau Lapangan Perhutanan Sosial

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 30 September 2017
Petani Sambut Positif Rencana DPR Tinjau Lapangan Perhutanan Sosial

Petani menyedot air tanah dengan menggunakan mesin pompa untuk mengairi sawahnya, di Desa Asinan, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (25/9). Foto: Antara

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Petani Hutan yang tergabung dalam Sekertariat Bersama Perhutanan Sosial Jawa menyambut positif rencana Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat yang akan meninjau langsung program Perhutanan Sosial. Alasannya, tinjauan ini justru akan membuktikan tudingan program ini merusak hutan sama sekali tidak benar.

"Kami siap, karena petani hanya minta hutan yang gundul atau tutupannya tak sampai 10 persen untuk dikelola," kata Hanafi, salah satu petani Pemalang melalui siaran pers di Jakarta, Sabtu (30/9)

Setelah mendapatkan izin pemanfaatan hutan sampai 35 tahun, petani akan melakukan penanaman dengan pohon yang mempunyai nilai ekonomi. Dengan demikian, hutan akan menjadi lebih hijau dan petani memperoleh penghasilan.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi mengatakan komisinya akan turun lapangan untuk memverifikasi benar atau tidak adanya konflik terkait pelaksanaan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.39 Tahun 2017 tentang Perhutanan Sosial di Wilayah Kerja Perum Perhutani. Pernyataan ini disampaikan saar audiensi antara Komisi IV DPR dan petani hutan.

"Karena ada yang menolak namun lebih banyak petani yang menerima aturan ini," kata Yoga, Kamis (28/9) lalu. Verifikasi ini akan mendatangkan petani, Perhutani, pemerintah daerah setempat dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Direktur Yayasan Kehutanan Indonesia Siti Fikriyah mengatakan program Perhutanan Sosial bukanlah bagi-bagi tanah melainkan memberikan kesempatan pada petani penggarap untuk memanfaatkan hutan gundul dengan menanam kembali pohon. Pemberian akses pemanfaatan hutan ini bersyarat, yaitu petani juga bertanggung jawab untuk menghijaukan hutan kembali.

"Kalau hutannya tak jadi, izinnya akan dicabut," kata Fikri. Evaluasi akan dilakukan secara berkala. Lahan hutan yang dimanfaatakan masing-masing petani pun diusahakan mencapai 1 sampai 2 ha per kepala keluarga agar petani memperoleh pendapatan yang berkecukupan.

Sebagai informasi, ada beberapa isi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 39 Tahun 2017 yang bisa dicermati. Aturan ini memberikan perlindungan hukum dan keadilan kepada petani miskin di kawasan hutan dari praktik hubungan yang tak adil seperti kriminalisasi petani.

Regulasi ini memberikan panduan upaya pemulihan hutan dengan komposisi tanaman. Harus tumbuhan yang bisa menjaga kelestarian hutan tetapi juga mempunyai nilai ekonomi seperti pohon buah, petai, jengkol, atau tanaman lain.

Permenhut 39 Tahun 2017 juga memberikan ruang bagi kelembagaan sekitar hutan, kelompok tani bahkan koperasi. Dengan demikian, masyarakat sekitar hutan dapat diakomodasi. (*)

#Komisi IV DPR #Petani #Sekretariat Bersama Perhutanan Sosial Jawa
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Rapat Panas di Komisi IV soal Bencana Sumatra, Rahmat Saleh Minta Menhut Raja Juli Mundur dari Jabatan
Anggota Komisi IV DPR meminta menteri yang dinilai gagal menangani bencana banjir dan longsor di Sumatra untuk mundur. Menhut menyatakan siap dievaluasi.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 05 Desember 2025
Rapat Panas di Komisi IV soal Bencana Sumatra, Rahmat Saleh Minta Menhut Raja Juli Mundur dari Jabatan
Berita Foto
Raker Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dengan Komisi IV DPR Bahas Material Kayu Pasca Banjir di Sumatera
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/12/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 04 Desember 2025
Raker Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dengan Komisi IV DPR Bahas Material Kayu Pasca Banjir di Sumatera
Indonesia
DPR Soroti Bencana Ekologis, Minta Satgas PKH Berani Ungkap Aktor Besar di Balik Penebangan
Kayu gelondongan yang muncul saat banjir bandang di Sumatra diduga berasal dari penebangan hutan besar-besaran. DPR mendesak Satgas PKH mengungkap pelaku utama tanpa tebang pilih.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 Desember 2025
DPR Soroti Bencana Ekologis, Minta Satgas PKH Berani Ungkap Aktor Besar di Balik Penebangan
Indonesia
Dugaan Kerusakan Alam, DPR Akan Panggil Kemenhut Bahas Banjir dan Longsor di Sumatra Utara
Komisi IV DPR RI akan memanggil Kemenhut untuk membahas banjir dan longsor di utara Sumatra, termasuk peta DAS, tutupan lahan, dan rencana reboisasi.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 30 November 2025
Dugaan Kerusakan Alam, DPR Akan Panggil Kemenhut Bahas Banjir dan Longsor di Sumatra Utara
Indonesia
250 Ton Beras Ilegal dari Thailand Masuk Indonesia, Komisi IV DPR Minta Usut Tuntas
Temuan ini bertentangan dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menutup keran impor beras untuk memperkuat kedaulatan pangan.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
250 Ton Beras Ilegal dari Thailand Masuk Indonesia, Komisi IV DPR Minta Usut Tuntas
Indonesia
KAI Commuter Siapkan Gerbong Khusus untuk Petani dan Pedagang di Rute Merak - Rangkasbitung
KAI Commuter akan menghadirkan gerbong khusus bagi petani dan pedagang di layanan Commuter Line Merak–Rangkasbitung untuk memperkuat rantai pasok dan ekonomi daerah.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 02 November 2025
KAI Commuter Siapkan Gerbong Khusus untuk Petani dan Pedagang di Rute Merak - Rangkasbitung
Indonesia
Menteri Amran Klaim Petani Muda Hasilkan Pendapatan Rp 20 Juta Per Bulan
Amran mengaku optimistis tren itu akan terus tumbuh, terutama karena pemerintah tengah menggencarkan program cetak sawah baru seluas tiga juta hektare.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 22 Oktober 2025
Menteri Amran Klaim Petani Muda Hasilkan Pendapatan Rp 20 Juta Per Bulan
Berita Foto
Anak Petani Raih Gelar Doktor Disertasi Kupas Sistem Aplikasi SRIKANDI DPR
Anggota Dewan Pengawas LKBN Antara, Ariawan menjalani Sidang Promosi Doktor, dengan judul disertasi "Implementasi Kebijakan Digitalisasi Informasi: Studi Efektivitas Sistem Aplikasi SRIKANDI Di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia", yang digelar terbuka di Kampus Universitas Prof Dr Moestopo Beragama, Jakarta, Sabtu (18/10/2025).
Didik Setiawan - Sabtu, 18 Oktober 2025
Anak Petani Raih Gelar Doktor Disertasi Kupas Sistem Aplikasi SRIKANDI DPR
Indonesia
Wacana Penggabungan Bulog dan Bapanas, Komisi IV DPR: Jangan Sampai Reformasi Kelembagaan Justru Menambah Beban Baru
Usulan penggabungan Bulog dan Bapanas perlu dikaji secara mendalam agar tidak menimbulkan persoalan baru dalam tata kelola pangan nasional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 13 Oktober 2025
Wacana Penggabungan Bulog dan Bapanas, Komisi IV DPR: Jangan Sampai Reformasi Kelembagaan Justru Menambah Beban Baru
Indonesia
DPR Soroti Reklamasi Pulau Pari, Berpotensi Rusak Ekosistem Laut dan Ancam Kelestarian Lingkungan
DPR menyoroti reklamasi Pulau Pari. Sebab, hal itu dinilai bisa merusak ekosistem laut dan mengancam kelestarian lingkungan.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
DPR Soroti Reklamasi Pulau Pari, Berpotensi Rusak Ekosistem Laut dan Ancam Kelestarian Lingkungan
Bagikan