Pertamina Tegaskan Tidak Ada Energi Murah


ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
MerahPutih Bisnis - Technology & Product Development dari Pertamina Andianto Hidayat menegaskan bahwa tidak ada Energi Alternatif yang murah untuk industri ataupun masyarakat.
Menurutnya, secara keekonomian saja membangun Energi Baru Terbarukan ini sangat mahal. Selain karena biaya, persediaannya juga sangat terbatas. Artinya, tempat pembangunan energi ini jauh dari tempat penyalurannya sehingga memerlukan biaya yang cukup besar. (Baca: Pemerintah Janji akan Benahi Usaha Hulu Migas)
"Saya bingung, ditinjau dari mana energi murah ini, kita sudah enggak bisa lagi andalkan energi murah," tutur Technology & Product Development dari Pertamina Andianto Hidayat, dalam acara seminar bertajuk "Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dengan Ketersediaan Energi Alternatif Untuk Industri", di Menara Batavia, Jakarta, (9/4).
Andianto melanjutkan, bahwa energi murah bisa saja diwujudkan. Namun, itu pun jika Indonesia sendiri dapat memfasilitasi teknologi yang sangat canggih.
"Kami bermimpi ada teknologi yang bisa bangkitkan air laut. Insya Allah itu akan lebih ekonomis," tuturnya. (Baca: Ketua Komisi VII Setuju Tarif Listrik Tidak Naik)
Untuk diketahui, semangat pemerintah dalam mengembangkan Energi Baru terbarukan ini sangatlah tinggi. Hal ini terlihat ketika, Menteri Energi sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, meminta anggaran pada Dewan Perwakilan Rakyat. Bahkan pemerintah juga ingin mengubah mainstream dari usaha minyak dan gas (migas) ke usaga EBT. (rfd)
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Ingin Fokus Bisnis Migas, Pertamina Bakal Gabungkan Pelita Air ke Garuda Indonesia

Alasan Pertamina Kaji Penggabungan Pelita Air dan Garuda Indonesia

SPBU Merek Asing Alami Kelangkaan BBM, Impor 1,4 Juta Kilo Dari AS Jadi Solusi Juta Kiloliter

BBM di SPBU Merek Asing Langka, Pertamina Bantah Lakukan Monopoli

KPK Periksa Eks Direktur Keuangan Telkom terkait Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Beda Data Produksi Migas Antara Kementerian ESDM dan SKK Migas, Menteri Bahlih Klaim Lampaui Target APBN

Gas Elpiji 3 Kg di Sragen Kembali Langka, Pertamina Tambah Pasokan 112 Persen

Blok Ambalat Kembali Menghangat, Negosiasi Pengelolaan Bersama Masih Dibahas

Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina, KPK Periksa GM Finance Anak Usaha Telkom

Kasus Salah Isi Pertalite Malah Dapat Solar di Kembangan, Pihak SPBU Bisa Dijerat Pasal UU Perlindungan Konsumen
