Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Dianggap Kemunduran Demokrasi


Presiden Jokowi bersama Ibu Negara saat mencoblos pada Pilgub DKI 2017. (MP/Dery Ridwansah)
MerahPutih.com - Jubir PKS Ahmad Fathul Bari menyebut wacana perpanjangan periode masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI adalah kemunduran demokrasi. Apalagi salah satu isu dalam amandemen itu adalah mengembalikan pemilu ke MPR.
Menurur Ahmad, PKS sebagai partai yang lahir dari rahim reformasi sangat menolak hal itu dimasukkan kedalam konstitusi dan menjadi perubahan dalam amendemen.
Baca Juga:
Amandemen UUD 1945 Perlu Dimasukkan Dalam Visi Misi Lembaga Negara
"Jika itu terjadi, kita malah menjadi setback ke masa sebelum reformasi, ada kemunduran demokrasi," ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).

Menurut dia, penolakan PKS terhadap periodisasi masa jabatan presiden dan wakil seiring dengan sikap terhadap wacana amendemen konstitusi.
"Apalagi isu yang membuka tentang amendemen itu tentang GBHN padahal itu sudah terakomodasi dalam RPJP," ungkap Ahmad.
Saat ini, belum menjadi permasalahan yang sangat mendesak sehingga harus dilakukan amendemen. Apalagi, isu amendemen menyeret Garis-garis Besar Haluan (GBHN) yang sudah terakomodasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP).
Baca Juga:
Ketua MPR: Pemilihan Presiden Langsung Tidak Akan Diamandemen
"Sesuai dengan yang disampaikan oleh Presiden PKS kemarin dalam konpres bahwa kami tegas untuk saat ini menolak amendemen konstitusi walaupun wacana ini digulirkan harus berdasarkan kehendak rakyat," kata dia.

Sementara, Sekretaris Fraksi Partai Nasdem Saan Mustopa menegaskan, fraksinya ingin amendemen UUD 1945 tidak terbatas untuk menghidupkan kembali GBHN.
Saan mengatakan, meski belum diusulkan secara formal, Fraksi Partai Nasdem membuka wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode. (Knu)
Baca Juga:
Prabowo dan Surya Paloh Setuju Amandemen UUD, Andi Arief: Mereka Pragmatis!
Bagikan
Berita Terkait
Truk Berisi Alat Bakar dam Petasan Ditemukan di Lokasi Kerusuhan, Prabowo: ini Tindakan Terencana Membuat Kekacauan

Pajak Bumi dan Bangunan Naik Hingga 250% di Pati, PKS Minta Pemerintah Jangan Pernah 'Bermain Api' dengan Rakyat

Penerima MBG Tembus 20 Juta Jiwa, PKB Optimistis Target Akhir Tahun Tercapai

Legislator Gerindra: Pidato Presiden Perekat Kebangsaan untuk Indonesia Maju

Demi Tanah Abang Bangkit, Fraksi PKS Desak Pemprov DKI Jadikan Prioritas di RPJMD

PKS: Bendera One Piece Bukan Anarkis, Itu Kritik Kreatif

Respons Puan Maharani soal Anies Baswedan Kritik Presiden RI yang Kerap Absen di Forum PBB

Heran Olahraga Padel Dikenakan Pajak, Dewan PKS DKI: Mestinya Difasilitasi

PKS Copot Wakil Ketua DPRD Banten Budi Prajogo Gara-Gara Kasus Siswa Titipan SPMB

Sukamta Gantikan Aher Jadi Wakil Ketua Komisi I DPR
