Pernyataan Menteri Agama Soal Orang Bercadar dan Celana Cingkrang Dinilai Keliru
Juru bicara PKS, Ahmad Fathul Bahri (MP/Kanu)
MerahPutih.Com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai ucapan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi soal wacana pelarangan celana cingkrang di lingkungan pemerintah adalah keliru.
Juru bicara PKS, Ahmad Fathul Bahri menyebut, Fachrul seharusnya mencari cara untuk menangani radikalisme dengan langkah yang komprehensif.
Baca Juga:
Wasekjen PPP Nilai Larangan ASN Pakai Cadar Berpotensi Melanggar HAM
"Menurut saya, Menteri Agama perlu melihat bahwa bagaimana menangani radikalisme ini dengan komprehensif, dengan holistik melihat berbagai aspek, dan jangan terjebak pada simbol-simbol yang menurut saya justru kontraproduktif dan menjadi pertentangan publik," imbuh Fathul kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (2/11).
Selain itu, Fathul menyarankan Menag Fachrul Razi melibatkan berbagai pihak dalam membuat sebuah keputusan, mulai agamawan hingga akademisi.
"Dan semua pihak tentu harus dilibatkan, baik dari kalangan agamawan maupun kalangan akademisi, juga kalangan-kalangan yang lain yang menjadi stakeholder dari masyarakat itu sendiri," kata dia.
Fathul menilai celana cingkrang tidak selalu identik dengan paham agama yang dianut oleh seseorang.
"Mungkin celana cingkrang sekarang bukan diidentikkan dengan orang-orang yang punya pilihan agama sendiri, pilihan-pilihan perbedaan itu, tapi bahkan jadi gaya gaul anak sekarang juga," ujar dia.
Fathul menilai mereka yang berjenggot dan mengenakan celana cingkrang tidak bisa dikaitkan dengan kelompok radikal. Menurutnya, upaya menangkal radikalisme sebaiknya dilakukan dengan program yang substantif.
"Karena celana cingkrang atau jenggot dan sebagainya mungkin dalam Islam banyak khilafiahnya, banyak perbedaannya. Jadi, kalau kami menekankan, sebaiknya mengatasi radikalisme itu bukan dengan hal-hal simbolik yang menjadi perdebatan, tapi dengan program yang lebih substantif," ujar Fathul.
Fathul mengatakan PKS akan mendukung program Kementerian Agama melawan radikalisme secara substantif. Namun pernyataan Menang, menurut Fathul, di awal masa jabatannya cukup menimbulkan pro dan kontra.
"Kalau itu dilakukan, kami pasti akan mendukung. Tapi kan kemarin first impression-nya menurut kami cukup buruk dengan akhirnya melihat hal itu sebagai suatu hal yang diidentikkan dengan ciri-ciri orang yang radikal. Itu harus jadi catatan juga bagi Menag di awal masa kepemimpinannya," lanjut Fathul.
Baca Juga:
Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razi hendak melarang cadar sekaligus celana cingkrang di instansi pemerintah.
"Kalau instansi pemerintah kan memang sudah jelas ada aturannya. Kalau kamu PNS, memang boleh pakai tutup muka?" sebut Fachrul dalam sambutannya di dalam 'Loka Karya Peningkatan Peran dan Fungsi Imam Tetap Masjid' di Hotel Best Western, Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (30/10).(Knu)
Baca Juga:
DPR Tanggapi Positif Aturan Penggunaan Cadar di Instansi Pemerintah
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Mulai Terpapar Radikalisme, As SDM Kapolri Waspadai Fenomena Polisi Cinta Sunah
Menag Nasaruddin Umar: Jangan Ada yang Beri ‘Stempel Negatif’ pada Pesantren
PKS Solo Kukuhkan Pengurus, Serukan Koalisi Beretika dan Bermartabat
BNPT Minta Ibu Lebih Berperan Tangkis Upaya Kelompok Radikal Rekrut Anak Muda Lewat Game Online
Menag Nasaruddin Puji Indonesia Peringkat 1 Negara yang Kuat Sedekah
Evaluasi Masih Bobrok, Legislator PKS Ingatkan MBG Berpotensi Jadi 'IKN Jilid 2'
Keracunan karena MBG Marak, DPR Tuntut Evaluasi Total Segera dari Segi Komunikasi Krisis hingga Regulasi
Pakar Sebut Kewenangan Atribusi Menag tidak Melawan Hukum
F-PKS DPRD DKI Minta Transjakarta Perluas Rute Mikrotrans
Prabowo Lantik Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam, PKS Ingatkan Tantangan Berat