Kesehatan

Perlu Diteliti, Perubahan Siklus Menstruasi setelah Vaksinasi COVID-19

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 23 September 2021
Perlu Diteliti, Perubahan Siklus Menstruasi setelah Vaksinasi COVID-19

Para ilmuwan belum mengerti persis bagaimana vaksin dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi. (cloudinary.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERUBAHAN pada siklus menstruasi dan pendarahan yang tidak terduga setelah mendapatkan vaksin COVID-19 harus diselidiki untuk meyakinkan para perempuan. Demikian diungkapkan seorang ahli imunologi terkemuka dengan spesialisasi dalam kesuburan.

Saat menulis opini di jurnal medis BMJ, Dr Victoria Male, dari Imperial College London, mengatakan respons imun tubuh mungkin menjadi penyebab hal itu terjadi, bukan sesuatu yang ada di vaksin. Berdasarkan artikel yang diberitakan BBC (16/9), Male menekankan tidak ada bukti bahwa vaksin berdampak pada kehamilan atau kesuburan.

Sebelumnya, pemerintah Inggris telah menerima lebih dari 30.000 laporan masalah menstruasi setelah vaksinasi COVID-19. Efek samping yang dicurigai ini termasuk menstruasi yang lebih banyak dari biasanya, siklus yang tertunda dan pendarahan yang tidak terduga setelah mendapatkan vaksin dari tiga jenis yang digunakan di negara tersebut. Inggris telah memberikan lebih dari 47 juta dosis yang diberikan kepada perempuan di Inggris hingga saat ini.

BACA JUGA:

Mitos Menyesatkan Vaksin COVID-19 Pengaruhi Kesuburan dan Keguguran

Setelah meninjau laporan tersebut, Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA) mengatakan, "tidak ditemukan hubungan" antara vaksin COVID-19 dengan gejala yang dimaksud.

Gangguan menstruasi sangat umum, dapat disebabkan oleh banyak hal yang berbeda, dan jumlah perempuan yang terpengaruh rendah, demikian menurut MHRA.

Perubahan menstruasi juga telah dilaporkan oleh beberapa perempuan setelah terinfeksi virus itu sendiri, dan dengan long Covid.

Untuk Melawan Hoaks

vaksin covid-19
Pemerintah Inggris telah menerima lebih dari 30.000 laporan masalah menstruasi setelah vaksinasi COVID-19. (substack.com)

Namun, tulisan opini Male di BMJ mengatakan penelitian yang kuat terhadap laporan masalah menstruasi akan membantu untuk melawan hoaks atau informasi yang salah seputar vaksin. "Keraguan vaksin di kalangan perempuan muda sebagian besar didorong oleh klaim palsu bahwa vaksin COVID-19 dapat membahayakan peluang mereka untuk hamil di masa depan, dia berpendapat.

Dia menambahkan, "Kegagalan untuk menyelidiki secara menyeluruh laporan perubahan menstruasi setelah vaksinasi kemungkinan akan memicu ketakutan ini. Jika hubungan antara vaksinasi dan perubahan menstruasi dikonfirmasi, informasi ini akan memungkinkan orang untuk merencanakan siklus yang berpotensi berubah."

BACA JUGA:

Peneliti Sebut Vaksin Covid-19 Mampu Proteksi dari Covid-19 Varian Delta

Male yang merupakan dosen imunologi reproduksi mengatakan, informasi yang jelas dan terpercaya penting bagi perempuan yang untuk dapat memperhitungkan siklus mereka dengan tepat.

Dia juga mengatakan, efek dari intervensi medis apa pun pada menstruasi tidak boleh hanya menjadi "renungan" dalam penelitian mendatang.

Perlindungan Terbaik

vaksin covid-19
Vaksinasi adalah perlindungan terbaik terhadap virus COVID-19 jika merencanakan kehamilan. (clinicaladvisor.com)


Para ilmuwan belum mengerti persis bagaimana vaksin dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi. Hal tersebut mungkin terkait dengan dampak sistem kekebalan, yang dirangsang oleh vaksin, pada hormon yang mendorong siklus menstruasi. Namun, itu juga dapat disebabkan oleh sel-sel kekebalan yang bertindak berbeda di lapisan rahim.

Vaksin lain, seperti HPV atau human papillomavirus, juga telah dikaitkan dengan perubahan menstruasi yang serupa. Namun, hanya ada sedikit penelitian yang dilakukan tentang bagaimana dan mengapa hal itu terjadi.

Para ilmuwan setuju bahwa kemampuan perempuan untuk memiliki bayi tidak terpengaruh oleh vaksin. Percobaan menunjukkan, vaksinasi tidak mengubah peluang perempuan untuk hamil secara alami atau selama perawatan kesuburan. Penelitian tentang kesuburan pria setelah vaksin juga menunjukkan tidak ada dampak pada kualitas sperma.

Dr Jo Mountfield, wakil presiden Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG) mengatakan, perubahan pada siklus menstruasi bisa mengkhawatirkan, tetapi umumnya hanya berlangsung satu atau dua siklus.

Dia pun menganjurkan siapa pun yang mengalami pendarahan hebat yang tidak biasa, terutama setelah menopause, untuk berbicara dengan profesional kesehatan untuk meminta saran medis, tetapi dia menekankan tidak ada risiko bahaya jangka panjang.

"Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa perubahan sementara ini akan berdampak pada kesuburan seseorang di masa depan, atau kemampuan mereka untuk memiliki anak," kata Mountfield.

RCOG mengatakan, vaksinasi adalah perlindungan terbaik terhadap virus corona, terutama jika merencanakan kehamilan, karena perempuan hamil yang tidak divaksinasi berisiko lebih tinggi sakit parah akibat COVID-19 daripada perempuan lain pada usia yang sama.

Pihak RCOG juga menyerukan penelitian lebih lanjut tentang mengapa perempuan mungkin mengalami perubahan pada siklus menstruasi mereka setelah vaksin.(aru)

BACA JUGA:

Gedung Putih Tawarkan Penjelasan Seputar Vaksin COVID-19 untuk Nicki Minaj

#Kesehatan #Vaksin Covid-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Lifestyle
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kebon Jeruk memiliki dan mengoperasikan tiga sistem robotik, yakni Da Vinci Xi (urologi, ginekologi, bedah digestif, dan bedah umum), Biobot MonaLisa (khusus diagnostik kanker prostat presisi tinggi), dan ROSA (ortopedi total knee replacement).
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Bagikan