Perkembangan Kripto Diharapkan Bisa Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia


Ilustrasi - Representasi mata uang kripto termasuk Bitcoin, Dash, Ethereum, Ripple dan Litecoin. ANTARA/REUTERS/Florence Lo/aa.
MerahPutih.com - Maraknya teknologi blokchain membuat masyarakat Indonesia melek investasi digital kripto aset.
Founder Kunci Coin, Joko Crypto mengatakan, melihat perkembangan dunia digital di mana kripto adalah sebagai salah satu asset digital yang telah diakui di Indonesia, Qoin Crypto mendukung utilisasi Kunci melalui platform Qoin Crypto.
Baca Juga
"Qoin Crypto juga siap mendukung regulasi yang sedang dipersiapkan pemerintah terkait kripto sehingga perkembangan kripto dapat turut mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (24/3).
Menurutnya, Qoin Crypto sebagai pilot project utilisasi yang nantinya bisa dipurpose juga ke regulator supaya tetap bisa bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Selain banyaknya utilitas, lanjut Joko Crypto, Kunci Coin juga memegang keunggulan lain yakni memiliki program sekolah kripto Indonesia, lalu juga tercatat mempunyai nilai transaksi setiap harinya di seluruh exchange yang sudah listing mencapai US$ 3-8 juta dalam satu hari.
"Mendapatkan respon positif dari masyarakat setelah berhasil rilis di beberapa exchange Indonesia dan Internasional dalam kurun waktu 1 bulan KunciCoin telah membuktikan bahwa ini bukanlah bentuk proyek "pump-and-dump" semata," katanya.
Baca Juga
Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), aset kripto mengalami peningkatan yang sangat pesat, karena hingga Februari 2022 telah mencapai Rp 83,8 triliun.
"Sampai dengan Februari 2022, transaksi aset kripto telah mencapai Rp83,8 triliun dengan jumlah pelanggan 12,4 juta orang atau bertambah 532.102 orang pelanggan dari 2021," ucap Plt Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana di Jakarta, Kamis.
Wisnu memaparkan, perdagangan aset kripto mengalami peningkatan signifikan, di mana pada 2021 mencapai nilai Rp 859,4 triliun dengan jumlah pelanggan sebanyak 11,2 juta orang atau meningkat 1.222,8 persen dibandingkan pada 2020 yang perdagangan asetnya sebesar Rp 64,9 triliun.
"Sampai dengan Februari 2022, transaksi aset kripto telah mencapai Rp83,8 triliun dengan jumlah pelanggan 12,4 juta orang atau bertambah 532.102 orang pelanggan dari 2021," kata Wisnu saat menggelar rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI disiarkan virtual, Kamis.
Wisnu memaparkan, perdagangan aset kripto mengalami peningkatan signifikan, di mana pada 2021 mencapai nilai Rp859,4 triliun dengan jumlah pelanggan sebanyak 11,2 juta orang atau meningkat 1.222,8 persen dibandingkan pada 2020 yang perdagangan asetnya sebesar Rp 64,9 triliun
Menurut Wisnu, peningkatan transaksi kripto mencapai puncaknya pada April dan Mei 2021. (Pon)
Baca Juga
Perempuan Perlu Mandiri Secara Finansial dan Investasi Aset Kripto
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Pintu Meraih Penghargaan Kategori Komitmen Edukasi Tertinggi dalam Industri Kripto pada Ajang Anugerah Ksatria CFX 2025

Main Kripto Jadi Lebih Mudah Lewat HP, Begini Cara Unduh Aplikasinya di Android

Cermat Memilih Aplikasi Crypto Wallet: Ketahui Fitur, Jenis, hingga Tips Aman Penggunaannya

Pintu Hadirkan Crypto Museum di Festival Crypto Terbesar di Asia

Pintu Hadirkan Imbal Hasil Kripto Hingga 25% Lewat Fitur Baru Ini

Aturan Anyar Pajak Kripto: Pajak Penghasilan 0,21 Sampai 1 Persen Per Transaksi, PPN Tidak Dikenakan Lagi

Tricourt Cup 2025 Guncang Dunia Olahraga, Satukan 25 Perusahaan Raksasa Indonesia

Kembali Cetak Rekor, Bitcoin Tembus ATH 121 Ribu Dolar AS

Cara Gampang Cuan di Tengah Euforia Bitcoin yang Cetak Rekor Tertinggi

Bareskrim Polri Bongkar TPPO Jaringan Internasional Modus Admin Kripto
