Kesehatan

Perhatikan Hal ini setelah Vaksinasi COVID-19

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 15 Januari 2021
Perhatikan Hal ini setelah Vaksinasi COVID-19

Setelah vaksinasi COVID-19, penerima diharuskan menjalani observasi. (foto: unsplash/CDC)

Ukuran:
14
Audio:

VAKSINASI COVID-19 telah dimulai Rabu (13/1). Presiden Joko Widodo, pejabat negara, pemuka agama, dan sejumlah selebritas menerima suntikan vaksin perdana di Istana Merdeka, Jakarta.

Setengah jam setelah vaksinasi, para penerima disarankan untuk tidak langsung pulang. Seperti dilansir ANTARA, Kamis (14/1), juru bicara vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan hal itu untuk memantau dan memastikan tidak ada kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).

"Sebagian besar (KIPI) terjadi dalam rentang waktu 30 menit," ujarnya.

BACA JUGA:

Disneyland California Beralih Fungsi Jadi Lokasi Vaksinasi COVID-19

Hal senada diungkapkan dokter spesialis penyakit dalam konsultasi alergi imunologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Iris Rengganis. Dia mengungkapkan prosedur itu berlaku untuk setiap vaksin, bukan saja vaksin COVID-19.

KIPI bisa terjadi dengan menimbulkan beragam gejala. Ada yang bersifat lokal, semisal nyeri bekas suntikan, bengkak di lokasi suntikan, dan kemerahan pada pada bekas suntikan. Sementara itu, yang sistemik seperti demam dan sakit kepala.

Selain itu, beberapa orang juga bisa mengalami reaksi alergi yang tidak bisa diduga. Meski demikian, para petugas kesehatan umumnya sudah menyiapkan zat penawar yang disebut anafilaktik kit.

vaksin
Vaksin dapat menimbulkan efek ikutan. (foto: unsplash/hakan nural)

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan kasus alergi usai divaksin COVID-19 jarang terjadi. Menurut CDC, ada sekitar 11,1 kasus reaksi alergi parah per 1 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19.

Walau begitu, kenyataan itu tak seharusnya membuat orang takut divaksin COVID-19 karena tetap merupakan proposisi nilai yang baik. "Sebelum vaksinasi, harus ada edukasi mengenai efek simpang vaksi dan penjelasan jika terjadi efek simpang setelah diobservasi selama30 menit. Semua ini harus dijelaskan dan sudah disiapkan penanganannya bila terjadi," tutur Iris.

Di sisi lain, Nadia merekomendasikan orang yang mengalami KIPI segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan. Ia menyarankan, kalau ada gejala-gejala efek samping, segera datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. "Vaksinnya aman dan efek samping kurang dari 1%, tetapi tetap harus diantisipasi," kata dia yang juga diamini Iris.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono yang mendapatkan kesempatan divaksin, Kamis (14/1), mengungkapkan tidak merasa sakit, pegal atau demam. Kendati begitu, dia tetap diobservasi setelah divaksin.

Dalam kesempatan berbeda, Wakil Presiden Program Farmasi dan Layanan Diagnostik di ZOOM+Care, Thad Mick, mengatakan efek simpang vaksin COVID-19 lainnya bisa juga nyeri otot dan nyeri sendi pada 1-2 hari setelah orang menerima vaksin. Namun, gejala itu mungkin berpotensi muncul di kemudian hari.

Lebih lanjut, jika efek itu disebut mirip dengan gejala COVID-19, itu karena pada dasarnya memang demikian. Dokter anak di California, Richard Pan, seperti dikutip Shape menuturkan vaksin merangsang sistem kekebalan untuk melawan virus.(dwi)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan