Kesehatan

Perawatan Tepat Bayi dari Ibu Positif COVID-19

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Minggu, 04 Juli 2021
Perawatan Tepat Bayi dari Ibu Positif COVID-19

Perawatan bayi lahir dari ibu terkonfirmasi COVID-19 (Foto: MP/IFTINAVIA)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

JELANG waktu persalinan, para ibu makin harap-harap cemas. Semua ibu berharap proses kelahiran sang buah hati berjalan lancar dan sehat. Namun, bagi sebagian ibu, harapan tersebut bisa tidak terkabul. Ada saja kendala yang mungkin dihadapi selama proses kelahiran. Mulai dari ketuban pecah dini, gerakan janin yang kurang, ibu mengalami hipertensi hingga ibu suspek COVID-19.

Tidak ada satu ibu yang sedang hamil pun ingin dirinya terjangkit virus corona saat mendekati waktu persalinan. Sayangnya, sejumlah ibu harus berjuang melahirkan anak mereka sembari berjuang melawan COVID-19. Mereka takut virus tersebut dapat menginfeksi anak mereka yang baru lahir. Akibatnya, para ibu jadi enggan melakukan inisiasi menyusui dini saat anaknya lahir. Bahkan mungkin takut menyusui anak mereka.

BACA JUGA:

Tips Melatih Pernapasan Bagi Pasien COVID-19

Ikatan Dokter Anak Indonesia menyatakan bayi sehat dari ibu suspek COVID-19 dapat dirawat gabung dan menyusu langsung dengan mematuhi protokol secara tepat. Apabila kondisi ibu tidak memungkinkan untuk merawat bayinya, anggota keluarga lain yang kompeten dalam mengurus bayi dan tidak terkontaminasi virus COVID-19 dapat merawat bayi termasuk membantu pemberian ASI perah selama ibu dalam perawatan.

Melahirkan di masa pandemi
Terapkan protokol kesehatan saat merawat bayi (Sumber: MP/IFTINAVIA)

Ketika memerah ASI, ibu harus memastikan melakukannya dengan menerapkan protokol kesehatan yang baik. Botol ASI harus dibersihkan sebelum diberikan kepada pengasuh bayinya.

Ibu dengan virus COVID-19 juga masih diperkenankan untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) jika status ibu ialah kontak erat atau kasus suspek COVID-19 dan dapat dipertimbangkan pada ibu dengan status terkonfirmasi COVID-19 bila kondisi ibu maupun bayi yang baru lahir dikatakan stabil.

IMD
Ibu dengan COVID-19 diperkenankan melakukan IMD dengan anaknya (Foto: MP/IFTINAVIA)

Ibu juga harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti mencuci tangan sebelum menyentuh dan menyusui bayi. Sebelum menyentuh si kecil, pastikan ibu memakai APD (alat pelindung diri) minimal masker.

Jika kondisi keduanya sudah membaik dan diperkenankan untuk pulang, ibu dan bayi tetap harus menerapkan pola hidup bersih dengan rutin membersihkan area rumah yang sering disentuh dengan disinfekstan. Beberapa titik yang harus di disinfektan, misalnya gagang pintu, keran, toilet, wastafel, sakelar, meja, dan kursi. Pembersihan bisa dilakukan menggunakan campuran air dan deterjen atau cairan disinfektan khusus.(avia)

#Kesehatan #COVID-19 #Test Covid 19
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Bagikan