Perawatan Tepat Bayi dari Ibu Positif COVID-19


Perawatan bayi lahir dari ibu terkonfirmasi COVID-19 (Foto: MP/IFTINAVIA)
JELANG waktu persalinan, para ibu makin harap-harap cemas. Semua ibu berharap proses kelahiran sang buah hati berjalan lancar dan sehat. Namun, bagi sebagian ibu, harapan tersebut bisa tidak terkabul. Ada saja kendala yang mungkin dihadapi selama proses kelahiran. Mulai dari ketuban pecah dini, gerakan janin yang kurang, ibu mengalami hipertensi hingga ibu suspek COVID-19.
Tidak ada satu ibu yang sedang hamil pun ingin dirinya terjangkit virus corona saat mendekati waktu persalinan. Sayangnya, sejumlah ibu harus berjuang melahirkan anak mereka sembari berjuang melawan COVID-19. Mereka takut virus tersebut dapat menginfeksi anak mereka yang baru lahir. Akibatnya, para ibu jadi enggan melakukan inisiasi menyusui dini saat anaknya lahir. Bahkan mungkin takut menyusui anak mereka.
BACA JUGA:
Ikatan Dokter Anak Indonesia menyatakan bayi sehat dari ibu suspek COVID-19 dapat dirawat gabung dan menyusu langsung dengan mematuhi protokol secara tepat. Apabila kondisi ibu tidak memungkinkan untuk merawat bayinya, anggota keluarga lain yang kompeten dalam mengurus bayi dan tidak terkontaminasi virus COVID-19 dapat merawat bayi termasuk membantu pemberian ASI perah selama ibu dalam perawatan.

Ketika memerah ASI, ibu harus memastikan melakukannya dengan menerapkan protokol kesehatan yang baik. Botol ASI harus dibersihkan sebelum diberikan kepada pengasuh bayinya.
Ibu dengan virus COVID-19 juga masih diperkenankan untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) jika status ibu ialah kontak erat atau kasus suspek COVID-19 dan dapat dipertimbangkan pada ibu dengan status terkonfirmasi COVID-19 bila kondisi ibu maupun bayi yang baru lahir dikatakan stabil.

Ibu juga harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti mencuci tangan sebelum menyentuh dan menyusui bayi. Sebelum menyentuh si kecil, pastikan ibu memakai APD (alat pelindung diri) minimal masker.
Jika kondisi keduanya sudah membaik dan diperkenankan untuk pulang, ibu dan bayi tetap harus menerapkan pola hidup bersih dengan rutin membersihkan area rumah yang sering disentuh dengan disinfekstan. Beberapa titik yang harus di disinfektan, misalnya gagang pintu, keran, toilet, wastafel, sakelar, meja, dan kursi. Pembersihan bisa dilakukan menggunakan campuran air dan deterjen atau cairan disinfektan khusus.(avia)
Bagikan
Berita Terkait
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
