Perang Berakhir, Amerika Serikat Tarik Pasukan dari Afghanistan

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 31 Agustus 2021
Perang Berakhir, Amerika Serikat Tarik Pasukan dari Afghanistan

Tentara Amerika Serikat di Afghanistan. Foto: Al Jazerra

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Pemerintah Amerika Serikat menarik pasukannya dari Afghanistan pada Senin (30/8) malam. Hal ini sekaligus mengakhiri perang terlama AS dan menyelesaikan satu sejarah militer yang akan selalu dikenang.

Perang terlama AS itu dianggap gagal. Pasalnya, banyak janji-janji yang tidak terpenuhi. Akibatnya, lebih dari 180 warga Afghanistan dan 13 tentara AS meninggal dunia.

Baca Juga

Pesan Gus Mus Soal Menyikapi Perpolitikan di Afghanistan

Presiden AS, Joe Biden menyatakan, dunia akan memegang janji Taliban untuk menjamin keselamatan mereka yang ingin meninggalkan Afghanistan.

“Sekarang, kehadiran militer kami selama 20 tahun di Afghanistan telah berakhir,” kata Biden, seraya berterima kasih kepada militer AS karena telah melakukan misi evakuasi yang berbahaya.

Dia berencana untuk menyampaikan pidato pada rakyat Amerika pada Selasa (31/8) sore. Operasi itu selesai sebelum batas waktu Selasa yang ditetapkan oleh Biden.

Keputusan untuk menarik semua pasukan pada 31 Agustus telah menuai kritik tajam dari berbagai pihak atas penanganan Afghanistan sejak Taliban mengambil alih Kabul awal bulan ini.

Prajurit Marinir AS memberi penghormatan terakhir pada rekannya yang tewas akibat bom bunuh diri di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 27/8/2021. (ANTARA/U.S. Central Command/Handout via Reuters)
Prajurit Marinir AS memberi penghormatan terakhir pada rekannya yang tewas akibat bom bunuh diri di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 27/8/2021. (ANTARA/U.S. Central Command/Handout via Reuters)

Jenderal Frank McKenzie, kepala Komando Pusat AS, mengatakan kepada Pentagon bahwa kepala diplomat AS di Afghanistan, Ross Wilson, berada dalam pesawat C-17 terakhir.

“Setiap anggota tentara AS sekarang keluar dari Afghanistan. Saya dapat mengatakan itu dengan kepastian 100 persen,” katanya.

Dua pejabat AS mengatakan staf diplomatik "inti" termasuk di antara 6.000 orang Amerika yang kembali.

McKenzie menambahkan penerbangan terakhir tidak menyertakan 250 warga Amerika yang ingin pergi namun tidak bisa mencapai bandara.

"Ada banyak kesedihan terkait dengan kepergian ini. Kami tidak membawa semua orang yang ingin kami keluarkan. Tapi saya pikir jika kami bertahan 10 hari lagi pun, kami tidak akan bisa mengeluarkan semua orang," ujar McKenzie.

Evakuasi berbahaya

Lebih dari 122.000 orang telah diterbangkan keluar dari Kabul sejak 14 Agustus, sehari sebelum Taliban merebut kembali kekuasaan sejak dua dekade lalu ketika digulingkan oleh invasi pasukan asing pimpinan AS.

Batas waktu Selasa untuk penarikan tentara ditetapkan oleh Biden. Pendahulunya, Donald Trump , telah bersepakat dengan Taliban untuk mengakhiri keterlibatan AS di Afghanistan.

Biden mengatakan AS telah lama mencapai target menggulingkan Taliban pada 2001 karena menyembunyikan gerilyawan Al Qaida yang mendalangi serangan 11 September di AS.

AS dan sekutunya bergegas menyelamatkan warga negara mereka, warga setempat yang menjadi penerjemah, staf kedutaan lokal, aktivis hak-hak sipil, jurnalis, dan warga lain yang berisiko mendapat pembalasan dari Taliban.

Evakuasi menjadi lebih berbahaya ketika terjadi serangan bom bunuh diri yang diakui oleh ISIS dan menewaskan 13 tentara AS dan sejumlah warga Afghanistan yang menunggu di gerbang bandara pada Kamis.

Presiden AS Joe Biden memberi penghormatan kepada jenazah tentara AS yang meninggal akibat serangan bom bunuh diri di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, setibanya di Dover Air Force Base in Dover, Delaware, AS, Minggu (29/8/2021). (ANTARA/Reuters)
Presiden AS Joe Biden memberi penghormatan kepada jenazah tentara AS yang meninggal akibat serangan bom bunuh diri di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, setibanya di Dover Air Force Base in Dover, Delaware, AS, Minggu (29/8/2021). (ANTARA/Reuters)

Setelah serangan berdarah di bandara Kabul itu, Biden berjanji untuk memburu mereka yang bertanggung jawab.

Penerbangan terakhir bisa dilakukan setelah sistem pertahanan anti-rudal AS mencegat roket yang ditembakkan ke bandara Kabul.

Seorang pejabat AS mengatakan laporan awal tidak menunjukkan adanya korban AS dari sebanyak lima roket yang ditembakkan.

ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan roket tersebut. (*)

Baca Juga

BNPT Kutuk Teror Bom di Kabul Afghanistan

#Amerika Serikat #Joe Biden #Afghanistan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Dunia
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
Hakim menyebut langkah Trump sebagai kedok untuk serangan ideologis terhadap universitas top AS.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
  Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
Dunia
Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah
Sejak Jumat lalu, ada sekitar 104.000 unggahan dengan tagar #Trumpdead di platform X milik Elon Musk, dengan total 35,3 juta tayangan.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Dunia
Gempa Afghanistan, Uni Eropa Nyatakan akan Kirim Bantuan meskiJaga Jarak dari Taliban
Pihak EU mengatakan akan mengirim 130 ton pasokan darurat dan membuka dana sebesar 1 juta euro untuk membantu para korban gempa mematikan yang melanda Afghanistan.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Gempa Afghanistan, Uni Eropa Nyatakan akan Kirim Bantuan meskiJaga Jarak dari Taliban
Dunia
Gempa Afghanistan, Korban Tewas Bertambah Jadi 900, Tim Penyelamat Sisir Pegunungan Cari Penyintas
Gempa tersebut merusak atau menghancurkan ribuan rumah yang sebagian besar terbuat dari batu bata lumpur dan kayu.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Gempa Afghanistan, Korban Tewas Bertambah Jadi 900, Tim Penyelamat Sisir Pegunungan Cari Penyintas
Dunia
Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyatakan gempa berkekuatan 6,0 yang terjadi pada Minggu pukul 23.47 itu berpusat 27 kilometer timur laut Jalalabad.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka
Indonesia
Dubes RI Harus Tarik Investor ‘Kelas Kakap’ hingga Perluas Akses Pasar di Amerika Serikat, DPR: Intinya Harus Menguntungkan Indonesia
Dubes RI untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono harus memastikan Indonesia mendapat untung dari kerja sama militer dengan Amerika.
Frengky Aruan - Selasa, 26 Agustus 2025
Dubes RI Harus Tarik Investor ‘Kelas Kakap’ hingga Perluas Akses Pasar di Amerika Serikat, DPR: Intinya Harus Menguntungkan Indonesia
Dunia
Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska
Sejumlah laporan media menyebut Rusia mungkin akan menukar wilayah tersebut untuk mendapatkan kendali penuh atas empat wilayah yang diklaim.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 14 Agustus 2025
Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska
Dunia
Meksiko Kirim 26 Tokoh Kartel Narkoba ke AS, Ada Deal dengan Trump
Kesepakatan ini terjadi saat otoritas AS meningkatkan tekanan terhadap jaringan kriminal yang menyelundupkan narkoba melintasi perbatasan.
Dwi Astarini - Kamis, 14 Agustus 2025
Meksiko Kirim 26 Tokoh Kartel Narkoba ke AS, Ada Deal dengan Trump
Bagikan