Penyakit-Penyakit Ini Rentan Menyerang Jemaah Calon Haji

Ilustrasi: Foto udara jamaah calon haji melakukan prosesi tawaf saat manasik haji di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/5). (ANTARA FOTO/Yulius Satria)
Merahputih.com - Jemaah calon Haji asal Indonesia akan mulai berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024. Tahun ini, terdapat 241.000 peserta, terdiri atas 213.320 haji reguler dan 27.680 haji khusus.
Kepala Seksi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah, Dokter Leksmana berpesan kepada jemaah calon haji Indonesia untuk membawa sejumlah obat-obatan seperti antidiare, obat pencernaan, obat pereda nyeri, obat alergi, hingga obat flu dan batuk.
"Gangguan pencernaan, seperti diare, muntah, atau sakit perut, yang disebabkan oleh perubahan pola makan, air minum yang berbeda, dan sanitasi yang mungkin tidak memadai perlu diwaspadai," ujar Dr. Leksmana dikutip Antara, Jumat (10/5).
Baca juga:
Data Kemenag mencatat tahun ini ada sekitar 45.000 jemaah calon haji reguler dengan usia 65 tahun ke atas. Di tengah cuaca panas Tanah Suci, jemaah perlu menjaga kondisi fisiknya tetap bugar dan sehat.
Berdasarkan catatan Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH), terdapat beberapa penyakit yang rentan dialami jemaah saat di tanah suci.
"Ada beberapa penyakit yang sering dialami jemaah haji, yaitu Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), diakibatkan karena kerumunan besar jemaah, polusi udara, dan perubahan suhu yang drastis di Mekah dan Madinah," kata dia.
Selain itu, dokter yang akrab disapa dengan dr. Leks ini menyebut bahwa dehidrasi menjadi risiko yang serius terutama jika jemaah tidak cukup minum air. Hal ini dikarenakan cuaca panas di Makkah dan Madinah.
Menurutnya, penyakit kulit, infeksi jamur, ruam panas, atau luka akibat gesekan pakaian juga bisa terjadi karena panas dan kelembaban yang tinggi.
"Penyakit menular, seperti flu, demam, atau penyakit menular lainnya karena interaksi dengan jemaah dari berbagai negara dengan kondisi kesehatan yang berbeda juga perlu diantisipasi." ujarnya.
Baca juga:
20 Persen Jemaah Calon Haji Lansia, Garuda Indonesia Tambah Petugas Layanan
Juga terdapat penyakit kronis yang bisa jadi dialami jemaah calon haji. Kondisi seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung bisa menjadi lebih sulit dikontrol karena perubahan pola makan, kurang istirahat, dan stres selama perjalanan.
"Serta trauma atau cedera, terutama karena kerumunan besar dalam melakukan ritual seperti tawaf dan melempar jumrah," ujarnya.
jemaah calon haji juga disarankan membawa obat-obatan yang biasa dikonsumsi untuk kondisi kesehatan tertentu, seperti obat untuk tekanan darah tinggi, diabetes, jantung atau kondisi medis lainnya.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Merepresentasikan NU dan Muhammadiyah, Kepala dan Wakil BP Haji Dinilai Cocok Naik Jabatan Sebagai Menteri-Wakil Menteri

Penyelenggaraan Haji dan Umrah Ditangani Kementerian Baru, Komisi VIII DPR Minta Transisi tak Ganggu Layanan Jemaah

Evaluasi Haji 2025: Gus Irfan Soroti Data tak Sinkron dan Tingginya Kematian Jemaah

Kementerian Haji Diminta Negosiasi Harga dan Lobi Arab Saudi untuk Calon Jemaah, Antrean Panjang Bisa Jadi Pendek

PCO Tegaskan Kementerian Haji Tunggu Perpres dari Prabowo

Layanan Haji Satu Atap di Bawah Kementerian Haji dan Umrah, Pengelolaan Tabungan Jemaah Tetap dipisah

Keppres Kementerian Haji dan Umrah Terbit Pekan ini, Nama Menteri jadi Urusan Prabowo

RUU Haji dan Umrah Menuju Paripurna, Perbaikan Layanan Ibadah Jadi Prioritas Utama

Menkumham Tegaskan Pembentukan Kementerian Haji untuk Perkuat Sistem dan Jawab Kebutuhan Jutaan Calon Jemaah

Komisi VIII DPR Gelar Rapat Kilat Sampai Malam Demi Bahas RUU Haji
