Pentingnya Menjalani Hobi di Masa Pandemi


Menjalani hobi seperti otomotif, bermain musik dan sebagainya, sangat penting di masa pandemi (Foto: unsplash/jeshoots.com)
SAAT pandemi banyak orang yang merasakan stres, entah karena keuangan, pekerjaan, atau pergerakan yang terbatas di rumah saja.
Untuk mengurangi stres, dokter saraf Dewanta Sembiring, menjelaskan, bahwa menjalani hobi yang sesuai dengan preferensi individu saat pandemi, penting untuk mengurangi stres.
Baca Juga:
Magdalena, Food Vlogger Jagoan Bagi UMKM Kuliner di Masa Pandemi
"Agar hidup lebih sehat, kita harus menghindari stres, salah satunya dengan menjalani hobi," ujar dokter Dewanta Sembiring, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Lebih lanjut Dokter dari Universitas Sam Ratulangi tersebut menambahkan, bahwa Me time atau waktu berkualitas untuk diri sendiri harus ada.
Menurut Dewanta, stres merupakan reaksi normal yang dirasakan oleh setiap orang. Namun, gejalanya cukup bervariasi bagi setiap orang.
Ada yang merasakan jantungnya berdebar ketika stres, serta ada yang mengalami pusing hingga mengalami diare. Namun, apapun gejala yang dirasakan, stres harus dikontrol dengan bijak oleh setiap orang.
Seperti halnya kamu perlu melihat segala permasalahan dari sudut yang lain. Bila perlu kamu bisa curhat dengan teman atau saudara, serta mendekatkan diri dengan tuhan.
Tapi, stres tak sertamerta disebabkan oleh hal buruk maupun kejadian membahagiakan, seperti pernikahan, kelahiran buah hati, hingga naik pangkat di tempat kerja.
"Kita harus pandang stres dari berbagai sudut, jangan dijadikan beban," ujar Dewanta.
Baca Juga:
Adapun faktor-faktor lain agar hidup sehat disaat pandemi. Yakni istirahat yang cukup sekitar 6-8 jam per hari, atur pola makan yang sehat, dan cek kesehatan secara rutin ke dokter.

Kemudian, dokter Dewanta juga mengingatkan untuk mengonsumsi garam serta gula dengan cukup alias jangan berlebihan. Hal itu guna mengurangi risiko hipertensi.
Kemudian, tidak dianjurkan mengonsumsi terlalu banyak makanan asin yang membuat ketagihan, seperti halnya keripik, makanan kaleng, dan minuman bersoda.
Bila kamu mengonsumsi terlalu banyak garam, mengakibatkan risiko terkena hipertensi menjadi tinggi. Bahayanya, hipertensi merupakan faktor risiko dari stroke.
Kemudian, mengurangi makanan serta minuman yang manis pun perlu, yakni untuk mencegah risiko terkena diabetes. Lalu, yang tak kalah penting kamu harus melakukan gaya hidup sehat seperti halnya rutin berolahraga. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
