Pentingnya Kesadaran Pasien Terhadap Efek Samping Obat

Obat memiliki efek samping yang harus dipahami pasien (Foto: Pexels/Pixabay)
KESELAMATAN dan keamanan pasien merupakan hal yang diperhatikan oleh para dokter dan industri obat-obatan. Mereka berusaha sebaik mungkin agar diagnosa dan obat-obatan tidak memberikan efek negatif terhadap kesehatan pasien.
Tenaga medis berpegang pada prinsip 'First, Do not Harm', artinya melakukan segala langkah dengan mengutamakan keselamatan pasien.
Baca juga:
Meski begitu, tak selamanya obat yang dikonsumsi pasien tidak memberikan efek samping. Dokter pun terkadang belum bisa memastikan apakah obat tersebut dapat memberikan efek tertentu.
"Segera melaporkan ke dokter jika terjadi efek samping setelah menggunakan obat tertentu," ujar Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP, Kamis (17/9) dalam webinar.
Pasien perlu menginformasikan efek yang dirasakan usai mengonsumsi obat agar dokter dapat memberikan advis jika diperlukan perawatan medis tertentu.
Dengan feedback dari pasien, dokter juga bisa merubah obat apabila harus menjalani perawatan lainnya. "Dengan demikian terlihat bahwa konsep Patient Safety itu perlu dipegang oleh semua pihak yang terlibat dalam proses pengobatan," ucapnya.
Aru menegaskan sangat penting pasien mengetahui efek obat yang mereka konsumsi. Ia mengajak agar pasien memahami dan mengelola efek samping obat secara umum semisal mual, pusing, bibir pecah dan kelelahan.
Baca juga:
"Mereka juga disarankan untuk melakukan perubahan gaya hidup dan pola makan yang sesuai untuk meminimalisir efek samping pengobatan, bila memungkinkan," tambah Dr. Eko Adhi Pangarsa, SpPD, KHOM, Ketua YKI Cab. Jawa Tengah.

Dokter Eko menyampaikan efek samping dapat terjadi selama masa pengobatan mulai dari yang ringan sampai berat. Ia menyarankan agar pasien dan keluarga dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi terkait efek samping.
Ketua International Society of Pharmacovigilance (ISoP) Indonesia, dr. Jarir At Thobari, D. Pharm., PhD, mengatakan peran masyarakat sangat penting untuk turut aktif dalam memantau dan melaporkan efek samping obat yang dikonsumsi. "Dengan pelaporan yang ada, tentu saja akan membantu untuk menentukan tindak lanjut terhadap obat-obatan tersebut," tukasnya. (avia)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Tekor! Indonesia Impor Obat Rp 176 Triliun Tapi Ekspor Cuma Rp 6,7 Triliun

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
