Penjelasan untuk Pertanyaan Seputar Wisata ke Angkasa Luar


Pertanyaan seputar perjalanan ke angkasa luar. (Foto: Instagram/@virgingalactic)
PENJELAJAHAN antariksa kini sudah semakin maju. Tak hanya untuk memperoleh pengetahuan tentang apa yang ada di luar planet Bumi, tapi juga untuk mencoba pergi ke sana. Kini, berwisata ke angkasa luar bukan lagi jadi mimpi di siang bolong.
Dibuktikan dengan acara penerbangan Jeff Bezos dan Richard Branson baru-baru ini. Bahkan perusahaan Blue Origin milik Bezos sudah menjadwalkan dua perjalanan lagi akhir tahun ini. Sedangkan Virgin Galactic buatan Branson sudah menjual setidaknya 600 tiket pesawat angkasa luarnya senilai USD 250 ribu (Rp 3,6 juta).
Sekarang, ketika pasar pariwisata angkasa luar komersial mulai beroperasi, ada beberapa hal yang membuat pelancong dan semua orang di Bumi penasaran. Berikut tiga pertanyaan yang paling sering ditanyakan beserta jawabannya seperti dilansir dari laman Vox.
Baca juga:
1. Apakah perjalanan angkasa luar ini aman?

Pertanyaan yang mungkin paling sering diajukan adalah apakah penerbangan ini aman? Meskipun sudah ada buktinya, namun belum bisa dikatakan bahwa pariwisata ini aman sepenuhnya.
Maka dari itu, calon penumpang harus melakukan sejumlah pelatihan agar lebih siap. Sebab dalam penerbangan orang bisa mengalami ketinggian intens dan G-forces. Tekanan gravitasi ini terjadi ketika berat badan menekan diri kita sendiri.
Ada pula kemungkinan turis terpapar radiasi. Walau begitu, risiko ini tergantung berapa lama mereka berada di angkasa luar.
"Naik pesawat membuatmu terpapar radiasi dalam jumlah yang lebih daripada yang kamu dapatkan di tanah," kata profesor Sekolah Studi Udara dan Angkasa Luar Tingkat Lanjut Angkatan Udara AS, Wendy Whitman Cobb. Ia juga memperingatkan bahwa ada kemungkinan beberapa turis mengalami mual selama perjalanan.
2. Pengalaman apa yang ditawarkan?
View this post on Instagram
Tentunya kita tahu bahwa salah satu hal paling menarik dari berjalan-jalan adalah melihat pemandangan baru. Jadi kira-kira apa yang akan turis lihat ketika melakukan perjalanan ke angkasa luar? Melewati batas antara angkasa luar dan Bumi, penumpang nantinya dapat melihat secara sekilas planet tempat tinggal kita.
Jika menaiki penerbangan Virgin Galactic, mereka akan naik sampai 85,2 km di atas permukaan laut. Sementara bagi penunggang Blue Origin akan naik sedikit lebih tinggi, sekitar 99,7 km di atas permukaan laut dan melewati garis Karman. Sebuah batas antara Bumi dan angkasa luar yang telah diakui secara internasional.
Jadi secara keseluruhan sebenarnya pengalamannya tidak berbeda jauh. Kamu bisa merasakan pengalaman Overview Effect. "Ketika kamu melihat Bumi dari ketinggian, itu mengubah perspektifmu tentang berbagai hal dan bagaimana kita saling berhubungan," jelas Cobb.
Tak hanya pemandangan, satu pengalaman yang mungkin tak terlupakan ialah merasakan beberapa menit mikrograviti. Seperti dalam film, penumpang bisa merasakan rasanya melayang-layang yang diakibatkan karena gravitasi rendah.
3. Apa dampak perjalanan angkasa luar bagi lingkungan?

Sayangnya, ada dampak buruk yang terjadi akibat perjalanan angkasa luar ini. Emisi yang dihasilkan jauh lebih buruk dibandingkan penerbangan biasa.
"Jejak karbon dari peluncuran ke angkasa luar sangat tinggi, hampir 100 kali lebih tinggi daripada penerbangan jarak jauh," tutur profesor geografi fisik University College London, Eloise Marais.
Jezz Bezos berpendapat bahwa hidrogen cair dan bahan bakar oksigen yang digunakan Blue Origin lebih tidak merusak lingkungan dibandingkan pesaingnya. Sebab penerbangannya tidak melepaskan karbon dioksida.
Namun, para ahli menyebut bahwa bahan bakar itu masih tetap berdampak signifikan terhadap lingkungan. Belum lagi risiko perusakan stratosfer dan ozon akibat pelepasan jelaga.
Menurut studi dari tahun 2010, jelaga yang dihasilkan dari seribu penerbangan wisata angkasa dapat menghangatkan Antartika hampir satu derajat celcius. (sam)
Baca juga:
Lagi, 'The Simpsons' sudah Prediksi Perjalanan Richard Branson ke Luar Angkasa
Bagikan
Berita Terkait
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia

Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya

Kabar Gembira! Semua Motor Yamaha Gratis Masuk Ancol pada 4-6 Juli 2025
