Peningkatan Intensitas El Nino Picu Kekhawatiran Ketahanan Pangan Global

Andrew FrancoisAndrew Francois - Selasa, 31 Oktober 2023
Peningkatan Intensitas El Nino Picu Kekhawatiran Ketahanan Pangan Global

Intensitas El Nino picu kekhawatiran stabilitas pangan dunia. (Foto: Unsplash/Jed Owen)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERUBAHAN iklim global tahun ini kemungkinan akan mengganggu produksi pangan di seluruh dunia, berdampak negatif pada ketahanan pangan global. Hal itu terjadi karena adanya kesenjangan iklim di antara berbagai belahan dunia.

Sebuah laporan yang diterbitkan baru-baru ini oleh sekelompok ilmuwan yang terkait dengan Jaringan Sistem Peringatan Dini Kelaparan (FEWS NET) menjelaskan bahwa fenomena El Niño akan menyebabkan curah hujan berlebih di beberapa wilayah dunia.

Sementara di wilayah lain akan mengalami kekurangan hujan. Ini diperkirakan akan memengaruhi hasil panen global dan mengakibatkan 105 hingga 110 juta orang membutuhkan bantuan pangan pada tahun 2024.

Baca juga:

Bapanas Tingkatkan Cadangan Pangan untuk Hadapi El Nino

El Nino akan pengaruhi siklus iklim di seluruh bagian bumi. (Foto: Unsplash/Greg Rosenke)

Para ilmuwan, bersama dengan peneliti dari NASA Harvest, Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), dan beberapa universitas AS, telah menganalisis data historis mengenai hasil panen dan data iklim dari tahun 1961 hingga 2020.

Mereka khususnya mempelajari dampak El Niño pada masa lalu. Dari analisis ini, mereka memproyeksikan bahwa perubahan iklim global, termasuk perubahan dalam pola curah hujan setelah El Niño, akan berdampak pada tanaman komoditas utama seperti beras, kedelai, jagung, dan gandum.

Meski dampak El Niño bervariasi dari satu peristiwa El Niño ke peristiwa El Niño lainnya, para peneliti memiliki pemahaman mengenai potensi dampaknya, terutama terhadap stabilitas pangan dunia.

El Nino dapat mengubah pola cuaca, termasuk pola curah hujan, yang menjadi perhatian para ilmuwan dalam analisis dampak potensialnya terhadap tanaman dan produksi pangan.

Baca juga:

Antisipasi El Nino, BRIN Siapkan Modifikasi Cuaca

El Nino telah ganggu stabilitas perikanan di Amerika Serikat. (Foto: Unsplash/Paul Einerhand)

Selama pembentukan El Niño, wilayah Amerika Selatan dan Tanduk Afrika kemungkinan akan mengalami curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya, sementara sebagian wilayah di Australia, Amerika Latin, dan Afrika selatan mungkin mengalami kekurangan hujan.

Organisasi Meteorologi Dunia telah mengonfirmasi bahwa El Niño tahun ini semakin kuat. Intensitasnya menciptakan kekhawatiran, meski tidak seburuk dua peristiwa El Niño terkuat pada tahun 1997/98 yang menyebabkan bencana banjir dan kekeringan di Afrika Timur.

Dalam konteks ketahanan pangan, El Niño telah memengaruhi industri perikanan di Amerika Selatan, dengan penurunan hasil panen ikan di lepas pantai Peru.

Peneliti menyarankan bahwa data sebelumnya dapat digunakan oleh pemerintah dan organisasi kemanusiaan untuk bersiap menghadapi kebutuhan bantuan yang mungkin meningkat di berbagai wilayah, terutama selama musim paceklik pada tahun 2024. (waf)

Baca juga:

BNPB Imbau Pemda Pastikan Ketersediaan Air Hadapi Kekeringan Dampak El Nino

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan