Penghapusan Istilah Kafir, Gus Muwafiq: Wacana Itu Bukan Muncul dari Ulama NU

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 04 Maret 2019
Penghapusan Istilah Kafir, Gus Muwafiq: Wacana Itu Bukan Muncul dari Ulama NU

KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) mengadiri acara Doa Anak Negeri dan Kenduri Nusantara 2019 di Bentang Vastenburg, Solo, Jawa Tengah, Minggu (3/3). (MP/Ismail)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Ulama karismatik KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) dari Kabupaten Sleman, Yogyakarta menilai ada pihak yang mencoba menggoreng wacana penghapusan istilah kafir diganti kalimat non muslim di Indonesia. Wacana itu bukan muncul dari ulama NU, tetapi sesuai rujukan kitab semua ulama di Indonesia.

"Ada yang mencoba goreng-goreng wacana itu (pengapusan istilah kafir) muncul dari ulama NU. Saya tegaskan itu tidak benar," ujar Gus Muwafi saat menghadiri acara Doa Anak Negeri dan Kenduri Nusantara 2019 di Bentang Vastenburg, Solo, Jawa Tengah, Minggu (3/3).

Ia menjelaskan istilah kafir di Indonesia berdasarkan hasil Bahtsul Masail NU atau pembahasan sebuah persoalan berdasarkan kitab-kitab rujukan ulama tersebut. Ada cerita sejarahnya.

"Ya, supaya tidak ada lagi yang menyebut kafir bagi warga negara yang ada Indonesia. Itu sebenarnya makna dari wacana pengapusan kalimat kafir," kata dia.

KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) mengadiri acara Doa Anak Negeri dan Kenduri Nusantara 2019 di Bentang Vastenburg, Solo, Jawa Tengah, Minggu (3/3). (MP/Ismail)
KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) mengadiri acara Doa Anak Negeri dan Kenduri Nusantara 2019 di Bentang Vastenburg, Solo, Jawa Tengah, Minggu (3/3). (MP/Ismail)

Gus Muwafi memaparkan, sebenarnya dari masa duhulu sudah diterapkan semenjak warga negara Indonesia disebut dengan kata rakyat. Bahkan pendiri dan ulama di Indonesi mencoba menghilangkan kalimat kafir untuk hidup dalam bernegara.

"Pimpinan negara serta ulama pada waktu itu tidak ingin ada warga saling menghujat akibat kalimat kafir. Kalau hidup bernegara itu raiyyah (rakyat). Bukan malah saling hujat," kata dia.

Dia menambahkan dengan rentetan sejarah dahulu, maka hari ini NU hanya menegaskan saja melalui Munas Alim Ulama dan Konbes NU.

"Saya sepakat dengan wacana itu, tidak boleh lagi ada orang menyebut kafir dalam negara," kaa dia.

Berita ini merupakan laporan Ismail Soli, kontributor merahputih.com untuk wilayah Solo dan sekitarnya.

#Pemimpin Kafir #Nahdlatul Ulama (NU)
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Anak Gus Dur Tegaskan Muktamar Luar Biasa Hanya akan Memecah Belah NU
Yenny berharap siapapun yang mendalangi wacana dan gerakan MLB NU mengurungkan niatnya
Angga Yudha Pratama - Senin, 23 Desember 2024
Anak Gus Dur Tegaskan Muktamar Luar Biasa Hanya akan Memecah Belah NU
Indonesia
Jokowi Resmikan MBZ College of Future Studies di Kampus UNU Yogyakarta
Keberadaan MBZ College of Future Studies, akan semakin memperkuat peran UNU Yogyakarta untuk menjadi lokomotif kemajuan pendidikan Indonesia ke depan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 31 Januari 2024
Jokowi Resmikan MBZ College of Future Studies di Kampus UNU Yogyakarta
Indonesia
Ini Lokasi Kantung Parkir Sekitar GBK Buat Hadiri Harlah Muslimat Nahdlatul Ulama
Perhelatan ini juga akan dihadiri PCI Muslimat NU yang mengonfirmasi hadir dari 11 negara, antara lain Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Tiongkok, Jerman, Inggris dan Jepang.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 Januari 2024
Ini Lokasi Kantung Parkir Sekitar GBK Buat Hadiri Harlah Muslimat Nahdlatul Ulama
Indonesia
Ulama Sepuh NU dan Santri Situbondo Dukung Ganjar-Mahfud
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD bersilaturahmi kepada ssejumlah ulama sepuh NU di Situbondo dan Probolinggo, Minggu (12/11).
Mula Akmal - Senin, 13 November 2023
Ulama Sepuh NU dan Santri Situbondo Dukung Ganjar-Mahfud
Indonesia
Pengamat Politik Sebut Tokoh NU Kurang Dapat Peluang di Pilpres 2024
Sosok tokoh dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dinilai kurang mendapat perhatian untuk menempati posisi calon wakil presiden(cawapres) dalam Pemilu 2024.
Mula Akmal - Selasa, 09 Mei 2023
Pengamat Politik Sebut Tokoh NU Kurang Dapat Peluang di Pilpres 2024
Indonesia
Tokoh NU Jadi Faktor Penentu di Pilpres 2024
Nahdiyin selalu menjadi faktor penentu untuk mendapatkan simpati warga dan menambah kekuatan suara.
Zulfikar Sy - Rabu, 29 Maret 2023
Tokoh NU Jadi Faktor Penentu di Pilpres 2024
Indonesia
Parpol dan Politisi Berebut Ingin Jadi NU, Saiful Mujani Beber Alasannya
Saiful menegaskan bahwa daya tarik NU bagi parpol di Indonesia adalah karena organisasi ini memang memiliki massa yang besar.
Andika Pratama - Jumat, 17 Februari 2023
Parpol dan Politisi Berebut Ingin Jadi NU, Saiful Mujani Beber Alasannya
Indonesia
Doa Ketua Dewan Adat Dayak di Harlah 1 Abad NU
“Selamat kepada Nahdlatul Ulama yang telah mencapai usia satu abad. Semoga NU terus berjaya untuk kemajuan Islam,” kata Agustiar, Kamis (9/2.
Andika Pratama - Kamis, 09 Februari 2023
Doa Ketua Dewan Adat Dayak di Harlah 1 Abad NU
Indonesia
Hasto Sebut NU Saudara Tua PDIP
Hasto menyebut, dalam kurun waktu perjuangan kebangsaan, NU merupakan saudara tua PDIP, mengingat NU didirikan tahun 1926, dan PNI sebagai akar PDIP didirikan pada tahun 1927.
Andika Pratama - Selasa, 07 Februari 2023
Hasto Sebut NU Saudara Tua PDIP
Indonesia
Harapan Kapolri Listyo di Harlah 1 Abad NU
Orang nomor satu di Korps Bhayangkara ini berharap agar organisasi keagamaan terbesar di Indonesia itu terus istiqomah di jalan dakwah.
Andika Pratama - Selasa, 07 Februari 2023
Harapan Kapolri Listyo di Harlah 1 Abad NU
Bagikan