Pengendara Memaki Petugas Akhirnya Minta Maaf


Penjagaan di lokasi pintu masuk menuju objek wisata Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jabar. ANTARA/Aditya Rohman
MerahPutih.com - Pelarangan berpergian di sejumlah wilayah saat libur Lebaran menuai cerita menarik. Salah satunya ketika kendaraan yang ditumpangi warga dilarang untuk melintas karena pembatasan.
Salah satunya aksi kemarahan warga hendak berlibur yang viral di media sosial. Video itu berisi seorang ibu berinisial H memaki petugas dengan kata-kata kasar dan kotor.
Ketika itu, ia dan suaminya, R melintas di penyekatan Mudik di kawasan Sukabumi, Jawa Barat.
Baca Juga:
Kata-kata yang tak pantas itu pun sontak menjadi perbincangan di media sosial.
Kapolres Sukabumi langsung turun tangan dan meminta keduanya untuk menjalani pemeriksaan.
H dan R langsung menyampaikan permohonan maaf kepada polisi.
"Saya sangat meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kekhilafan saya kepada bapak sudah berkata kasar. Insyaallah akan menjadi pelajaran bagi saya dan bapak bisa memaafkan apa yang sudah saya sampaikan ke bapak," kata H saat konferensi pers di Polres Sukabumi, Minggu (16/5).
H mengaku marah karena tidak terima diputarbalikkan. Ibu tersebut berada dalam baris ke-2 minibus warna putih dengan nomor polisi B 1364 URW bersama suaminya.
Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif belum bisa menentukan hukuman untuk H dan R.
Saat ini, H dan R masih menjalani proses pemeriksaan.
"Sekarang kan masih suasana Idulfitri, jangan sampai merusak suasana Lebaran ini," kata Lukman Syarif.
Karena video makian kasarnya itu viral, keduanya menerima banyak hujatan dari warganet.
Banyak yang mengecam hingga menyebutkan sumpah serapah kepada kedua suami istri itu.
Untuk itu, menurut Lukman Syarif, hujatan dari warganet itu sudah mampu membuat keduanya jera. Lukman mengaku tidak ingin memperkeruh suasana Idulfitri yang penuh kedamaian dan saling memaafkan.
"Apakah dengan sanksi sosial, dia sudah jera. Sanksi sosialnya kan sudah berat sekali. Kasihan," kata Lukman.

Yang pasti, lanjut Lukman, pihaknya selaku perwakilan institusi Polri mengaku telah mengapresiasi sikap baik H yang meminta maaf langsung kepada institusi Polri. Terutama kepada Briptu Febio Marcelino, petugas kepolisian yang menjadi korban makian.
"Yang jelas permintaan maafnya saja kita sudah mengapresiasi, mereka datang sendiri, tidak harus dipaksa," katanya.
Keduanya meminta maaf saat polisi menggelar konferensi pers di Polres Sukabumi.
Tak hanya H dan R, kemarahan karena tak terima diputar balik juga dilakukan seorang wanita di Cilegon, Banten.
Terlihat dalam video yang beredar di media sosial, ada seorang wanita yang nekat melawan petugas ketika akan diputarbalikan di Pos Penyekatan Ciwandan, Jalan Lingkar Selatan (JLS), Banten, Minggu (16/5).
Penumpang mobil tersebut terlihat emosi saat petugas menegur bahwa untuk akses jalan JLS sementara ditutup.
Akan tetapi, petugas yang ada di lapangan dengan sabar dan humanis meminta kepada pengendara tersebut untuk memutarbalikkan kendaraannya dan kembali ke asalnya.
Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono saat dikonfirmasi mengatakan, saat itu petugas di lapangan tengah melaksanakan sosialisasi tentang instruksi Gubernur Banten tentang penutupan destinasi wisata.
"Kami meminta masyarakat untuk kembali ke rumah demi keselamatan bersama dan menekan angka penyebaran COVID-19, akan tetapi penumpang mobil tersebut marah dan melawan petugas,” kata Sigit.
Baca Juga:
Petugas Bandara Soetta Diminta Perketat Pengawasan Bagi WNI dan WNA
Sementara itu, Kabidhumas Polda Banten Kombes Edy Sumardi menyayangkan aksi penumpang tersebut.
“Seperti yang kita lihat pada video yang beredar tersebut, para penumpang di mobil tersebut tidak menggunakan masker dan jelas itu tidak mematuhi prokes,” ucap Edy Sumardi.
Edy memianta, kepada seluruh masyarakat yang berada di wilayah hukum Polda Banten, mendukung kebijakan pemerintah Provinsi Banten.
"Semua itu kita lakukan guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” tutup Edy Sumardi. (Knu)
Baca Juga:
Empat Pemudik yang Provokasi Terobos Barikade Petugas Diciduk
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Kematian Balita Sukabumi akibat Cacingan Akut, Tanda Bahaya bagi Perlindungan Sosial

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Temuan Komnas HAM di Balik Persekusi Retreat Kristen di Cidahu Sukabumi, Pengusiran hingga Perusakan

Pembubaran Kegiatan Keagamaan di Sukabumi, Kemenag Akui Aturan soal ‘Rumah Doa’ Multitafsir dan Segera Bikin Regulasi Baru

Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi Cederai Pancasila, DPR Desak Semua Pelaku Ditangkap

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
