Kesehatan

Pengaruh Vaksinasi COVID-19 pada Kesehatan Reproduksi Perempuan

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 02 Juli 2021
Pengaruh Vaksinasi COVID-19 pada Kesehatan Reproduksi Perempuan

Sebagian perempuan memiliki pertanyaan tentang vaksin yang membuat mereka ragu-ragu. (123RF/choreograph)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SUDAHKAH kamu divaksin? Apakah sudah terdaftar untuk vaksinasi COVID-19? Atau sedang menunggu jadwal? Jangan-jangan kamu termasuk orang yang ragu-ragu untuk disuntik karena masih memiliki pertanyaan tentang vaksin.

Bagi orang dengan penyakit autoimun, atau memiliki riwayat alergi obat-obatan, pasti ada kekhawatiran mengenai keamanan vaksin COVID-19. Belum lagi jika kamu punya rutinitas pengobatan atau vaksin lain seperti vaksin HPV (untuk melindungi terhadap kanker serviks) dan suntikan penguat Hepatitis B.

Kekhawatiran yang berkaitan dengan riwayat medis semacam itu dapat kamu konsultasikan dengan dokter untuk lebih jelasnya. Namun, selain itu, sebagian perempuan juga memiliki pertanyaan tentang vaksin yang membuat mereka ragu-ragu mendapatkan suntikan. Kondisi seperti hamil, menyusui, berencana hamil, dan sedang menstruasi bisa menjadi penyebab keragu-raguan itu.

BACA JUGA:

Vaksin COVID-19 Nonsuntik Tengah Diuji Coba

Berikut penjelasan Profesor Tan Hak Koon, Ketua Divisi Obstetri dan Ginekologi di RKK Women’s and Children’s Hospital (KKH) Singapura yang menjawab pertanyaan-pertanyaan sumber keragu-raguan perempuan untuk mendapatkan vaksin COVID-19, seperti dilansir Channel News Asia.

1. Menstruasi

perempuan
Vaksin tak memperburuk sindrom pramenstruasi. (123RF/choreograph)


Sebenarnya, kapan waktu terbaik dalam siklus menstruasi untuk divaksinasi? "Kamu dapat divaksinasi kapan saja dalam siklus," ujar Tan seperti diberitakan Channelnewsasia.com (30/6).

Dia menambahkan, vaksin tidak memperburuk sindrom pramenstruasi atau memengaruhi aliran menstruasi.

2. Hamil

hamil
Kamu dapat memilih untuk menerima vaksin COVID-19 dari minggu ke-13 kehamilan. (123RF/Olga Yastremska)


Kamu ragu-ragu vaksin karena sedang mengandung? Menurut Tan, “Perempuan hamil harus mendapat vaksinasi COVID-19 sejak dini, karena mereka berisiko lebih tinggi menghadapi komplikasi parah jika mereka terinfeksi COVID-19 jika dibandingkan dengan populasi yang tidak hamil.”

Beberapa dari risiko terkena COVID-19 termasuk mengembangkan komplikasi serius yang mungkin melibatkan perawatan intensif dan membutuhkan ventilasi. Tan menambahkan, ada juga risiko perempuan hamil mengembangkan komplikasi COVID-19 yang berpotensi mematikan seperti penggumpalan darah yang terbentuk di kaki atau deep vein thrombosis, serta emboli paru-paru atau pulmonary embolism.

“Mereka juga memiliki risiko dua kali lipat melahirkan prematur jika menunjukkan gejala COVID-19 dan bayi-bayi ini mungkin memerlukan perawatan ICU neonatal,” dia melanjutkan.

Lalu, kapan sebaiknya dalam usia kehamilan kamu bisa divaksin? Meskipun tidak ada batasan dalam hal usia kehamilan untuk vaksinasi pada perempuan hamil, Tan mengatakan kamu dapat memilih untuk melakukannya dari minggu ke-13 kehamilan, karena 12 minggu pertama merupakam periode paling penting dari perkembangan janin.

3. Risiko Keguguran

vaksin covid-19
Tidak ada peningkatan keguguran untuk perempuan hamil yang divaksinasi. (123RF/Prasit Rodphan)


Mengutip data dari sebuah penelitian AS yang diterbitkan pada April 2021 yang melibatkan hampir 4.000 perempuan hamil yang telah menerima vaksin, Tan membagikan dua temuan penting dari penelitian tersebut. Tidak ada peningkatan risiko hasil yang merugikan bagi ibu dan bayi mereka yang belum lahir, dan vaksin aman untuk diberikan dalam usia kehamilan kapan pun.

Dia menambahkan, tidak ada peningkatan keguguran, kelahiran prematur dan kelainan yang ditemukan pada bayi untuk perempuan hamil yang divaksinasi.

4. Kesuburan

perempuan
Saat ini tidak ada bukti bahwa vaksin COVID-19 akan berdampak buruk pada kesuburan. (123RF/Elnur Amikishiyev)


Lalu, bagaimana kalau kamu tengah berharap untuk hamil dalam beberapa bulan mendatang, apakah vaksin akan memengaruhi kemampuan perempuan untuk hamil? Menurut Tan, saat ini tidak ada bukti bahwa vaksin COVID-19 akan berdampak buruk pada kesuburan. Jadi tidak perlu menunda rencana untuk memulai sebuah keluarga, kamu tetap bisa mendapatkan vaksinasi dan melanjutkan program punya anak.

Jika kehamilan terjadi setelah mendapatkan suntikan pertama, kamu juga tidak perlu ragu-ragu untuk mendapatkan dosis kedua. Dia menyatakan kamu dapat terus melanjutkan dengan dosis kedua, karena vaksinasi COVID-19 juga belum terbukti memengaruhi kehamilan.

Bahkan, untuk kamu yang tengah menjalani perawatan fertilisasi in-vitro, seharusnya tidak menjadi masalah untuk mendapatkan vaksin. Tan mengatakan aman bagi perempuan yang mencari perawatan kesuburan untuk menerima vaksinasi.

Namun, dia menyarankan agar kamu juga berkonsultasi dengan dokter spesialis kandunganmu untuk membuat keputusan yang tepat sebelum mendapatkan vaksinasi.(aru)

#Kesehatan #Vaksin Covid-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bagikan