Penganiayaan Bocah Perempuan hingga Tewas, Polres Sukoharjo Tetapkan 2 Tersangka
Warga memakamkan korban penganiayaam UF (7), warga Dukuh Blateran RT 01/RW02, Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Rabu (13/4). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Satreskrim Polres Sukoharjo, Jawa Tengah telah menangkap dan menetapkan dua tersangka dalam kasus penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
Kedua pelaku merupakan kakak sepupu korban, yaitu G, (24), dan adiknya F, (18).
Korban sendiri adalah UF (7), warga Dukuh Blateran RT 01/RW02, Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca Juga:
Ini Alasan Para Pelaku Melakukan Aniaya Terhadap Ade Armando
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan, hasil pemeriksaan, penyebab korban meninggal dunia karena dianiaya oleh tersangka F pada 12 April 2022. Di mana pelaku menendang dua kaki korban dari belakang sehingga korban terjatuh dan kepala bagian belakang membentur lantai.
"Kedua pelaku mengaku menendang dua kaki korban dari belakang karena korban telah mengambil uang warung sebesar Rp 30.000," ujar Wahyu, Rabu (13/4).
Ketika mendengar bunyi benturan, lanjut dia, istri dari G kemudian menghampiri dan menolong korban dengan memberikan obat dan makan nasi. Kemudian korban tidur di kamar lantai dua.
"Pada pukul 16.00 WIB, kakak ipar korban mengecek keadaan korban mendapati korban dalam kondisi mata melotot dan tidak berkedip," katanya.
Mengetahui hal itu, saksi kemudian memberitahu saksi Muhammad Shuhaib dan juga pelaku F dan kemudian membawanya ke RS PKU Muhammadiyah Kartasura hingga akhirnya meninggal dunia.
"Ternyata penganiayaan pada korban juga dilakukan oleh pelaku G dalam beberapa bulan terakhir sehingga kami tetapkan sebagai tersangka,” tegas dia.
Baca Juga:
Polisi Tangkap Penyebar Hoaks dan Provokator Penganiayaan Ade Armando
Wahyu mengatakan, kedua pelaku melakukannya selain dengan tangan kosong dan juga menggunakan alat berupa seblak kasur dari rotan, tongkat bambu, gagang pel, dan lainnya. Bahkan, pelaku G juga sering mengikat tangan dan kaki korban menggunakan tali rafia.
Ia menambahkan, kedua tersangka tersebut mendapat ancaman hukuman yang berbeda. Untuk G dijerat dengan pasal 80 ayat (1) Jo Pasal 76 C UU No 17 tahun 2016 tentang Penetapan PP pengganti UU No 1 Tahun 2002 tentang perubahan kedua. Atas UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi UU dan atau Pasal 351 ayat (1) KUH Pidana dengan ancaman hukuman penjara maksimal tiga tahun enam bulan dan denda maksimal Rp 72 juta.
"Tersangka F kita jerat Pasal 80 dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 3 miliar,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Bocah 7 Tahun di Sukoharjo Tewas Penuh Luka Lebam, Diduga Dianiaya Kakak Angkatnya
Bagikan
Berita Terkait
Warga Bidara Cina Tega Habisi Nyawa Teman Nyabu Gara-Gara Hasutan Calon Istri
Mayat ASN Imigrasi Batam di Jalan Thamrin Dipastikan Korban Pembunuhan
Motif Wakil Kepala Toko Alfamart Cipularang Perkosa Anak Buahnya Setelah Dibunuh
Polisi Bunuh Polisi, 5 Tersangka Kena Pasal Pembunuhan Berencana Termasuk Istri Brigadir Esco
Penyekapan di Rumah Taman Mangu, Pondok Aren, Berawal saat Korban Beli Mobil Milik Pelaku hingga Disiksa Seharian
Penculikan di Taman Mangu, Pondok Aren, Pelaku Kena Ancaman Penjara 9 Tahun karena Menyiksa para Korban
KPAI Duga Terapis RTA Tewas Akibat Jeratan Eksploitasi Seksual
Terapis Remaja yang Ditemukan Tewas di Lahan Kosong Berhasil Diidentifikasi, Rekan Sejawat Ikuti Diperiksa Polisi
Terapis Delta Pejaten Ditemukan Tewas di Lahan Kosong, Polisi Temukan Kejanggalan di CCTV
Mayat Perempuan Mengapung di Citarum Karyawan Alfamart, Dibunuh dan Diperkosa Rekan Kerja