Pengangguran Capai 5,2 Persen, Prabowo Harus Percepat Realisasi Investasi
Tangerang Digital Festival hadirkan job fair. Foto: Humas Pemkot Tangerang
MerahPutih.com - Dana Moneter Internasional IMF memprediksi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini mencapai 5 persen, dan bergerak stagnan hingga 2029 di level 5,1 persen.
Selain itu, IMF juga memproyeksikan inflasi Indonesia stabil pada level 2,3 persen, neraca transaksi berjalan -1,0 persen, dan tingkat pengangguran 5,2 persen pada tahun ini.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menyarankan Presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) di sektor investasi guna memacu pertumbuhan ekonomi.
Pernyataannya itu merespons proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode pemerintahan Prabowo, yakni 2025–2029, stagnan pada level 5,1 persen.
“Perkiraan saya, untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, dibutuhkan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) sekitar level 4,” kata Esther di Jakarta, Kamis (24/10).
ICOR adalah rasio yang menunjukkan efisiensi investasi suatu negara dalam menghasilkan output ekonomi. Makin rendah nilai ICOR, artinya investasi yang dikeluarkan lebih efisien dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
Adapun target nilai investasi yang diproyeksikan oleh Esther adalah sekitar Rp 42 ribu triliun selama lima tahun yang diperoleh dari penanaman modal asing (PMA) serta penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Untuk menggenjot investasi itu, Esther memberikan delapan rekomendasi. Pertama, meningkatkan efisiensi investasi.
Pasalnya, ICOR Indonesia saat ini berada di sekitar level 6, yang mengindikasikan investasi yang dilakukan belum efisien untuk menopang pertumbuhan ekonomi.
Kedua, peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ketiga, mendorong pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik lainnya.
Keempat, menyederhanakan prosedur birokrasi dan regulasi. Kelima, menstimulasi dan mengoptimalisasi sektor produktif yang bernilai tambah tinggi.
Keenam, mengoptimalisasi kebijakan energi. Ketujuh, mempromosikan investasi dan teknologi. Terakhir, memperkuat riset, inovasi, dan pengembangan. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pemprov DKI Serius Tangani Pengangguran, Fokus pada Difabel dan UMKM
TPT Jakarta Turun Jadi 6,05%, Sektor Transportasi Hingga Perdagangan Jadi Penyerap Tenaga Kerja Tertinggi
Yang Mau Kerja di Luar Negeri, Nih Ada 7.600 Peluang Kerja Ditawarkan Pemerintah
PHK di Industri Pertambangan dan Perdagangan Sumbang Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia
Jumlah Pengangguran di Indonesia Capai 7,47 Juta Orang, Turun Dibanding Tahun Lalu
Sektor Pertanian Paling Banyak Serap Tenaga Kerja, 146,54 Juta Orang Indonesia Bekerja Sebagai Buruh
Penduduk Usia Kerja Meningkat 2,80 Juta, Agustus Pengangguran Terserap 4.092 Orang
Yuk Datangi Job Fest Tahap III Jakarta, Ada 4.026 Lowongan Kerja
Pengusaha Diminta Daftar Program Magang Nasional Tahap 2, Biar Dapat Talenta Berkualitas
DPRD Soroti SPPG Solo Pekerjaan Warga Luar Kota, tak Kurangi Angka Pengangguran