Pengamat Soroti Luputnya Pendidikan dari Pidato Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi . (Foto: Antara)
Merahputih.com - Pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Adi Prayitno, menyayangkan persoalan pendidikan di tengah pandemi COVID-19 luput dari pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR dalam rangka HUT Ke-75 RI.
"Cuma, ada yang luput dari pidato Presiden Jokowi soal pendidikan di masa pandemi. Padahal isu ini juga sangat penting mengingat pendidikan tulang punggung peradaban anak bangsa," ujar Prayitno, menanggapi pidato kenegaraan Jokowi itu, di Jakarta, Jumat (14/8).
Baca Juga
Kata 'Pendidikan' Terucap 3 Kali dalam Pidato Panjang Jokowi di MPR
Banyak yang mengeluh pendidikan via online tak maksimal. Bahkan banyak terkendala teknis, di antaranya tidak mampu membeli ada kuota internet, tak ada HP, tak ada internet, dan lain-lain.
Banyak pihak terkait yang menyiasati hal ini dengan memberi tumpangan tempat belajar dan jaringan internet kepada siswa-siswa sekolah itu, sebagaimana terjadi di Markas Komando Koramil 1111/Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Soal ini sama sekali tak disinggung presiden dalam pidatonya," kata dia.

Fokus pidato Jokowi cuma satu imbauan moral soal pentingnya bangkit bersama di tengah pandemi COVID-19.
"Pandemi COVID-19 harus dijadikan momen bangkit dan melakukan langkah besar dlm bidang ekonomi, politik, hukum, kesehatan, sosial-budaya ke depan," kata dia.
Artinya, lanjut dia, bangsa Indonesia diminta tak menyerah menghadapi korona karena segala hal sudah maksimal dilakukan.
Baca Juga:
Pandemi Tunjukkan Kelemahan Kinerja Pemerintah
Isu lain yang disampaikan Jokowi, sebagaimana dikutip Antara, di antaranya demokrasi, Pancasila, ideologi, sebatas mengingatkan kembali arti penting kehidupan berbangsa dan bernegara harus didasarkan pada nilai-nilai itu.
"Inti pidato Presiden Jokowi imbauan moral untuk lompat jauh ke depan," tutup dia. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi

Anggaran Pendidikan 20% APBN Harusnya Cukup, DPR Ingatkan Sri Mulyani Jangan Bebani Rakyat dengan Gaji Guru

Terungkap! Ini Dalang di Balik Tunjangan Gila-gilaan untuk Dokter Spesialis dan Subspesialis di Daerah 3T

Menlu RI: Presiden Prabowo Bahas Pusat Belajar Anak Pekerja Migran dengan Malaysia

Interpretasi Pendidikan Gratis Lewat Putusan MK Bisa Jadi Bumerang, Pemerintah Diminta Jangan Bunuh Partisipasi Masyarakat
Dikritik Realisasi Anggaran Pendidikan Tak Sampai 20 Persen, Ini Alasan Sri Mulyani

Biaya Setahun 1 Siswa Sekolah Rakyat Diklaim Butuh Anggaran Rp 48 Juta

Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Putusan MK Sahkan Sekolah SD-SMP Gratis Dijamin Pemerintah

Sekjen Kemendes Singgung Minimnya Dana Pendidikan di Wilayah 3T
