Pengamat Sebut Surya Paloh Atur Koalisi Jika Pilpres Berlangsung Dua Putaran

Mula AkmalMula Akmal - Kamis, 02 Februari 2023
Pengamat Sebut Surya Paloh Atur Koalisi Jika Pilpres Berlangsung Dua Putaran

Ketum Partai NasDem Surya Paloh berkunjung ke kantor DPP Golkar di Jalan Anggrek Neli Murni, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat pada Rabu (1/2) siang. (Foto: MP/Asropih)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com- Kedatangan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh ke markas Golkar seolah membut peta koalisi Pemilu 2024 makin sulit diprediksi.

Pengamat politik Ujang Komarudin meyakini, dalam dunia politik selalu ada kejutan yang tidak akan disangka-disangka muncul dari para ketua umum partai.

Baca Juga:

Surya Paloh Tanggapi Isu Reshuffle Kabinet di Pemerintahan Jokowi

Ia melihat pertemuan Airlangga dan Paloh bukan hanya sekedar silaturahmi. Menurut dia, ini strategi komunikasi politik untuk melihat segala kemungkinan yang terjadi ke depan dalam konteks menghadapi Pemilu 2024.

"Karena ini sudah dekat pertarungan, kontestasi politik di pilpres itu, ritme komunikasi dan pertemuan akan makin sering,” ujar Ujang kepada wartawan di Jakarta, Kamis (2/2).

Dalam kontestasi Pilpres 2024 sejauh ini, koalisi yang sudah terbentuk yaitu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri dari Partai Golkar, PAN, PPP. Selanjutnya, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) diisi Gerindra dan PKB.

Kemudian, ada wacana Koalisi Perubahan yang rencananya bakal dideklarasikan NasDem, Demokrat dan PKS. Bahkan, Surya Paloh disebut sudah memikirkan strategi jika Pilpres berlangsung dua putaran.

“Kalau dua putaran, yang pertama NasDem dan Golkar tidak ketemu, tapi kan bisa pada putaran kedua, ketemu berkoalisi. Itu kan kita tidak tahu. Nah komunikasinya untuk menjaga kemungkinan itu (berkoalisi di putaran kedua),” ungkap Direktur eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu.

Oleh karena itu, menurutnya, komunikasi antara partai harus terus dibangun. Seperti halnya yang dilakukan Golkar dan NasDem hari ini.

"Dan ini lebih baik daripada berseteru," tambah Ujang.

Terkait posisi Anies Baswedan yang bakal dijadikan Capres oleh Nasdem, Ujang menduga bakal ada jalan terjal yang akan dihadapi mantan Gubernur DKI itu. Ini tak lepas karena sosoknya yang identik dengan antitesa Jokowi.

Baca Juga:

Surya Paloh Ingin Ketemu Megawati: Kita Kasih Kode Dulu

Bahkan, Ujang meyakini, tak menutup kemungkinan kekurangan dan kelemahan Anies akan dikorek.

Terlepas dari kekurangan dan kelemahan Anies, Ujang mengingatkan bahwa nasib calon pemimpin bangsa dengan segala kekurangan dan kelebihannya tetap ditentukan oleh rakyat itu sendiri.

"Siapa pun yang menjadi capres biar rakyat yang menentukan," imbuh dia.

Sekedar informasi, Surya Paloh menuturkan pertemuan itu termasuk membahas soal soliditas antar partai politik (parpol) bagian dari koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo, dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Sementara itu, Airlangga mengaku menyambut Surya kembali ke rumahnya. Surya berkiprah selama 43 tahun di Golkar sebelum mendirikan Nasdem.

Saat ini Partai Golkar sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

“Apakah (Nasdem) akan mungkin bergabung dengan KIB? Ya sama-sama mungkin. Mungkin KIB juga bergabung dengan Nasdem kan? Jadi kemungkinan itu masih terbuka,” sebut dia. (Knu)

Baca Juga:

Kata Surya Paloh Terkait Pertemuan 1 Jam 20 Menit dengan Presiden Jokowi

#Surya Paloh #Airlangga Hartarto #Golkar #NasDem #Koalisi Prabowo #Koalisi Pilpres
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Politisi NasDem Dipanggil KPK Setelah Rekan Separtainya Jadi Tersangka Korupsi Rp 28 Miliar, Siapa Lagi yang Kecipratan Dana PSBI OJK?
Satori diduga menerima uang sebesar Rp12,52 miliar
Angga Yudha Pratama - Senin, 27 Oktober 2025
Politisi NasDem Dipanggil KPK Setelah Rekan Separtainya Jadi Tersangka Korupsi Rp 28 Miliar, Siapa Lagi yang Kecipratan Dana PSBI OJK?
Indonesia
NasDem Tunggu Putusan MKD soal Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach
NasDem akan mengikuti seluruh mekanisme sidang etik yang tengah dijalani kedua kadernya tersebut.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
NasDem Tunggu Putusan MKD soal Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach
Indonesia
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Memperjuangkan keadilan harus dengan cara adil, memperjuangkan demokrasi harus dengan cara demokratis
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 25 Oktober 2025
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Indonesia
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Framing negatif terhadap Pak Bahlil Lahadalia sudah tidak diinspirasi oleh nilai-nilai Pancasila
Angga Yudha Pratama - Jumat, 24 Oktober 2025
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Indonesia
AMPG ke Laporkan Meme Bahlil ke Polisi, Golkar Tegaskan bukan Instruksi DPP
DPP Golkar dapat mengevaluasi bahkan meminta agar laporan itu dicabut, tergantung hasil pembicaraan nanti.
Dwi Astarini - Kamis, 23 Oktober 2025
AMPG ke Laporkan Meme Bahlil ke Polisi, Golkar Tegaskan bukan Instruksi DPP
Indonesia
Pemerintah Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis, Didukung 3 Pokja
Perintah Presiden ditindaklanjuti dengan rakortas menteri dan tujuannya adalah untuk mengoordinasi dan mengonsolidasikan, menyelaraskan program strategis pemerinta
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 22 Oktober 2025
Pemerintah Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis, Didukung 3 Pokja
Berita Foto
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia didampingi Sekjen Partai Golkar M Sarmudji dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar menyerahkan secara simbolis 610 ribu paket sembako di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/10/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 22 Oktober 2025
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Indonesia
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Setiap bangsa besar menghargai para pendirinya, pemimpinnya
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Indonesia
Kader Golkar Adukan sejumlah Akun Medsos yang Ledek Bahlil ke Polisi
PP Angkatan Muda Pemuda Golkar (AMPG) melaporkan akun media sosial (medsos) yang menyerang dan menghina pribadi Bahlil Lahadalia.
Dwi Astarini - Senin, 20 Oktober 2025
Kader Golkar Adukan sejumlah Akun Medsos yang Ledek Bahlil ke Polisi
Indonesia
Indonesia Masih Harus Berunding Soal Tarif Dengan AS, Ditargetkan Akhir Tahun Rampung
Penutupan (shutdown) pemerintah Amerika Serikat (AS) masih berlangsung dan membuat rilis data- data ekonomi tertunda, sehingga membuat investor lebih mencermati data yang dikeluarkan oleh swasta pada akhir-akhir ini.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 20 Oktober 2025
Indonesia Masih Harus Berunding Soal Tarif Dengan AS, Ditargetkan Akhir Tahun Rampung
Bagikan