Pilpres 2019

Pengamat Puji Narasi Politik Kubu Prabowo Lebih Menjual Ketimbang Koalisi Jokowi

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 01 Agustus 2018
Pengamat Puji Narasi Politik Kubu Prabowo Lebih Menjual Ketimbang Koalisi Jokowi

Pakar komunikasi dan marketing politik UGM Nyarwi Ahmad (Foto: Screenshot youtube.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Narasi populis yang dikembangkan kubu Prabowo Subianto jelang Pilpres 2019 dianggap lebih menarik dan menjual ketimbang koalisi Jokowi. Menurut pakar komunikasi dan marketing politik Nyarwi Ahmad, narasi politik kubu Prabowo jelas dan terarah.

"Narasi politik yang dibangun di kubu ini kian jelas. Poin-poin yang disampaikan khususnya dalam pertemuan antara SBY dan Prabowo menunjukkan narasi politik yang menjadi antitesis dari pihak petahana," kata Nyarwi Ahmad ketika dihubungi dari Jakarta, Rabu (1/8).

Narasi tersebut, lanjut dosen Fisipol UGM ini, sebenarnya mirip dengan apa yang pernah disampaikan oleh Prabowo dalam Pilpres 2014.

"Narasi populis juga, yang membedakan adalah posisi aktor utama dalam hal ini Jokowi, Prabowo, dan SBY, serta dinamika yang terkait dengan politik identitas, khususnya di kalangan muslim perkotaan dan perkembangan kondisi ekonomi saat ini," katanya.

Nyarwi Ahmad
Dosen Fisipol UGM Nyarwi Ahmad (Foto: researchgate.net)

Sebagai contoh, dalam konferensi pers di rumahnya dan juga di rumah Prabowo kemarin, SBY secara jelas membangun narasi politik yang menarget kelompok pemilih menengah bawah yang kehidupan ekonominya makin susah.

SBY juga membangun narasi politik yang anti-Islamophobia

Narasi ini menarget pemilih muslim, tidak hanya yang bergabung dalam gerakan 212 saja, melainkan juga yang tidak puas dengan gaya Jokowi dalam berkomunikasi dengan para ulama, khususnya di kalangan muslim perkotaan.

"Hal tersebut merupakan strategi komunikasi dan marketing politik yang cukup canggih," kata doktor bidang komunikasi politik dan marketing politik lulusan Universitas Bournemouth, Inggris, itu.

Jika nanti hanya ada dua poros dan kondisi parpol koalisi di dua kubu tersebut tidak berubah dan juga isu-isu yang berkembang di kalangan pemilih yang ditarget tersebut tidak banyak mengalami perubahan maka kubu Jokowi perlu kerja keras lagi untuk biss memenangkan Pilpres 2019.

SBY dan Prabowo Subianto
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat (ANTARA FOTO/KIKI)

"Sebagai nonpetahana kubu pendukung Prabowo memiliki lebih banyak ruang untuk bermanuver. Mereka juga disatukan dengan semangat 2019 Ganti Presiden," kata Nyarwi sebagaimana dilansir Antara.

Meski tagar 2019 Ganti Presiden hanya sebatas wacana di kalangan kelas menengah, menurut Nyarwi semangat yang dibangun bisa melahirkan para relawan baru yang lebih solid dan berkekuatan besar yang bisa menggerus kerja-kerja mesin politik Jokowi dan para relawannya.

Menurut Nyarwi kubu Jokowi harus lebih serius dan punya cara-cara yang lebih inovatif dalam merespons perkembangan tersebut. Tanpa usaha-usaha semacam itu peningkatan elektabilitas Jokowi akan berjalan lambat.

"Apalagi jika tanpa didampingi sosok cawapres yang memiliki pasar potensial yang solid, elektabilitas Jokowi bisa stagnan," pungkas Nyarwi Ahmad.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: DPD Fasilitasi Penyelesaian Sengketa Pajak PT Freeport dan Pemprov Papua

#Pilpres 2019 #Prabowo Subianto #Presiden Jokowi #Pengamat Komunikasi Politik
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Respons Kecelakaan KA Bangunkarta, DPR Ingatkan KAI Target Zero Accident dari Prabowo
Keselamatan operasional kereta api harus menjadi prioritas utama demi mencegah terulangnya kecelakaan di jalur rel.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Respons Kecelakaan KA Bangunkarta, DPR Ingatkan KAI Target Zero Accident dari Prabowo
Indonesia
Prabowo Mau Tambah Rangkaian KRL, Waktu Tunggu Jadi Lebih Pendek di Jam Krusial
Presiden RI, Prabowo Subianto, ingin menambah 30 rangkaian KRL. Komisi V DPR menyebutkan, bahwa waktu tunggu KRL bakal jadi lebih pendek di jam krusial.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Prabowo Mau Tambah Rangkaian KRL, Waktu Tunggu Jadi Lebih Pendek di Jam Krusial
Indonesia
Ternyata, Prabowo Andalkan Duit dari Sini untuk Alokasi Bayar Utang Whoosh
Saat ini, Indonesia memiliki kewajiban pembayaran utang untuk proyek kerata Whoosh sekitar Rp 1,2 triliun per tahun kepada China.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Ternyata, Prabowo Andalkan Duit dari Sini untuk Alokasi Bayar Utang Whoosh
Indonesia
Prabowo Alokasikan Rp 5 Triliun untuk Tambah 30 Rangkaian KRL, ini Respons Komisi V DPR
Presiden RI, Prabowo Subianto, mengalokasikan Rp 5 triliun untuk menambah rangkaian KRL. Komisi V DPR pun mendukung hal tersebut.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Prabowo Alokasikan Rp 5 Triliun untuk Tambah 30 Rangkaian KRL, ini Respons Komisi V DPR
Indonesia
Prabowo Minta Utang Whoosh Jangan Lagi Dipolitisasi, Tegaskan Bukan Proyek Untung-Rugi
Prabowo menekankan proyek transportasi publik seperti Whoosh tidak seharusnya dilihat dari sisi keuntungan finansial semata, melainkan dari manfaatnya bagi masyarakat.
Wisnu Cipto - Selasa, 04 November 2025
Prabowo Minta Utang Whoosh Jangan Lagi Dipolitisasi, Tegaskan Bukan Proyek Untung-Rugi
Indonesia
Prabowo soal Utang Whoosh: Enggak Usah Khawatir, Saya Tanggung Jawab Semuanya
Presiden RI, Prabowo Subianto, angkat bicara soal polemik utang Whoosh. Ia mengatakan, bahwa masyarakat tak perlu khawatir.
Soffi Amira - Selasa, 04 November 2025
Prabowo soal Utang Whoosh: Enggak Usah Khawatir, Saya Tanggung Jawab Semuanya
Indonesia
Prabowo Minta KRL Ditambah, Siap Kucurkan Anggaran hingga Rp 5 Triliun
Presiden RI, Prabowo Subianto, meminta rangkaian KRL ditambah. Ia mengatakan, bahwa siap mengucurkan anggaran hingga Rp 5 triliun.
Soffi Amira - Selasa, 04 November 2025
Prabowo Minta KRL Ditambah, Siap Kucurkan Anggaran hingga Rp 5 Triliun
Indonesia
Prabowo Minta KAI Tidak Usah Khawatir Utang Whoosh: Saya Tanggung Jawab!
Presiden juga meminta agar isu utang Whoosh tidak dipolitisasi
Wisnu Cipto - Selasa, 04 November 2025
Prabowo Minta KAI Tidak Usah Khawatir Utang Whoosh: Saya Tanggung Jawab!
Indonesia
Anak Buah Prabowo di DPR Setuju Dukung Proyek KAI Tambah Gerbong Anyar
Fraksi Gerindra menyatakan dukungan penuh terhadap langkah KAI menambah gerbong kereta, khususnya untuk KRL di wilayah Jabodetabek.
Wisnu Cipto - Selasa, 04 November 2025
Anak Buah Prabowo di DPR Setuju Dukung Proyek KAI Tambah Gerbong Anyar
Indonesia
Dipanggil ke Istana, Ignasius Jonan Siap Bekerja untuk Pemerintah Prabowo
Jonan menyatakan kesiapannya untuk kembali mengabdi di pemerintahan apabila diberikan amanah oleh Presiden Prabowo.
Wisnu Cipto - Selasa, 04 November 2025
Dipanggil ke Istana, Ignasius Jonan Siap Bekerja untuk Pemerintah Prabowo
Bagikan