Pengamat Politik Kritik Langkah Airlangga Ikut Pertemuan dengan Surya Paloh


Direktur Lembaga Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago (MP/Asropih)
MerahPutih.Com - Langkah Airlangga Hartarto membawa Golkar dalam pertemuan empat ketua umum partai politik di Kantor DPP Nasdem menurut analis politik Pangi Syarwi Chaniago justru dapat menurunkan daya tawar Golkar dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf.
"Kalau itu pertemuan biasa tidak ada masalah. Namun, kalau pertemuan itu bicara soal bargaining, maka posisi tawar Airlangga bersama Golkar hilang," ujar Pangi dihubungi di Jakarta, Jumat (26/7).
Baca Juga: Jatah Menteri dari Golkar akan Dikurangi, PSI dan Demokrat Dapat Satu
Pernyataan Pangi itu terkait pertemuan empat ketua umum partai yakni Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa di DPP Nasdem belum lama ini.

Lebih lanjut Pangi mengatakan pertemuan yang hanya dihadiri empat ketum parpol pengusung Jokowi itu bisa ditafsirkan macam-macam. Terlebih, kata dia, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ataupun utusannya tidak hadir di sana.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu memandang alasan Megawati yang tidak dapat hadir karena sedang di luar Jakarta atau sibuk mempersiapkan Kongres PDIP, tidak masuk akal.
Dalam analisa Pangi, PDIP sejauh ini masih searah dengan Presiden Joko Widodo dalam menyikapi Gerindra yakni sangat terbuka menerima Gerindra untuk masuk barisan koalisi pendukung pemerintahan.
Baca Juga: Golkar Minta Tambah Jatah Kursi Menteri
Dari hal tersebut, Pangi sebagaimana dilansir Antara menganalisa bahwa pertemuan empat ketum partai sebagai bentuk manuver politik untuk menolak bergabungnya Gerindra dalam koalisi.
Dia mengatakan sejatinya dari keempat partai itu, Golkar memiliki daya tawar besar dalam kabinet ke depan. Dengan keikutsertaan Golkar dalam pertemuan empat ketum parpol tersebut, Pangi menilai posisi tawar Golkar bisa menjadi turun.(*)
Baca Juga: Mulai Digoyang, Pengamat Nilai Kepemimpinan Airlangga Hartarto di Golkar Kurang Mengakar
Bagikan
Berita Terkait
Kebijakan KPU Batasi Akses Ijazah Capres/Cawapres, Pengamat Politik: Berpotensi Langgar Keterbukaan Publik

KPU tak Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, Pengamat: Berpotensi Langgar Undang-undang

Prabowo Luncurkan Program Akselerasi Pembangunan: Sarjana Bakal ‘Magang’ di Sektor Industri hingga Memulai Pengembangan Ekosistem Gig Economy

Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru

Transaksi Harbolnas 2025 Ditarget Tembus Rp 35 Triliun, Pemerintah Janjikan Diskon Besar-besaran

Golkar Bantah Adanya 'Barter' Posisi Menteri di Reshuffle Kabinet Hari Ini

Airlangga Hartarto: PHK Bertentangan dengan Semangat Tidar

Golkar Nilai Prabowo Berhasil Redam Eskalasi Demonstrasi dengan Pendekatan Tegas Sekaligus Adil

Jadi Perdebatan Publik, Golkar Tegaskan Anggota DPR Nonaktif tak Terima Gaji dan Tunjangan

Demi Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Bentuk Dewan Kesejahteraan dan Satgas Pencegahan PHK untuk Perlindungan Pekerja
