Headline

Mulai Digoyang, Pengamat Nilai Kepemimpinan Airlangga Hartarto di Golkar Kurang Mengakar

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 02 Juli 2019
 Mulai Digoyang, Pengamat Nilai Kepemimpinan Airlangga Hartarto di Golkar Kurang Mengakar

Direktur Lembaga Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago (MP/Asropih)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Posisi Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mulai digoyang lewat sejumlah manuver para kadernya. Berawal dari desakan untuk mempercepat Munas partai yang diinisiasi Yorrys Raweyai hingga dukungan politisi senior Akbar Tanjung kepada Bambang Soesatyo (Bamsoet) untuk maju menjadi calon Ketum Golkar.

Manuver-manuver politik tersebut dengan sendirinya memperlemah posisi Airlangga Hartato sehingga kehilangan kepercayaan seluruh kader partai yang berlambang pohon beringin tersebut.

Apa yang menyebabkan Menteri Perindustrian kabinet Jokowi itu mulai digoyang kepemimpinannya?

Analis politik dari Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai kepemimpinan Airlangga Hartarto di Partai Golkar kurang mengakar yang ditandai dengan menurunnya perolehan kursi partai di DPR pada Pemilu 2019.

"Perolehan kursi Partai Golkar di DPR pada Pemilu 2014 sebanyak 91 kursi, namun pada Pemilu 2019 turun menjadi 85 kursi," kata Pangi Syarwi Chaniago di Jakarta, Senin (1/7).

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto (kedua kanan) menyambut kedatangan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) di Widya Chandra, Jakarta (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Menurut Pangi Syarwi, menurunnya perolehan kursi Partai Golkar di DPR RI tidak terlepas dari kepemimpinan Airlangga Hartarto yang kurang mengakar.

"Padahal, pasca-reformasi, Partai Golkar pernah menjadi pemenang pemilu tahun 2004," katanya.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini menambahkan, Airlangga dinilai tidak memiliki terobosan untuk menaikkan citra partai.

"Ibarat kapal, jika Partai Golkar memiliki nakhoda yang bisa membawa kapal sesuai tujuan yang diharapkan masyarakat tentu akan berlayar cepat dan bisa menang,” ujarnya.

Namun, Partai Golkar yang memperoleh 17.229.789 suara atau12,31 persen dan setelah dikalkulasi menjadi 85 kursi DPR RI, memiliki kontribusi cukup besar terhadap kemenangan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019.

BACA JUGA: KontraS Tuding Polisi Sengaja Tutup-tutupi Penanganan Kasus Kerusuhan 22 Mei

Eks Ketua Fraksi Demokrat Mangkir Panggilan KPK

Menurut Pangi sebagaimana dilansir Antara, ketua umum Partai Golkar ke depan harus mampu mengangkat marwah, martabat, dan wibawa Partai Golkar.

"Partai Golkar yang dulunya sebagai partai besar tapi dalam dua kali pemilu terakhir, ketua umumnya tidak laku untuk diusung sebagai capres atau cawapres," katanya.

Pangi Syarwi Chaniago juga mempertanyakan sampai kapan Partai Golkar akan menjadi tim sukses capres partai lain, padahal dalam sejarahnya pimpinan Partai Golkar dulu selalu maju menjadi capres.(*)

#Voxpol Center #Pengamat Politik #Ketua Umum Partai Golkar #Airlangga Hartarto
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Publik Figur Dinilai Hiasi Bencana Sumatra dengan Narasi Menyesatkan, Pengamat: Hanya Memperpanjang Penderitaan Korban
Publik figur kini diminta untuk tidak menyebarkan narasi menyesatkan soal bencana Sumatra. Pengamat menilai, hal itu hanya memperpanjang penderitaan.
Soffi Amira - Senin, 08 Desember 2025
Publik Figur Dinilai Hiasi Bencana Sumatra dengan Narasi Menyesatkan, Pengamat: Hanya Memperpanjang Penderitaan Korban
Indonesia
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Berdasarkan data nasional, ekspor Indonesia ke Amerika Serikat tercatat mencapai USD 26,4 miliar, sedangkan impor berada pada kisaran USD 12 miliar.
Dwi Astarini - Selasa, 18 November 2025
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Indonesia
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen
Sejumlah komoditas Indonesia yang tidak diproduksi di AS dipastikan akan mendapatkan pembebasan tarif masuk seperti minyak kelapa sawit mentah
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 17 November 2025
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen
Indonesia
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu
Pemerintah harus membayar utang Whoosh senilai Rp 1,2 triliun per tahun. Pengamat pun mengatakan, bahwa ini bisa menjadi bom waktu.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu
Indonesia
Menko Airlangga Malah Senang Emas Sumbang Inflasi Terbesar, Ini Alasannya
Lonjakan inflasi saat ini menunjukkan masyarakat mulai beralih ke investasi emas setelah diluncurkannya bullion bank pada Februari 2025.
Wisnu Cipto - Selasa, 04 November 2025
Menko Airlangga Malah Senang Emas Sumbang Inflasi Terbesar, Ini Alasannya
Indonesia
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Presiden RI, Prabowo Subianto, ikut turun tangan saat memusnahkan barang bukti narkoba di Mabes Polri, Rabu (29/10).
Soffi Amira - Kamis, 30 Oktober 2025
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Indonesia
Pemerintah Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis, Didukung 3 Pokja
Perintah Presiden ditindaklanjuti dengan rakortas menteri dan tujuannya adalah untuk mengoordinasi dan mengonsolidasikan, menyelaraskan program strategis pemerinta
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 22 Oktober 2025
Pemerintah Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis, Didukung 3 Pokja
Indonesia
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai, pelaporan akun medsos yang dinilai menghina Bahlil tidak etis. Sebab, hal itu masih dalam batas wajar.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Indonesia
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Ray mencontohkan kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus 2025
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Indonesia
Indonesia Masih Harus Berunding Soal Tarif Dengan AS, Ditargetkan Akhir Tahun Rampung
Penutupan (shutdown) pemerintah Amerika Serikat (AS) masih berlangsung dan membuat rilis data- data ekonomi tertunda, sehingga membuat investor lebih mencermati data yang dikeluarkan oleh swasta pada akhir-akhir ini.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 20 Oktober 2025
Indonesia Masih Harus Berunding Soal Tarif Dengan AS, Ditargetkan Akhir Tahun Rampung
Bagikan