Headline

Pengamat Paparkan Faktor Penunjang Dibalik Penguatan Rupiah

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 08 November 2018
Pengamat Paparkan Faktor Penunjang Dibalik Penguatan Rupiah

Cadangan uang tunai rupiah. (Foto: Setkab)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Nilai tukar rupiah dalam tiga hari belakangan terus menunjukan tren positif. Pada transaksi antarbank Kamis (8/11) sore di Jakarta, kurs rupiah menguat sebesar 142 poin menjadi Rp14.425 per dolar AS.

Sebelumnya kurs rupiah Rp14.594 per dolar AS. Artinya, penguatan rupiah terus berlanjut dibandingkan mata uang lain di Asia Tenggara. Analis pasar uang Reza Priyambada menilai penguatan rupiah tidak terlepas dari sentimen positif domestik.

"Sentimen dari dalam negeri yang positif mendominasi arah pergerakan kurs rupiah," kata Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta.

Menurut dia, sentimen positif dari domestik yang menjadi perhatian pelaku pasar di antaranya membaiknya cadangan devisa, pembatasan impor, dan mulai diberlakukannya transaksi Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).

Kurs rupiah terhadap Dolar AS
Seorang pegawai money changer menunjukkan uang dolar AS (Foto: MerahPutih/Rizki Fitrianto)

"DNDF merupakan salah satu instrumen lindung nilai bagi pelaku usaha, instrumen itu juga untuk mendukung upaya meningkatkan stabilitas nilai tukar rupiah," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, kenaikan kurs rupiah juga dipengaruhi sentimen hasil pemilu sela kongres Amerika Serikat dimenangkan Partai Demokrat. Situasi itu membuat sebagain pelaku pasar khawatir karena langkah-langkah stimulus fiskal pemerintah AS dapat terhambat.

"Pasar merespon dengan mengurangi permintaan atas aset dolar AS sehingga mendorong pelemahan kurs. Tentunya kondisi itu juga memberikan kesempatan pada rupiah untuk dapat bergerak positif," katanya.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih sebagaimana dilansir Antara mengatakan langkah Bank Indonesia yang menguatkan bantalan valuta asing melalui bilateral currency swap dengan Monetary Authority of Singapore (MAS) senilai 10 miliar dolar AS turut menjadi penopang rupiah.

"Itu juga menambah keyakinan terhadap rupiah," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (8/11), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp14.651 dibanding sebelumnya (7/10) di posisi Rp14.764 per dolar AS.

Apakah penguatan rupiah ini terus bertahan sampai akhir pekan? Sejauh belum ada gejolak ekonomi yang signifikan, dipastikan rupiah akan terus perkasa.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: PKS Apresiasi Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Kepada Kasman Singodimedjo

#Rupiah Menguat #Kurs Rupiah #Dolar AS #Bank Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Anggota DPR RI dari fraksi NasDem, Rajiv, mangkir dari panggilan KPK terkait kasus dugaan korupsi dana CSR Bank Indonesia dan OJK.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Indonesia
Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
koordinasi terkait data simpanan pemda di bank merupakan kewenangan BI sebagai bank sentral.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 23 Oktober 2025
Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
Indonesia
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
Dedi menjelaskan angka Rp 4,17 triliun yang dikutip Menkeu Purbaya merupakan data BI merujuk pada laporan keuangan per 30 September 2025, sehingga tidak mencerminkan kondisi terkini. Baca juga:
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
Indonesia
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Berbagai indikator menunjukkan kebijakan tarif AS memperlemah kinerja perdagangan global, tercermin dari melambatnya ekspor dan impor di sebagian besar negara.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 22 Oktober 2025
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Indonesia
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
Posisi ULN pemerintah tersebut didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
Indonesia
Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan
BI menilai posisi cadangan devisa tetap berada pada level yang aman dan memadai.
Wisnu Cipto - Selasa, 07 Oktober 2025
Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan
Indonesia
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Anggota Komisi XI DPR RI, Amin Ak, meminta perbankan untuk lebih giat lagi dalam menyalurkan kredit usaha.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 masih berpotensi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, yaitu sekitar 3 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Indonesia
Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah
Sementara, suku bunga lending facility diputuskan untuk turun sebesar 25 bps menjadi pada level 5,5 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah
Indonesia
Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN
Purbaya menyampaikan bahwa proses pencairan dana akan dilakukan segera setelah penandatanganan dilakukan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN
Bagikan