Pengamat Intelijen Ungkap Motif AS Tuduh Tiongkok Penyebar Virus COVID-19


Analis intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta (Foto: Dok Pribadi)
MerahPutih.Com - Pengamat Intelijen dan Keamanan Negara, Stanislaus Riyanta menilai, adanya justifikasi bahwa Tiongkok biang keladi dari mewabahnya virus Covid-19 di seluruh penjuru dunia, tidak tepat. Apalagi, isu itu dihembuskan oleh kelompok The Five Eyes yang berada di Amerika Serikat (AS).
Menurut Stanislaus, tuduhan dari the Five Eyes belum bisa dikatakan sah, karena The Five Eyes itu kan terdiri dari negara-negara yang semuanya pro Amerika dan bukan pihak yang netral.
Baca Juga:
Beda Dengan Nurhadi, IPW: Harun Masiku Sudah Lenyap Ditelan Bumi
"Nah, Tiongkok juga tentu mengeluarkan tuduhan yang sama terhadap Amerika," ujar Stanislaus kepada wartawan di Jakarta, Minggu (3/5).
Stanislaus Riyanta mengatakan,jika dipahami lebih dalam lagi, sebenarnya memang saling lempar tanggung jawab terkait Covid-19 ini dilatarbelakangi oleh adanya perang dagang antara kedua negara tersebut.

Siapa pun yang menyebabkan hal ini, baik Tiongkok dan Amerika, dampak dari pandemi ini dimanfaatkan betul oleh kedua negara untuk perang dagang.
"Jadi Tiongkok menyerang Amerika dan Amerika juga menyerang Tiongkok," jelasnya.
Stanislaus Riyanta mengatakan, pandemi Covid-19 ini menjadi babak baru dari perang dagang antara Tiongkok dengan Amerika, di mana kedua negara ini semakin agresif.
Bahayanya adalah ketika kedua negara ini saling berbalas, kalau dulu adalah perang militer, kemudian dilanjutkan perang dagang, dikemudian hari bisa jadi perang bio terorism, ini bahaya.
"Karena jika tuduhan Tiongkok terhadap Amerika itu benar, atau tuduhan Amerika terhadap Tiongkok itu benar, maka itu sudah merupakan suatu perang bio terorism," jelas anggota prograk doktoral Intelijen Universitas Indonesia ini.
Stanislaus mengakui, ditengah pandemi seperti sekarang ini, tidak banyak yang bisa dilakukan Pemerintah Indonesia, agar tidak terjebak dalam perang yang dilakukan kedua negara, baik perang dagang maupun juga yang terburuk yaitu perang bio terorisme.
Momen ini, kata Stanislaus Riyanta, harus dimanfaatkan pemerintah untuk meningkatkan kemandirian bangsa, agar tidak terjebak dalam perang dagang antara kedua negara.
"Kalau kekuatan ini bisa dimanfaatkan dengan baik, maka ini bisa menjadi titik tolak kita untuk bangkit," pungkasnya.
Baca Juga:
Update COVID-19, Minggu (3/5): Pasien Positif 11.192 dan 1.876 Dinyatakan Sembuh
Baru-baru ini ramai dibahas di berbagai media tentang laporan investigasi Aliansi Intelijen the Five Eyes yang mengungkap adanya upaya Tiongkok untuk menyembunyikan atau menghancurkan bukti terkait penyebaran virus corona.
Aliansi Intelijen The Five Eyes yang terdiri dari Intel Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia dan Selandia Baru menemukan sedikitnya enam fakta yang ditutupi pihak Tiongkok, terkait dengan penyebaran Covid-19.
Bahkan, The Five Eyes menuding, Covid-19 sengaja dihembuskan Tiongkok dengan tujuan ekonomi.(Knu)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Jutaan Produksi Rokok Terpapar COVID-19 Beredar di Masyarakat
Bagikan
Berita Terkait
Penembak Charlie Kirk Tertangkap, Diserahkan sang Ayah setelah 33 Jam Buron

Penulis Bikin Komentar Pedas soal Penembakan Charlie Kirk, DC Comics Batalkan Seri Terbaru ‘Red Hood’

Penembak Charlie Kirk masih Buron, FBI Tawarkan Hadiah Rp 1,63 Miliar

NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase

Charlie Kirk akan Terima Anugerah Presidential Medal of Freedom dari Presiden AS Donald Trump

Penembak Charlie Kirk masih Berkeliaran, FBI Baru Temukan Senjata yang Digunakan Pelaku

Penembakan Charlie Kirk Disebut Pembunuhan Politik, hanya Ada 1 Pelaku

Penembakan Charlie Kirk, Polisi Gelar Perburuan Intensif terhadap Tersangka

Geger, Influencer Pendukung Trump Charlie Kirk Ditembak di Leher, Timbulkan Kepanikan

Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
