Pengamat Imbau Jokowi Segera Minta Maaf Pada Rusia Soal Video Tsamara


Tsamara Amany Alatas. (MP/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.com - Pengamat Politik, Igor Dirgantara mengimbau kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk minta maaf kepada Presiden Vladimir Putin dan Rusia terkait pernyataan Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany yang dianggap merendahkan Pemerintahan tersebut.
"Sebaiknya Presiden Jokowi melakukan inisiatif, dan mengambil langkah elegan dengan menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Putin dan pemerintah Rusia," ujar Igor di Jakarta, Senin (9/4)
Menurutnya, langkah elegan seperti itu penting dilakukan oleh Jokowi, karena pernyataan gadis cantik itu bernada fitnah dan merendahkan negara Rusia.
"Hubungan baik yang terjalin selama ini, antara Indonesia dan Rusia jangan sampai terganggu oleh elit politik yang tidak memahami pentingnya hubungan bilateral," kata Igor.

Lebih lanjut, dosen politik Universitas Jayabaya ini menuturkan, hubungan kedua negara sudah berjalan sangat baik dan sudah mencapai usia lebih dari 65 tahun.
"Rusia adalah negara yang mendukung penuh Jokowi, baik soal Poros Maritim, terorisme, narkoba, alutsista (modernisasi TNI), penenggelaman kapal asing pencuri ikan di wilayah Indonesia, dan sebagainya," tuturnya.
Bahkan kata Igor, di sela pertemuan Putin-Jokowi APEC di China 2014 lalu kedua negara telah sepakat meningkatkan kerjasama sosial, budaya, tehnologi, dan energi. Presiden Jokowi dan Putin menegaskan pentingnya hubungan kedua negara tanpa ada akar masalah yang bisa merusak hubungan tersebut.
"Indonesia membutuhkan Rusia tidak hanya soal pembelian alusista dan kenaikan investasi bilateral, tetapi juga dalam konteks Eurasian Economic Union, dimana Rusia adalah negara anggota yang berpengaruh dan dihormati," ungkapnya.
Sementara itu, Igor juga mengaku, saat ini Putin sudah menjadwalkan untuk mengunjungi Indonesia pasca terpilih kembali sebagai Presiden Rusia 19 Maret 2018 lalu, menunggu pelantikan bulan Mei ini. Kedatangan Putin ke Indonesia nanti dipastikan fokus kepada target peningkatan perdagangan bilateral di angka 5 milyar US Dollar.
Igor mengatakan, semoga dengan adanya manuver diplomatik seperti itu, hubungan Indonesia-Rusia tidak terganggu.
"Yang tidak kalah penting lagi, sebaiknya Jokowi memanggil semua jajaran pimpinan partai pendukung, terutama PSI agar dalam berkomentar berdasarkan data-data, dan tidak ngawur, apalagi fitnah terhadap negara sahabat yang sejak awal kemerdekaan mendukung penuh NKRI," pungkasnya.
Seperti diketahui, Ketua DPP PSI Tsamara Amany dalam sebuah video menantang Fadli Zon berdebat soal Rusia dan Presiden Putin. Dalam video itu, Tsamara menyebut tak mau punya pemimpin seperti Putin di Indonesia. Karena tak ada kebebasan beraspirasi di Rusia. Tak hanya itu gadis cantik keturunan Arab ini menyebut bahwa negara rusia membiarkan praktik korupsi tumbuh subur. (Asp)
Baca juga berita terkait di: Tsamara Amany Ungkap Alasannya Enggan Gabung Partai Besar
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pramono Bingung Warga Ngadu Lewat Instagram usai Dicuekin JAKI, PSI: Petugas Harus Dievaluasi

Saan Mustopa Pastikan Rusdi Masse masih Kader NasDem, tak Gabung ke PSI

Bestari Barus Mantap ke PSI, Sebut Jokowi Jadi Inspirasi Perjuangan Politik

Ketua Harian DPP PSI Ahmad Ali Dinasihati Jokowi: Jangan Jadi Beban Prabowo

Inisial J Dilantik Jadi Ketua Dewan Pembina PSI, Jokowi Bilang Begini

Sekak Balik DPRD PSI Jakarta, Pakar Beberkan Aturan Anak Usaha BUMD Sah Terima Uang Bagi Hasil Keuntungan

Daftar Pengurus DPP PSI 2025-2030: Ketua Dewan Pembina Bapak 'J', 2 Politikus NasDem Jadi Petinggi

PSI Jakarta Soroti Rencana Pramono Bangun 19.800 Hunian Baru, Minta Perbaiki Masalah Lainnya

IPO Sudah Sesuai Aturan, KAHMI Jaksel: Kader PSI Salah Alamat jika Sebut PAM Jaya Tabrak Aturan

PSI Tolak Rencana Sistem Ganjil-Genap di Jalan TB Simatupang, Dinilai Bukan Solusi Atasi Macet
