Pengamat: Ada Pihak yang Berupaya Benturkan Bangsa Indonesia

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Senin, 04 Maret 2019
Pengamat: Ada Pihak yang Berupaya Benturkan Bangsa Indonesia

Direktur Lembaga Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago (MP/Asropih)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago menilai kebhinekaan di Indonesia sudah selesai setelah Indonesia merdeka pada 1945, tapi saat ini ada fenomena upaya untuk membenturkan bangsa Indonesia.

"Saya merasakan ada fenomena yang agak aneh saat ini. Masyarakat Indonesia dirasakan mulai saling berbenturan," katanya pada diskusi 'Empat Pilar MPR RI: Merawat Kebhinnekaan di Indonesia' di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (4/3).

Pangi yang menyitir penyataan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Muhammad Syafii Ma'arif bahwa kebhinnekaan adalah keniscayaan di Indonesia. Pengi mencontohkan, dalam sebuah rumah asrama yang berisi 34 kamar.

"Dalam setiap kamar dihuni oleh orang-orang yang memiliki karakter dan kebiasaan berbeda-beda, tapi setiap penghuni kamar dapat hidup rukun dan saling mengisi di dalam rumah," katanya seperti dilansir Antara.

Menurut Pangi, kebhinnekaan di Indonesia sudah terjadi sejak sebelum Indonesia merdeka dan telah menjadi kesepakatan bersama pada saat Indonesia merdeka. "Kebhinnekaan itu terus berjalan baik sampai saat ini," katanya.

Namun, dalam menghadapi kontestasi pemilu, Pangi merasakan ada fenomena yang berusapa membenturkan masyarakat Indonesia yang hidup rukun.

"Ada yang menyebut, upaya itu datang dari luar, tapi upaya dari dalam. Sampai kapan bangsa ini akan berbenturan," kata Pangi yang berharap masyarakat Indonesia hidup rukun dan harmonis.

Sementara itu, kader Nahdlatul Ulama (NU), Nabil Haroen, juga menyatakan, ada upaya pihak tertentu untuk membuat masyarakat Indonesia terpolarisasi.

Nabil mengingatkan seluruh elemen bangsa Indonesia untuk sama-sama menyadari dan tdiak sampai terjadi polarisasi.

"NU sebagai salah satu komponen pendiri republik, akan terus berjuang untuk menjaga keutuhan NKRI," katanya.

Ketua Umum Ormas Pagar Nusa ini menambahkan, NU memiliki komitmen akan terus menjaga NKRI.

Menurut dia, salah satu upaya yang dilalukan NU adalah dengan membuat Musyawarah Nasional Alim Ulama NU yang baru diselenggarakan di Kota Banjar, Jawa Barat, dan menyampaikan beberapa rekomendasi.

Melalui rekomendasi Munas Alim Ulama NU, menurut dia, NU mengingatkan untuk menjaga pesatuan bangsa Indonesia.

"Persaudaraan sesama anak bangsa, atau ukuwwah wathoniyah," katanya.

Nabil menduga, adanya upaya-upaya untuk membuat masyarakat terpolariasi mungkin dari kelompok-kelompok yang kecewa terhadap pemerintah.

Sementara itu, anggota Komisi III DPR RI mengimbau seluruh elemen bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan serta keutuhan NKRI.

Menurut dia, perjuangan kemerdekaan Indonesia dicapai dengan sudah payah dan perjuangan yang panjang. "Bangsa Indonesia saat ini sudah menikmati kemerdekaan. Mari kita juga bersama-sama dan kita isi kemerdekaan agar Indonesia ke depan lebih maju," katanya. (*)

Baca Juga: Dua Menteri Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu, Pengamat: Tak Semuanya Untungkan Kubu Sebelah

#Indonesia #Pengamat Politik #Pengamat Sosial
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Berita Foto
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Suasana pembangunan gedung perkantoran di Kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (23/10/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 23 Oktober 2025
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Indonesia
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai, pelaporan akun medsos yang dinilai menghina Bahlil tidak etis. Sebab, hal itu masih dalam batas wajar.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Berita Foto
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisal Nurofiq (dari kiri) bersama dengan Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional & Kerjasama Multilateral Mari Elka Pangestu dan Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno saat acara Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 21 Oktober 2025
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Indonesia
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Ray mencontohkan kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus 2025
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Indonesia
Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo mengadakan pertemuan tertutup, Sabtu (4/10)
Frengky Aruan - Senin, 06 Oktober 2025
Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo
Indonesia
14 Truk Bantuan Indonesia untuk Warga Palestina Berhasil Masuk Gaza
Truk bantuan logistik dari Indonesia untuk warga Palestina berhasil masuk ke Gaza, melalui jalur kemanusiaan.
Wisnu Cipto - Jumat, 26 September 2025
14 Truk Bantuan Indonesia untuk Warga Palestina Berhasil Masuk Gaza
Indonesia
Kebijakan KPU Batasi Akses Ijazah Capres/Cawapres, Pengamat Politik: Berpotensi Langgar Keterbukaan Publik
Pengamat menilai kebijakan KPU berisiko meloloskan calon pemimpin dengan ijazah palsu.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 15 September 2025
Kebijakan KPU Batasi Akses Ijazah Capres/Cawapres, Pengamat Politik: Berpotensi Langgar Keterbukaan Publik
Indonesia
KPU tak Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, Pengamat: Berpotensi Langgar Undang-undang
KPU tak membuka ijazah capres-cawapres ke publik. Pengamat politik, Jerry Massie, mengkritik kebijakan tersebut. Ia menyebut KPK berpotensi melanggar Undang-undang.
Soffi Amira - Senin, 15 September 2025
KPU tak Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, Pengamat: Berpotensi Langgar Undang-undang
Dunia
Prabowo Beri Sinyal Indonesia Dukung Qatar yang Baru Diserang Israel
Presiden menekankan pentingnya solidaritas internasional dalam merespons serangan yang mengancam stabilitas kawasan.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Prabowo Beri Sinyal Indonesia Dukung Qatar yang Baru Diserang Israel
Indonesia
Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup
Kesewenang-wenangan dan kesombongan kaum elite yang sudah memuakkan publik membuat amuk massal menjadi sangat brutal.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup
Bagikan