Penemuan Baru Ungkap Penyebab Warna Planet Mars Merah, Berasal dari Air Dingin?


Mars. (Foto: Unsplash/Daniele Colucci)
MerahPutih.com - Selama ini Mars dikenal sebagai Planet Merah karena warna khasnya yang berkarat. Namun, penelitian terbaru mungkin telah mengungkap sumber asli dari warna tersebut—dan sekaligus mengguncang teori lama yang selama ini diyakini para ilmuwan.
Berkat berbagai wahana antariksa yang menjelajahinya selama beberapa dekade terakhir, ilmuwan mengetahui bahwa warna merah Mars berasal dari mineral besi berkarat yang terdapat dalam debu yang menyelimuti planet ini.
Dulunya, besi dalam batuan Mars bereaksi dengan air dan oksigen di atmosfer, membentuk oksida besi—proses yang mirip dengan bagaimana karat terbentuk di Bumi. Selama miliaran tahun, oksida besi ini terurai menjadi debu halus yang tersebar ke seluruh permukaan planet, dibantu oleh badai debu raksasa yang kerap melanda Mars.
Sebelumnya, analisis wahana antariksa tidak menemukan jejak air dalam oksida besi di Mars, sehingga ilmuwan menduga bahwa mineral penyebab warna merahnya adalah hematit, sejenis bijih besi yang terbentuk melalui reaksi dengan atmosfer kering Mars dalam jangka waktu miliaran tahun. Jika benar, ini berarti hematit terbentuk setelah Mars kehilangan lautan dan sungainya.
Baca juga:
Warna Merah Mars Ternyata Berasal dari Air Dingin?
Namun, penelitian baru yang menggabungkan data dari berbagai misi serta eksperimen dengan debu Mars buatan justru menunjukkan hasil mengejutkan. Mineral yang kemungkinan besar bertanggung jawab atas warna merah Mars ternyata terbentuk di lingkungan air dingin, bukan hematit.
Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications dan berpotensi mengubah cara ilmuwan memahami sejarah Mars—terutama soal apakah planet ini pernah bisa mendukung kehidupan.
“Mars tetaplah Planet Merah,” kata Adomas Valantinas, penulis utama studi dan peneliti postdoktoral di Brown University, dikutip dari CNN, Rabu (26/2).
“Hanya saja, pemahaman kita tentang mengapa Mars berwarna merah kini telah berubah.”
Baca juga:
Bagi ilmuwan, memahami komposisi debu Mars sangat penting karena bisa memberikan gambaran tentang bagaimana kondisi lingkungan planet ini di masa lalu. Namun, debu Mars sendiri sulit dipelajari karena partikelnya yang sangat kecil, sehingga tidak memiliki struktur kristal yang jelas dan sulit diklasifikasikan sebagai mineral sejati. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini

Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!

Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali

Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo

Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
