Penembakan Warga Kulit Hitam oleh Polisi Kembali Terjadi di AS


Dokumentasi--Lokasi penembakan seorang pria kulit hitam di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Rabu (4/4/2018), (Instagram @johnnyg1rl/via REUTERS)
MerahPutih.com - Penembakan warga kulit hitam oleh polisi kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini terhadap Jacob Blake (29) di wilayah negara bagian Wisconsin pada Minggu (23/8) sore waktu setempat. Peristiwa itu memicu protes.
Ben Crump, yang menyebut dirinya ditunjuk untuk mewakili keluarga korban, mengatakan bahwa Blake tengah mencoba menurunkan ketegangan insiden rumah tangganya ketika polisi menembak dia pertama kali dengan pistol kejut listrik.
Baca Juga:
“Ketika dia berjalan untuk memeriksa anak-anaknya, polisi menembakkan senjata mereka beberapa kali ke punggung Blake pada jarak dekat. Ketiga anak laki-laki Blake hanya beberapa meter jauhnya dan menyaksikan polisi menembak ayah mereka,” kata Crump.
Dalam sebuah video amatir, Blake terlihat berjalan menuju mobil dan diikuti oleh dua orang petugas polisi yang menodongkan pistol ke punggungnya, kemudian terdengar tujuh suara tembakan selagi Blake, yang terlihat tak bersenjata, membuka pintu mobil.
Dikutip Antara, belum diketahui apakah polisi melihat sesuatu di dalam mobil yang menyebabkan mereka menembak Blake, serta belum jelas pula apakah salah satu atau kedua polisi tersebut yang menembak.

Blake langsung dilarikan ke rumah sakit dan telah menjalani operasi sehingga kini dia berada dalam kondisi yang stabil, menurut keterangan sang ayah kepada media, Senin (24/8).
Atas peristiwa tersebut, massa berkumpul di lokasi kejadian dengan sejumlah peserta aksi menyalakan api dan melempari polisi dengan bata dan molotov, membuat otoritas terpaksa menutup gedung-gedung publik.
Gubernur Wisconsin Tony Evers, pada hari yang sama, mengerahkan pasukan Penjaga Nasional negara bagian itu ke area Kenosha untuk mengamankan protes massa.
Evers juga meminta sesi khusus di badan legislatif pada Senin (31/8) pekan depan untuk mengangkat usulan undang-undang yang ditujukan pada penegakan hukum terkait penembakan ini.
Baca Juga:
WHO: Anak 12 Tahun ke Atas Harus Gunakan Masker seperti Orang Dewasa
Evers, yang berasal dari Partai Demokrat, mengutuk kejadian yang ia sebut sebagai “penggunaan kekuatan secara berlebihan dan eskalasi dalam waktu singkat ketika berhadapan dengan warga kulit hitam Wisconsin.”
“Kita harus bangkit dengan gerakan dan momen ini, serta menggunakan empati, juga kemanusiaan kita, serta komitmen teguh untuk menghancurkan siklus rasisme sistemik dan bias terhadap keluarga dan masyarakat kulit hitam,” ujar Evers dalam pidatonya.
Sementara Pete Deates, ketua Asosiasi Profesi Polisi Kenosha, menyebut Evers “bertanggung jawab penuh” atas penghakiman yang terburu-buru, serta meminta publik menunggu hingga seluruh fakta diketahui dengan jelas.
Polisi yang melakukan penembakan tersebut telah cuti administratif sementara penyelidikan berlangsung, demikian kata Departemen Kehakiman Wisconsin yang menangani kasus ini sebagaimana prosedur standar yang berlaku. (*)
Baca Juga:
Seorang Polisi Dipecat Setelah Menyetrum Perempuan Kulit Hitam Ketika Penangkapan
Bagikan
Berita Terkait
Utah Siapkan Dakwaan Hukuman Mati untuk Remaja 22 Tahun Penembak Charlie Kirk

Penembak Charlie Kirk Tertangkap, Diserahkan sang Ayah setelah 33 Jam Buron

Penulis Bikin Komentar Pedas soal Penembakan Charlie Kirk, DC Comics Batalkan Seri Terbaru ‘Red Hood’

Penembak Charlie Kirk masih Buron, FBI Tawarkan Hadiah Rp 1,63 Miliar

NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase

Charlie Kirk akan Terima Anugerah Presidential Medal of Freedom dari Presiden AS Donald Trump

Penembak Charlie Kirk masih Berkeliaran, FBI Baru Temukan Senjata yang Digunakan Pelaku

Penembakan Charlie Kirk Disebut Pembunuhan Politik, hanya Ada 1 Pelaku

Penembakan Charlie Kirk, Polisi Gelar Perburuan Intensif terhadap Tersangka

Geger, Influencer Pendukung Trump Charlie Kirk Ditembak di Leher, Timbulkan Kepanikan
