Penembak Trump Beli Tangga Sebelum Lakukan Penembakan


Trump sebut ia seharusnya sudah mati. (Foto: Partai Republik AS)
MerahPutih.com - Penembak Donald Trump, Thomas Matthew Crooks sibuk dalam 48 jam terakhir sebelum melakukan penembakan pada kampanye pilpres di Pennsylvania, Amerika Serikat pada pekan lalu. Crooks sempat membeli tangga yang membantunya untuk mencari posisi akurat untuk melakukan penembakan.
Sebelum terlibat dalam penembakan, Crooks yang masih berusia 20 tahun berkendara menggunakan mobil dan melakukan serangkaian pemberhentian di sekitar kota kelahirannya di pinggiran kota Pittsburgh.
Dibeitakan CNN, Selasa (16/7), pada hari Jumat pekan lalu ia pergi ke tempat latihan menembak, Crooks terdaftar sebagai anggota di sana, demikian kata seorang pejabat penegak hukum. Keesokan paginya, Crooks pergi ke Home Depot, tempat ia membeli tangga setinggi lima kaki. Kemudian ia mampir ke toko senjata untuk membeli 50 butir amunisi.
Selanjutnya, Crooks mengendarai mobil Hyundai Sonata sekitar satu jam ke arah utara, dan bergabung dengan ribuan orang dari seluruh wilayah yang menghadiri kampanye Donald Trump.
Baca juga:
Selamat dari Tragedi Penembakan, Donald Trump: Saya Seharusnya Sudah Mati
Setelah memarkir mobilnya, Crooks kemudian menggunakan tangga yang baru dibelinya untuk memanjat gedung di dekatnya agar bisa menemukan tempat dengan sudut pandang jelas ke arah Trump.
Untuk jaga-jaga apabila upanya gagal, Crooks memiliki detonator kendali jarak jauh di tubuhnya, dan bagasi mobilnya berisi bahan peledak dihubungkan dengan kabel. Hal itu seakan menunjukkan bahwa ia memang telah merencanakan percobaan pembunahan tersebut dengan matang.
Namun, hampir 48 jam setelah penembakan, para penyidik dikejutkan oleh kurangnya petunjuk yang mereka temukan tentang pola pikir dan kemungkinan motif Crooks. Penyidik juga telah membobol laptop dan telepon Crooks, bahkan mewawancarai teman-temannya. Namun, tak ada bukti menunjukkan Crooks melakukan penembakan karena motif politik. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang

Paus Leo Berharap Hamas Terima Rencana Perdamaian Presiden AS Donald Trump

Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti

Rencana Perdamaian Baru untuk Gaza, Hamas mungkin akan Menolak

Presiden AS Donald Trump dan PM Israel Benjamin Netanyahu Sepakati Rencana Perdamaian Baru untuk Gaza

Trump Tegaskan Tak Akan Izinkan Israel Caplok Tepi Barat, Picu Ketegangan dengan PM Netanyahu

Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya

Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu

Jimmy Kimmel kembali Mengudara, Sentil Pemimpin yang Takut Komedian

Reaksi Prabowo Pidatonya Dipuji Donald Trump: Itu Gaya Saya
