Kesehatan

Penelitian Terbaru Ungkap Hubungan Cuaca dan Arthritis

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Jumat, 22 Juli 2022
Penelitian Terbaru Ungkap Hubungan Cuaca dan Arthritis

Tiga penelitian terbaru menunjukkan bahwa cuaca berhubungan dengan radang sendi. (freepik/freepik)

Ukuran:
14
Audio:

SUDAH lama menjadi kepercayaan umum bahwa cuaca membuat nyeri akibat arthritis atau radang sendi semakin parah. Masalah ini telah dipelajari selama bertahun-tahun. Hasilnya, temuan yang saling bertentangan. Namun, tiga penelitian terbaru menunjukkan bahwa cuaca memang berhubungan dengan radang sendi. Meski punya hubungan, skalanya berbeda-beda. Demikian menurut Dr. Robert Shmerling dalam Harvard Health Blog.

Dalam satu penelitian yang melibatkan 222 pasien dengan radang sendi pinggul atau encok, para peneliti dari Belanda menemukan bahwa pasien melaporkan rasa sakit dan kekakuan yang sedikit lebih buruk saat tekanan barometrik dan kelembapan meningkat, tetapi efek cuacanya kecil.

Penelitian lain mengamati gejala terkait cuaca diantara 800 orang dewasa Eropa yang menderita radang sendi pinggul, lutut, atau tangan. Mereka melaporkan peningkatan rasa sakit dan kekakuan dengan kelembapan yang lebih tinggi, terutama dalam cuaca dingin. Namun, secara umum, perubahan cuaca tidak memengaruhi gejalanya.

Para pasien yang dikaji dalam penelitian ketiga melaporkan gejala nyeri kronisnya. Sebagian besar mereka merupakan 2.600 orang yang memiliki beberapa jenis radang sendi. Penelitian ini menemukan "hubungan sederhana" antara rasa sakit dan kelembapan yang lebih tinggi, tekanan atmosfer yang lebih rendah, dan kecepatan angin yang lebih tinggi.

Baca juga:

Redakan Nyeri Persendian dengan Rempah-Rempah Indonesia

radang sendi
Mengidentifikasi tautan dapat membantu memahami penyebab dan mekanisme gejala radang sendi. (Freepik/Pressfoto)

Penelitian sebelumnya telah melihat adanya hubungan radang sendi dengan hujan, kelembapan, dan naik atau turunnya tekanan udara. Kelembapan, suhu, curah hujan dan tekanan barometrik semuanya mungkin terlibat.

“Setelah meninjau penelitian, saya tidak tahu bagaimana menjawab pasien saya yang bertanya mengapa gejala mereka memburuk saat cuaca lembap atau hujan akan datang, atau ketika beberapa peristiwa cuaca lain terjadi,” kata Shmerling dalam berita Harvard Healt.

"Saya biasanya memberi tahu mereka bahwa, pertama, saya percaya ada hubungan antara cuaca dan gejala sendi, dan kedua, para peneliti tidak dapat menemukan apa yang paling penting tentang cuaca dan gejala radang sendi atau mengapa harus ada hubungan," dia menambahkan.

Baca juga:

4 Tanda Kamu Kurang Memanfaatkan Waktu Istirahat

radang sendi dan cuaca
Gejala yang dirasakan saat cuaca lembap berbeda-beda untuk setiap pasien. (Freepik/Freepik)

Apakah mengetahui adanya pengaruh cuaca terhadap radang sendi dapat berguna, belum begitu jelas. Penelitian terbaru mungkin tidak akan berdampak pada penderita arthritis individu sampai cuaca atau lingkungan internal dapat dikontrol dengan tepat.

Namun, menurutnya, mengidentifikasi hubungan tersebut dapat membantu memahami penyebab dan mekanisme gejala radang sendi, yang dapat mengarah pada perawatan atau strategi pencegahan yang lebih baik.

"Selain itu, mencari tahu mengapa beberapa orang tampaknya merasa lebih buruk dalam keadaan tertentu sementara yang lain tidak melihat ada perubahan [atau bahkan merasa lebih baik] di lingkungan yang sama dapat membantu kita memahami perbedaan halus antara jenis radang sendi atau cara individu meresponsnya," demikian Shmerling. (aru)

Baca juga:

Bahaya Terlalu Lama Duduk di Depan Komputer

#Kesehatan #Penelitian
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan