Pemukim Yahudi Kuasai Mata Air Lembah Jordan


Tank Israel mengambil tempat dalam pelatihan militer di dekat Desa Khirbet Ibzeiq di Lembah Jordan, 13 Januari 2019. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Pemukim Yahudi disebut-sebut menguasai mata air di Lembah Jordan yang biasa digunakan warga Palestina.
Muheeb Fathi Abu Mohsen, warga Ein El-Helweh di Lembah Jordan Utara, membawa sapi-sapinya dua kali sehari ke mata air Ein El-Helweh agar ternaknya bisa minum dari mata air tersebut.
Baca Juga:
Pemukim Yahudi Bakar Pohon-Pohon Zaitun Milik Warga Palestina
Muheeb menggembalakan ternaknya sekali sebelum ia pergi ke padang rumput, dan sekali lagi setelah pulang. Ia tidak tahu apakah sapi-sapinya akan bisa minum lagi dari mata air itu setelah pemukim Yahudi menguasainya dan mulai menebangi pohon.

Dikutip Antara, menurut pegiat hak asasi manusia Aref Daraghmeh, pemukim Yahudi mungkin mengambil air dari mata air tersebut ke permukiman pos depan yang telah mereka bangun di tanah warga Palestina dalam setahun belakangan ini, kata Kantor Berita Palestina, WAFA.
Mata air tersebut juga berada di dekat permukiman pemikan Yahudi Maskiyot dan blok permukiman baru di Abu Al-Qandoul, yang dibangun di lahan yang diambil secara paksa dari pemiliknya warga Palestina.
Baca Juga:
Parlemen Israel Sahkan Negara Yahudi dengan Ibrani Sebagai Bahasa Resmi
Ada banyak mata air baru dan asin di bagian utara Lembah Jordan. Sebagian mata air telah kering akibat kebijakan perusahaan pendudukan Israel yang menggali sumur air tanah. Tapi, mata air Ain El-Helweh adalah mata air segar yang digunakan oleh warga buat keperluan rumah tangga dan irigasi.
Namun, setelah orang mulai mengandalkan air yang dibeli dari Desa Ain Al-Baida dan Bardala, yang berdampingan dengan mereka, mata air itu sekarang digunakan buat ternak.

"Jika kami ingin membeli air buat ternak kami, kami akan memerlukan 45 meter kubik per hari," kata Abu Mohsen. "Mata air itu (di Ain El-Helweh) menghemat banyak uang kami."
Warga di bagian utara Lembah Jordan menghadapi masalah air. Pertama akibat kebijakan pendudukan dan kedua akibat pemukim Yahudi yang telah tinggal di daerah pos depan selama bertahun-tahun. (*)
Baca Juga:
Gania Yumna, Bocah 8 Tahun Asal Minangkabau Berkurban untuk Palestina
Bagikan
Berita Terkait
Pelapor Khusus PBB Sebut 680.000 Orang Gaza Tewas Akibat Serangan Israel, Itu Angka Terendah

Di Debat Darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar

MUI Dorong Sanksi Tegas Aksi Gabungan Arab-Islam dan Barat untuk Akhiri Kekejaman Israel di Gaza

Pemimpin Liga Arab dan OKI Tolak Rencana Pemukiman Ulang Rakyat Palestina oleh Israel

Kerahkan Tank, Tentara Israel Mulai Serangan Darat ke Kota Gaza

Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza

Agresi Israel ke Doha Dinilai Sebagai Ancaman Serius Bagi Stabilitas dan Perdamaian di Kawasan Timur Tengah

Prabowo Tegaskan Dukung Kedaulatan Qatar Setelah Serangan Israel, Suara Dunia Harus Kian Lantang

Prabowo Temui Emir Qatar Sheikh Tamim Setelah Israel Serang Markas Hamas

Hubungan Donald Trump-Benjamin Netanyahu Makin Renggang Usai Presiden AS Sebut Serangan Israel ke Doha 'Tindakan Ceroboh'
