Pemprov DKI Terima Vaksin AstraZeneca 500 Ribu Dosis


Vaksin AstraZeneca. Foto: Istimewa
MerahPutih.com - Pemprov DKI Jakarta mulai menggunakan vaksin COVID-19 produksi AstraZeneca bagi warga ibu kota yang baru akan divaksin. DKI sendiri menerima sebanyak 500.000 dosis vaksin AstraZeneca.
Diawali hari ini, seluruh pelayanan vaksinasi COVID-19 yang dibiayai pemerintah di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, RS, Klinik, Sentra Vaksin dan di luar gedung Puskesmas memakai vaksin AstraZeneca untuk pemberian dosis pertama.
Baca Juga
Anak Buah Anies: Vaksin AstraZeneca Diprioritaskan bagi Warga Pemukiman Kumuh
"Vaksin AstraZeneca ini diberikan sebanyak 2 dosis dengan interval 12 minggu,” terang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI, Widyastuti di Jakarta, Kamis (6/5)
Untuk sasaran pemberian vaksin Astra Zeneca masih sama sesuai tahapan, yaitu untuk kelompok lansia, pelayan publik, dan warga usia 18 tahun ke atas yang berada di RW padat penduduk.
Aturan itu sesuai Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 90 Tahun 2018 tentang Peningkatan Kualitas Pemukiman dalam Rangka Penataan Kawasan Pemukiman Terpadu, daerah yang terdapat atau berpotensi terjadinya kasus COVID-19 dengan Variant of Concern (VOC), dan daerah zonasi paling berisiko pada PPKM Mikro.
Lebih lanjut, Widyastuti menjelaskan, jika ada warga yang dosis pertama menggunakan vaksin Sinovac, maka dosis kedua tetap menggunakan Sinovac, karena telah dilakukan penghitungan dan dosis vaksinnya pun telah disediakan.
“Namun, untuk warga yang baru mendapat dosis pertama per hari ini, maka akan diberikan AstraZeneca,” imbuhnya.

Widyastuti menambahkan, DKI juga melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 dengan menjangkau pemukiman padat penduduk sebanyak 445 RW se-DKI Jakarta.
"Saat ini, kapasitas suntik vaksin dosis pertama pun sudah sampai sekitar 76.000 per hari, karena banyaknya kolaborator yang bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dan kami juga sudah memberikan pelatihan kepada lebih dari 10.000 vaksinator,” paparnya.
Sementara itu, terkait keamanan penggunaan vaksin AstraZeneca, Plt Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prima Yosephine menjelaskan, vaksin tersebut telah mendapatkan WHO Emergency Use Listing (EUL), persetujuan penggunaan darurat dari BPOM, serta MUI. Adapun efektivitas vaksin sampai 77,2 persen setelah pemberian dua dosis.
“Indonesia termasuk salah satu dari 92 negara yang eligible mendapatkan dukungan vaksin COVID-19 dari Covax Facility sebesar 20 persen dari total populasi penduduk. Pada kuartal 1 tahun 2021, Indonesia akan mendapatkan bantuan sebanyak 11,7 juta dosis vaksin AstraZeneca. Di Indonesia, sebanyak 1 juta dosis AstraZeneca sudah digunakan,” jelasnya. (Asp)
Baca Juga
Indonesia Kembali Terima Hampir 1 Juta Dosis Vaksin Sinopharm
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
