Pemprov DKI Minta Transisi Pengelolaan Air PAM Jaya Tak Timbulkan Masalah
 Andika Pratama - Jumat, 23 Desember 2022
Andika Pratama - Jumat, 23 Desember 2022 
                Arsip - Petugas memeriksa sensor pengukur turbin dan Ph di Instalasi Pengolahan Air Palyja, Pejompongan, Jakarta, Jumat (9/1/2009). FOTO ANTARA/Fanny Octavianus/ama/aa.
MerahPutih.com - Pada 1 Februari 2023, Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya akan bertransisi usai putus kontrak swastanisasi terhadap dua mitra PT Aetra dan Palyja. Mulai saat itu, PAM Jaya bakal memulai operasional pelayanan langsung air minum perpipaan di DKI.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati meminta, PAM Jaya untuk memastikan transisi berjalan lancar, standar pelayanan ditingkatkan, kesiapan SDM dan alat kerja, serta tidak ada masalah legal pasca berakhirnya perjanjian kerja sama dengan kedua mitra swasta.
Baca Juga
PAM Jaya Gandeng Polda Metro untuk Mengamankan Pelayanan Operasional
"Sebagai bagian dari negara, PAM Jaya wajib menjalankan perusahaan dengan berorientasi pada kepuasan pelanggan," ucap Sri saat menghadiri kegiatan HUT ke-100 tahun PAM Jaya di Kantor Pusat PAM Jaya, Pejompongan, Jakarta Pusat, Jumat (23/12).
Direktur PAM Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, selama satu tahun ke belakang hingga 1 Februari 2023, PAM Jaya telah melakukan masa transisi dan transformasi.
"Selama satu tahun ini, kita telah melakukan transisi dan transformasi yang alhamdulillah dapat berjalan dengan baik. Melihat hal itu, saya optimis kita bisa menjalankan operasional pelayanan langsung secara optimal tanpa gangguan," ujar Arief.
Dalam proses transisi, lanjut Arief, PAM Jaya telah menjalankan rangkaian proses yang memerlukan kerja keras seluruh komponen di dalam perusahaan.
Baca Juga
PAM Jaya Bakal Bangun Reservoir Komunal di Sejumlah Wilayah Jakarta
Mulai dari kick off transisi dan transformasi, pembangunan 11.221 meter pipa untuk layani Kapuk Muara, pendampingan transisi kontrak konsesi dan percepatan pembangunan SPAM berkolaborasi dengan Kejati DKI Jakarta, kerja sama dengan BPKP dalam penguatan tata kelola perusahaan.
Selanjutnya, kick off masa pengakhiran kerja sama, market sounding pemilihan mitra kerja sama skema bundling, kerja sama kesepakatan PAM Jaya dan Palyja terkait penyelesaian shortfall, rekrutmen karyawan Palyja dan Aetra, pelatihan kedisiplinan karyawan bekerja sama dengan Rindam Jaya, kolaborasi dengan Kodam Jaya, hingga kerja sama dengan Pamobvit.
"Seluruh kegiatan yang kami lakukan pada masa transisi dan transformasi ini tujuannya adalah satu, yakni menghadirkan kedaulatan air bagi seluruh warga Jakarta tanpa terkecuali," paparnya. (Asp)
Baca Juga
PAM Jaya Gandeng Kodam Jaya Kawal Transisi Aset dan Layanan Air Bersih
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
 
                      Raperda KTR DKI Final: Merokok Indoor Dilarang Total, Jual Rokok Dibatasi 200 Meter dari Sekolah
 
                      Lahan Makam Jakarta Kritis, DPRD Desak Anggaran Pembelian Tanah Baru Cuma Cukup 3 Tahun
 
                      Transjakarta Bakal Tambah 300 Armada Bus Listrik Demi Jakarta Bebas Polusi di Tengah Isu Kenaikan Tarif
 
                      DPR Sebut 'Gimmick' AMDK Berlabel 'Air Pegunungan' Bentuk Pelecehan Kedaulatan Negara, Menteri Jangan Hanya Mengimbau Masyarakat
 
                      Pemprov DKI Jakarta Beri Keringanan hingga Bebaskan Pajak Kendaraan Bermotor
 
                      IHW Desak BPOM dan BPJPH Audit Aqua Terait Dugaan Penggunaan Air Sumur
 
                      Aqua Dianggap Bohongi Konsumen soal Sumber Air, YLKI Minta Pemerintah Lakukan Audit
 
                      Dewan Gerindra Desak BPKN Selidiki Temuan Sumber Air Aqua dari Sumur Bor di Subang
 
                      Krisis Lahan Makam Jakarta, Solusi Tumpang dan Wacana Teknologi Kuburan Instan
 
                      




