Pemprov DKI Klaim Hanya Sepertiga Waduk Pluit Terendam Sedimen
Pengerukan lumpur dan enceng gondok di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara (Foto: antaranews)
MerahPutih.com - Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Yusmada Faizal mengatakan dari 80 hektar luas Waduk Pluit, Jakarta Utara hanya sepertiga yang terlihat mengalami pendangkalan hingga menimbulkan Sedimen.
Menurut dia, pendangkalan yang memperlihatkan sedimen di Waduk Pluit itu akibat kondisi permukaan air mengalami penurunan dari kedalaman maksimal yang mampu ditampung.
BACA JUGA: Disorot Lantaran Tak Terurus, Pemprov DKI Mulai Lakukan Pengerukan di Waduk Pluit
"Lumpur di sebagian wilayah Waduk Pluit. Yang kelihatan sedimennya itu sekitar sepertiga Waduk. Yang lainnya sudah dikerjakan, sudah tebal airnya (dibandingkan sedimen)," kata Yusmada di Jakarta, Selasa (11/6).
Meski demikian, Yusmada menuturkan, tengah melakukan pengerukan waduk Pluit hingga tingkat low water level. Proses pengerukan terhadap lapisan sedimen sudah dilaksanakan sejak akhir April lalu.
Yusmada pun menargetkan pengerukan waduk Pluit rampung pada bulan Oktober 2019 mendatang. "Kami sudah kerjakan (pengerukan) mulai akhir April. Oktober ditargetkan sudah selesai. Sedimen pun (terlihat hanya) di muaranya, dekat pompa ke arah laut," jelas Yusmada.
Pihaknya telah mengerahkan 6 unit eskavator amfibi dan rencananya akan ditambah jumlahnya menjadi 13 unit untuk memaksimalkan pengerukan sedimen di Waduk Pluit.
Adapun metode pengerukan sedimen dilakukan dengan cara mengeruk secara estafet menuju pinggir waduk untuk selanjutnya diangkat maupun dibentuk menjadi tanggul.
BACA JUGA: Berstatus Zona Hijau, Pusat Kuliner Pluit Diminta Dihentikan
Yusmada mengungkapkan, upaya pengerukan sedimen terus dilakukan di Waduk Pluit agar dapat menampung air hingga berada pada ketinggian maksimal 3 meter.
"Di sisi lain, 10 pompa air yang terdapat di Waduk Pluit terus bekerja untuk mengalirkan air waduk ke laut dan menjaga permukaan air waduk di bawah 1,9 meter dari ketinggian normal, sehingga tinggi muka air dikondisikan dalam kondisi surut sebagai upaya persiapan musim hujan," tutupnya. (Asp)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Keputusan UMP DKI 2026 Hampir Final! Siap-siap Kenaikan Gaji Minimum Berbasis KHL, Untung Mana Buruh atau Pengusaha?
Fenomena Supermoon Dituding Penyebab Banjir Rob Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu
Antrean Horor Bantar Gebang Renggut Nyawa Sopir Truk, Nasib Beasiswa Anak Almarhum Jadi Prioritas Pemprov DKI
Setop Bilang Kebaya Cuma Buat Emak-Emak! Pemprov DKI Gencarkan Jurus Agar Anak Muda Naksir Warisan UNESCO
Pramono Ambil Alih Tanggul Bocor Muara Baru Agar Jakarta Tak 'Tenggelam' Walau Bukan Tugas Pemprov DKI
Pramono Bongkar Jam Krusial Banjir Rob Ganas yang Bakal Melanda Jakarta Besok
Pramono Anung Minta Anak Buah Siaga Banjir Rob dan Curah Hujan Tinggi, Camat Hingga Lurah Wajib Hadir di Lapangan
Ada Kegiatan Jakarta Penuh Warna, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan
Pasar Pramuka Tetap Ramai Jelang Revitalisasi Total di Tahun 2026
Sah! Pergub Larangan Perdagangan Daging Anjing dan Kucing Berlaku 24 November 2025