Pemprov DKI Beli Toa Rp 4 Miliar, Gerindra: Program Bagus Itu


Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Syarif (MP/Asropih)
MerahPutih.com - Fraksi Gerindra DKI Jakarta ikut mengomentari usulan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI yang berencana memberi pengeras suara atau toa senilai Rp4 miliar untuk peringatan dini bencana di Ibu Kota.
Menurut Anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra, Syarif menilai wacana yang digulirkan BPBD DKI itu program yang bagus. Lanjut dia, pemasang 6 alat alat Disaster Warning System (DWS) adalah program kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga
Anggaran Rp4 Miliar Toa Bencana DKI, Fraksi PDIP: Mending Pakai Kentongan
"Programnya bagus itu, itukan kelanjutan tahun-tahun sebelumnya kan sudah dipasang, sama deh dengan tahun sebelumnya tahun 2019, 2018, ke depan 2020 6 stasiun itukan," ujar Syarif kepada wartawan, Jumat (17/1).
Kerena dinilai bagus dan dapat membantu informasikan warga terkait bencana, kata Syarif, pembelian toa yang nilainya miliaran rupiah itu harus dipercepat.
"Bagus menurut saya memang harus begitu, harus lebih cepat," paparnya.
Syarif menilai, pengadaan pengeras suara memang dibutuhkan Jakarta mengingat saat ini memasuki musim penghujan. Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakata ini mengklaim, bahwa pemasangan alat tersebut tak memboroskan kantong Pemprov DKI Jakarta.

"Uangnya menurut saya juga nggak boros-boros banget. Membangun stasiun 6 radio, coba tanya anak pegiat-pegiat bikin statisun berapa habisnya, lebih dari Rp500 juta, bisa diatas Rp 1 miliar bikin radio itu," ungkap Syarif.
Diketahui, Pemprov DKI melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bakal membeli enam unit pengeras suara untuk peringatan dini bencana banjir di Jakarta. Harganya mencapai Rp4 miliar
Enam toa canggih yang bernama Disaster Warning System (DWS). ini tergabung dalam sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) BPBD DKI.
Nantinya pengeras suara ini bakal dipasang di kawasan Tegal alur, Rawajati, Makasar, Jati Padang, , Kedoya selatan, dan Cililitan. Kawasan ini dalam pemetaan BPBD termasuk dalam daerah rawan bencana banjir.
Baca Juga
Begini Jawaban Sekda DKI Soal Pengadaan Toa Banjir Seharga Rp4 Miliar
Tahun lalu Pemprov DKI sudah membeli puluhan toa canggih untuk di pasang di 14 titik rawan banjir Jakarta. Adapun kawasan yang sudah dipasang toa pada tahun 2019 adalah:
- Ulujami, Jakarta Selatan
- Petogogan, Jakarta Selatan
- Cipulir, Jakarta Selatan
- Pengadegan, Jakarta Selatan
- Cilandak Timur, Jakarta Selatan
- Pejaten Timur, Jakarta Selatan
- Rawa Buaya, Jakarta Barat
- Kapuk, Jakarta Barat
- Kembangan Utara, Jakarta Barat
- Kampung Melayu, Jakarta Timur
- Bidara Cina, Jakarta Timur
- Cawang, Jakarta Timur
- Cipinang Melayu, Jakarta Timur
- Kebon Pala, Jakarta Timur. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
DPRD DKI Jakarta Ambil Langkah Cepat, Libatkan 15 Perguruan Tinggi dalam Pembahasan Maraton 15 Perda Kekhususan

Pembahasan APBD 2026 DKI Jakarta Ditunda, Menunggu Kepastian Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Pusat

Rencana Pramono Anung Ubah Badan Hukum PAM Jaya Dapat Penolakan dari Legislator Kebon Sirih

Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Jakarta Siapkan Sejumlah Mitigasi untuk Tangani Potensi Banjir

Pimpinan DPRD DKI Sebut Penurunan Tunjangan Perumahan tak Bisa Sendiri, Harus Bersama Pusat

Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku

Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum

DPRD DKI Tak Mau Terburu-buru Ambil Keputusan Turunkan Tunjangan Rumah

Pramono Tanggapi soal Tunjangan Rumah Anggota DPRD DKI, Sebut Sudah Jalin Komunikasi

Fantastis! Segini Besaran Gaji dan Tunjangan Anggota DPRD DKI yang Lebih Besar dari DPR
