Begini Jawaban Sekda DKI Soal Pengadaan Toa Banjir Seharga Rp4 Miliar
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah. (ANTARA FOTO/Retno Esnir)
MerahPutih.com - Sekertaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah mengatakan, pengadaan pengeras suara atau toa seharga Rp4 miliar menjadi tanggung jawab satuan kerja perangkat daerah (SKPD), bukan urusan petinggi-petinggi termasuk dirinya atau Gubernur Anies Baswedan.
Adapun pengadaan toa untuk penyampaian informasi peringatan dini bencana di Jakarta ini diusulkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI.
Baca Juga:
Anggaran Rp4 Miliar Toa Bencana DKI, Fraksi PDIP: Mending Pakai Kentongan
“Kalau isi kegiatan itu menjadi wewenang dan tanggung jawab SKPD. Kamu perlu apa adain apa. mereka yang tanggung jawab termasuk nilai, proses pengadaan markup apa enggak. Wajar apa enggak," ujar Saefullah di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (16/1).
Mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini menerangkan, pimpinan tertinggi di birokrasi Pemda DKI dalam hal ini Anies telah melimpahkan amanat dan tanggung jawab kepada semua SKPD.
Untuk itu, kata Saefullah, para SKPD tersebut tak bisa ditekan atau diintervensi oleh sekretaris daerah sekalipun.
"Delegation of otority, pimpinan sudah kasih ke bawah. Itu jadi tanggung jawab SKPD. kita tidak pernah intervensi. Kalau saya intervensi salah," ungkapnya.
Diketahui, Pemprov DKI melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bakal membeli enam unit pengeras suara untuk peringatan dini bencana banjir di Jakarta. Harganya mencapai Rp4 miliar
Enam toa canggih yang bernama Disaster Warning System (DWS) ini tergabung dalam sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) BPBD DKI.
Baca Juga:
Lurah Ancol Benarkan Raja Keraton Agung Sejagat Punya e-KTP DKI
Nantinya pengeras suara ini bakal dipasang di kawasan Tegal Alur, Rawajati, Makasar, Jati Padang, Kedoya selatan, dan Cililitan. Kawasan ini dalam pemetaan BPBD termasuk dalam daerah rawan bencana banjir.
Tahun lalu Pemprov DKI sudah membeli puluhan toa canggih untuk di pasang di 14 titik rawan banjir Jakarta.
Adapun kawasan yang sudah dipasang toa pada tahun 2019 adalah:
1. Ulujami, Jakarta Selatan
2. Petogogan, Jakarta Selatan
3. Cipulir, Jakarta Selatan
4. Pengadegan, Jakarta Selatan
5. Cilandak Timur, Jakarta Selatan
6. Pejaten Timur, Jakarta Selatan
7. Rawa Buaya, Jakarta Barat
8. Kapuk, Jakarta Barat
9. Kembangan Utara, Jakarta Barat
10. Kampung Melayu, Jakarta Timur
11. Bidara Cina, Jakarta Timur
12. Cawang, Jakarta Timur
13. Cipinang Melayu, Jakarta Timur
14. Kebon Pala, Jakarta Timur. (Asp)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Anung Resmikan Embung Lapangan Merah, Klaim Mampu Kurangi Banjir hingga 69 Persen
Fenomena Supermoon Dituding Penyebab Banjir Rob Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu
15 RT di Jakarta Timur Tergenang, Ini Langkah BPBD Atasi Luapan Ciliwung
Gubernur Pramono Usul Speaker Masjid dan Gereja Dipakai untuk Peringatan Dini Banjir
Banjir Rob Mampir Depan JIS Hingga Jalanan Utama Terendam, Kawasan Muara Angke yang Langganan Banjir Justru Aman
BPBD DKI Sebut Banjir di Jakarta Sudah Surut, Turunkan Personel untuk Pantau Kondisi Genangan
42 RT di Jakarta Terendam Banjir, BPBD: Genangan Terus Meluas Hingga Malam Hari
Banjir Jakarta Meluas, Pintu Air Mayoritas Siaga Tiga
Proyek Penurapan Multiyears Sungai di Jakarta Digas Lagi, Fokus Kali Grogol Hingga Mookervart
Antisipasi Banjir Rob Lebih dari Setengah Meter, BPBD DKI Siapkan 257 Lokasi Pengungsian untuk Warga Jakarta Utara