Pemkot Padang Panjang akan Olah Susu Sapi Jadi Keju
Ilustrasi keju. ©2012 Shutterstock/Nayashkova Olga
MerahPutih.com - Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar) merencanakan 10 sampai 20 persen dari produksi susu sapi perah di daerah itu diarahkan diolah menjadi produk keju.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pangan dan Pertanian setempat, Wahid, mengatakan saat ini rata-rata produksi susu sapi per hari yaitu 1.300 sampai 1.500 liter.
"Hari ini sampai dua hari ke depan, pelaku usaha pengolahan susu mulai mendapat pelatihan pengembangan produk olahan susu menjadi keju. Usai pelatihan ini kami berencana 10 sampai 20 persen dari produksi susu diolah menjadi keju," jelasnya seperti dilansir Antara.

Meski demikian, pada tahap awal produksi usai pelaksanaan pelatihan tersebut, ia menerangkan akan memerhatikan kondisi penjualan susu terlebih dahulu.
"Kami juga lihat dulu bagaimana penjualan susu, yang tidak terpasarkan adalah yang akan diolah menjadi keju. Perkiraan kami bulan ini terpasarkan semua," tambahnya.
Ia mengatakan, susu biasanya tidak terpasarkan seluruhnya ketika masa libur panjang sekolah dan pada saat bulan puasa yang jumlahnya bisa mencapai 50 sampai 65 persen dari rata-rata produksi susu setiap hari.
"Yang rencana awal 10 sampai 20 persen saja, ketika momen tertentu yang mempengaruhi penjualan akan lebih banyak diolah menjadi keju untuk menyelamatkan susu yang tidak terpasarkan ini," ujarnya.
Pada 2018, sebutnya fokus kegiatan bidang peternakan terletak pada perluasan pemasaran dan produk olahan susu yang salah satu bentuk realisasinya adalah dengan pelatihan pengembangan produk olahan susu bekerja sama dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen di Bogor.

Sejauh ini produk olahan susu yang telah mampu dihasilkan pelaku usaha di Padang Panjang yaitu yogurt, kefir, permen susu, pie susu, es krim dan pempek susu.
Pelaku usaha pengolahan susu sapi dari enam kota dan kabupaten di Sumbar belajar memproduksi keju mozarella, gouda dan nata de whey di Padang Panjang, Selasa.
Menurut Kepala Seksi Produksi Peternakan Dinas Pangan dan Pertanian Padang Panjang, Yuliati Desi, pelatihan pembuatan keju bertujuan untuk memperluas pasar sehingga mendorong peningkatan ekonomi pelaku usahanya.
"Bulan lalu ada kerja sama Padang Panjang dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen di Bogor, pelatihan pengembangan olahan susu ini adalah tindaklanjutnya," katanya.
Pelaku usaha yang hadir berjumlah 25 orang berasal dari Padang Panjang, Bukittinggi, Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman dan Limapuluh Kota.
Pelatihan yang diberikan berupa pemaparan materi dan praktek pembuatan keju gouda, pembuatan keju krim, pembuatan mozarella menggunakan mesin dan secara manual serta pembuatan nata de whey yang merupakan sisa dari proses produksi keju.
"Dengan bertambahnya pengetahuan pelaku usaha pengolahan susu sapi, mereka bisa memanfaatkan susu untuk diolah menjadi produk dengan nilai jual lebih. Hal ini diharapkan mendorong perekonomian mereka," ujarnya.
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Indonesia Ekspor Produk Olahan Susu ke Malaysia dan Filipina, Nilainya Capai Rp 1,7 M
Susu Lokal Wajib 20 Persen di Program Makan Bergizi Gratis, Peternak Sapi Lokal Siap-Siap Kebanjiran Order
Kolaborasi Susu dan Dunia Olahraga Gaungkan Gaya Hidup Sehat Jelang World Milk Day 2025
Menikmati Susu dalam Dessert Cimory Eat Milk
Menilik KPBS Pangalengan Koperasi Peternak Sapi Perah yang Kian Modern
Kepala BGN: Susu Kita 80 Persen Impor
Pakar Gizi Soroti Susu Kandungan Gula Tinggi dalam Program Makan Bergizi Gratis
Pakar Gizi Soroti Pemberian Susu dengan Kandungan Gula Tinggi dalam Program Makan Bergizi Gratis
200 Ribu Sapi Ditargetkan Masuk ke Indonesia Tahun Ini Dukung Makan Bergizi Gratis
Istana Tegaskan Susu Bukan Menu Wajib Program MBG, Dikasih Seminggu Sekali