Pemkot Bandung Targetkan 550 Ton Sampah Organik Selesaikan di Hulu


Kebakaran TPA Sarimukti. (Foto: Humas Kota Bandung)
MerahPutih.com - Pondok pesantren, madrasah hingga organisasi di bawah Kantor Kementerian Agama Kota Bandung diharapkan mengelola sampah mulai dari sumbernya.
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna menegaskan, Pemkot Bandung menekankan 50 persen sampah selesai, terutama organik atau sisa makanan. Kami simulasikan harus menekan 550 ton sampah organik untuk bisa selesaikan di hulu, atau rumah, kantor hingga institusi lainya.
Baca Juga:
Darurat Sampah di Kota Bandung Diperpanjang Hingga Akhir Tahun
Menurut Ema, di bawah Kementerian Agama cukup banyak organisasi hingga santri yang diyakinkan mampu mengelola sampah.
"Kalau Kota Bandung ada sekitar 87 pesantren, 2.800 masjid, 34 gereja, dan tempat ibadah lainnya, semua bisa menangani bersama. Maka ada pengaruh signifikan untuk mengurangi sampah di Kota Bandung, " ungkap Ema.
Ema mengungkapkan, saat ini ada 272 Kawasan Bebas Sampah di Kota Bandung.
Ia mengahak, masyarakat untuk menduplikasi kesuksesan zero waste diterapkan di kantor, masjid hingga sekolah masing-masing.
"Saat ini asa 272 RW yang menyatakan KBS. Jadi itu bisa menjadi contoh untuk diterapkan saat ini di tempat masing-masing," tuturnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandung, Abdurahim menyatakan, siap membantu menuntaskan sampah mulai dari sumbernya.
Ia menegaskan, saat ini, Kemenag tengah mempelajari sekaligus mengimplementasikan pilah pilih sampah di tempat masing-masing.
"Program apapun kami siap mendukung sekaligus mengimpelementasikan. Karena kami duduk di daerah otonomi Kota Bandung. Insyallah Kemenag akan selalu kolaborasi untuk mewujudkan dan memenuhi program Kota Bandung," bebernya.
Unsur pendidikan di bawah Kementerian Agama Kota Bandung, seperti Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) sebanyak 405 lembaga.
Selain itu ada majelis taklim sebanyak 1.207, hingga santri di Kota Bandung mencapai 7.000-8.000 santri.
"Kita sosialisasikan dan diimplementasikan pengolahan sampah, mulai dari konsep. Itu kita ikuti semua lembaga pendidikan agama Islam," ujarnya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
ITB: Pengelolaan Sampah Butuh Teknologi dengan SDM yang Andal
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Demo Sisakan 28,63 Ton Sampah, Pemprov DKI Kerahkan 750 Personel untuk Lakukan Pembersihan

Gejolak Demo Berlanjut, Pemprov DKI Pikir Ulang Penarikan Retribusi Sampah dari Warga

Pagi Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia, Nomor 1 Kota di Afrika

Jakarta Susun Mitigasi Kurangi Emisi GRK 30 Persen hingga 2030

Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia

Dinas LH DKI Perkuat Kolaborasi Pengelolaan Sampah Mandiri Kawasan

Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan untuk Bersihkan Sampah selama Rangkaian Acara HUT ke-80 RI di Jakarta

Pengelolaan PLTSa Putri Cempo Belum Maksimal, Wakil Ketua MPR Singgung Revisi Perpres Sampah

Gubernur Pramono Diminta Kaji Ulang Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik, RDF Plant Rorotan Disinggung

Ketika Udara Bersih Menjadi Kebutuhan: Solusi Praktis untuk Lingkungan Sehat di Rumah
