Pemicu Kasus Positif COVID-19 di Indonesia Terus Meningkat

Andika PratamaAndika Pratama - Minggu, 10 Mei 2020
Pemicu Kasus Positif COVID-19 di Indonesia Terus Meningkat

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (ANTARA/HO-Gugus Tugas COVID-19)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengingatkan semakin banyak kasus positif corona yang berasal dari orang tanpa gejala (OTG) klasik penyakit yang disebabkan virus corona baru itu.

Ia menjelaskan, pada awalnya ia menggambarkan sebaran-sebaran klasiknya yang dibawa oleh orang dalam keadaan sakit yang bergejala dengan suhu di atas 38 derajat Celcius, orang dengan batuk dan sesak.

Baca Juga

Update COVID-19 Minggu (10/5): 14.032 Positif, 2.698 Sembuh

"Namun dalam perkembangannya gambaran ini sudah tidak lagi menjadi ciri khas dari orang yang terinfeksi COVID-19," kata Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Minggu (10/5).

Pemerintah, tegasnya, semakin banyak menemukan orang yang diketahui memiliki virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 lewat tes PCR meski menunjukkan gejala yang sangat ringan atau bahkan tidak memiliki gejala.

Ilustrasi Rapid Test COVID-19. Foto: Net
Ilustrasi Rapid Test COVID-19. Foto: Net

Lanjut Yuri, OTG itu tidak mengalami demam dan batuk sehingga terlihat seperti orang yang sehat. Dia mengingatkan jika OTG berada di tengah masyarakat dan tidak menggunakan masker maka akan memiliki risiko penularan kepada banyak orang, terutama untuk kelompok rentan.

"Hal itulah yang menjadi salah satu pemicu terus ditemukannya kasus positif COVID-19 di Indonesia," tegas dia.

Ia mengatakan data kasus penyakit yang disebabkan virus corona baru itu dalam sepekan masih menunjukkan belum adanya konsistensi angka penurunan infeksi di beberapa daerah.

"Dalam kecenderungan data yang kita dapatkan pada satu minggu terakhir tampak adanya fluktuasi. Di beberapa daerah ada kecenderungan konsisten meningkat dengan jumlah (infeksi) yang semakin sedikit, namun di beberapa daerah ada juga yang tidak konsisten," kata Yurianto.

Fluktuasi angka penambahan kasus positif COVID-19 terlihat dari pola beberapa hari terjadi sedikit penambahan, namun di hari-hari terakhir terjadi penambahan yang cukup signifikan.

Di beberapa daerah, tegas pria yang menjabat sebagai Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan itu, masih belum terlihat pola grafik yang konsisten. Hal itu membuat otoritas tidak bisa menebak pola dari hari ke hari.

"Ini adalah sebagai gambaran yang bisa kita maknai bahwa proses penularan di luar, di tengah masyarakat, masih saja terus terjadi," kata dia.

Dia berujar, masyarakat harus menaati aturan yang diterapkan pemerintah agar bisa terhindar dari virus corona.

"Ini yang harus kita patuhi. Hanya cara ini yang bisa kita gunakan untuk hentikan penyebaran COVID-19. Jika sudah ditemukan vaksin kita tidak perlu menghindar. Namun kenyataannya sampai sekarang belum ada vaksin sehingga belum ada orang yang kebal dengan ini," kata Yuri.

Aturan tersebut, kata Yuri, mulai dari menerapkan pembatasan jarak fisik, mencuci tangan dengan teratur menggunakan sabun, hingga mengenakan masker setiap hari keluar rumah.

Yuri menilai, upaya-upaya ini penting dilakukan karena saat ini orang yang membawa virus corona bisa saja tidak menunjukkan gejala apa pun.

"Ini adalah upaya perlindungan diri. Ini jadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, siapa yang jadi orang tanpa gejala (OTG)," ucap Yuri.

"Apabila ada seorang tanpa gangguan yang kemudian tidak gunakan masker dan ada di lingkungan orang lain, maka 70 persen peluangnya dia tularkan (virus) ke orang lain," pungkasnya.

Baca Juga

Marcello Tahitoe Galang Donasi untuk Kru Terdampak COVID-19

Namun, jika orang tersebut menggunakan masker, maka peluang penularannya akan turun menjadi 5 persen. Selain itu, jika seluruh masyarakat taat menggunakan masker, maka penularannya akan menjadi 1 persen.

Hingga Minggu (10/5) ini jumlah pasien positif bertambah menjadi 14.032. Dari jumlah tersebut, 973 orang meninggal dan 2.698 pasien lainnya sudah dinyatakan sembuh. (Knu)

#COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan