Pemerintah Tekankan Efisiensi Anggaran, BNPB Masih Punya Dana Siap Pakai

Ilustrasi: Bencana longsor di Bali. Foto: Dok/BNPB
Merahputih.com - Pemerintah memastikan bahwa efisiensi anggaran yang telah diterapkan tidak akan mengganggu penanganan bencana di tanah air. Fungsi-fungsi pemerintahan tetap berjalan seperti biasa.
Sekalipun ada efisiensi anggaran, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan pemerintah telah mengalokasikan dana yang cukup, termasuk dana siap pakai di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dengan dana siap pakai, BNPB tetap mampu melakukan penanganan serta merespons setiap kejadian bencana secara cepat.
"Itu sudah ada namanya dana siap pakai. Dana siap pakai, kalau diperlukan maka itu ada alokasi budget yang sudah dianggarkan," ujar Pratikno, Selasa (4/2).
Baca juga:
Menurut Pratikno, kebijakan efisiensi anggaran justru membuat anggaran yang tersedia lebih dioptimalkan untuk kepentingan publik, termasuk dalam penanganan bencana.
"Birokrasi di seluruh jajaran pemerintahan bekerja keras untuk menyisir, melakukan efisiensi, bahwa kemudian setiap operasional cost, birokrasi kita kurangi, kita dedikasikan untuk pelayanan kepada masyarakat," jelas dia.
Menanggapi potensi bencana akibat munculnya bibit siklon tropis di Samudera Hindia, Pratikno menyebut pihaknya secara intensif berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau perkembangan cuaca.
"Sebagaimana kita tahu memang ada perubahan iklim itu nyata, dan harus kita antisipasi," katanya.
Mengantisipasi cuaca ekstrem, pemerintah telah melakukan sejumlah langkah, salah satunya dengan penetapan status tanggap darurat di beberapa daerah.
"Terakhir di Kalimantan Barat, saya berkunjung ke sana, bersama kepala BNPB," ujar dia dikutip Antara.
Baca juga:
Mensos Bilang Prabowo Bakal Tambah Bansos di Tengah Program Efisiensi Anggaran
Mitigasi bencana, terus dimaksimalkan, baik melalui perbaikan infrastruktur, edukasi masyarakat, maupun peningkatan kesiapsiagaan di level pemerintah daerah.
Pratikno mengungkapkan untuk jangka menengah, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan terkait perbaikan infrastruktur.
"Sungai-sungai dinormalisasi, waduk juga dinormalisasi, untuk mengurangi potensi risiko bencana," tutur dia.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada

Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga

Magma Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Bertumbuh, Erupsi Hampir Setiap Hari

PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh

Ada 13 Gempa Susulan di Karawang-Bekasi hingga Pagi ini, Dipicu Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat

Sempat Terganggu Imbas Gempa Bekasi, Perjalanan Whoosh Sudah Kembali Normal
