Pemerintah Siapkan Rp 8,8 Triliun untuk BLT Pekerja Gaji di Bawah Rp 3,5 Juta


Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berbicara kepada wartawan usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Senin (21/10/2019). ANTARA/Hanni Sofia/aa. (ANTARA/Hanni Sofia)
MerahPutih.com- Pemerintah akan menyalurkan bantuan subsidi upah untuk para pekerja dengan gaji di bawah Rp 3,5 juta.
"Ada program baru yang diarahkan bapak Presiden yaitu bantuan subsidi upah untuk gaji di bawah Rp 3,5 juta, besarnya Rp 1 juta per penerima, dan sasarannya 8,8 juta pekerja, dan kebutuhan anggaran Rp 8,8 triliun,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Selasa (5/4).
Baca Juga:
Ketua DPD RI Kritik BLT Minyak Goreng: Oligarki Sawit Menang Hattrick
Bantuan ini diberikan tak lepas dari adanya sejumlah kenaikan bahan pangan dan komoditas.
Airlangga mengatakan, kenaikan berbagai komoditas, terutama pangan dan energi, sebagai dampak dari peperangan antara Rusia dan Ukraina, tertransmisi ke tanah air dalam bentuk kenaikan harga komoditas dan inflasi.
Mulai dari gas alam, batu bara, minyak mentah, minyak kelapa sawit hingga gandum.
"Oleh karena itu Indonesia ada dua akibat. Satu terkait dengan penerimaan ekspor akan ada kenaikan tapi juga ada transmisi di dalam negeri yang tidak bisa seluruhnya ditransmisikan ke masyarakat," ujar Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini.
Menurut dia, Presiden Jokowi memberikan arahan agar perlindungan sosial perlu terus dipertebal.

Oleh karena itu, pemerintah memberikan subsidi langsung yang terkait dengan para penerima kartu sembako (18,8 juta) dan peserta Program Keluarga Harapan (2 juta) di mana mereka menerima bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng sebesar Rp 300 ribu untuk tiga bulan.
"Dan diharapkan dalam bulan Ramadan bisa diberikan dan program BLT Dana Desa terus dilanjutkan," kata Airlangga.
Menurut Airlangga, ada usulan untuk memberikan Bantuan Presiden Usaha Mikro dengan nominal Rp 600 ribu per penerima dengan sasaran sebanyak 12 juta.
Presiden Jokowi juga meminta para menteri dan kepala lembaga memantau kenaikan harga pupuk.
Airlangga menilai, ada pembatasan penggunaan pupuk, sehingga difokuskan pada komoditas-komoditas unggulan seperti padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, tebu, dan kakao.
"Bapak presiden mewanti-wanti agar subsidi pupuk tepat sasaran agar para petani bisa menerima pupuk. Sehingga tentunya harga pupuk tidak membuat kelangkaan pupuk dan bisa mendorong ketersediaan pangan yang aman," ujarnya. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pemerintah Buka Program Magang untuk 20 Ribu Fresh Graduate, Digaji Sesuai UMP

Prabowo Luncurkan Program Akselerasi Pembangunan: Sarjana Bakal ‘Magang’ di Sektor Industri hingga Memulai Pengembangan Ekosistem Gig Economy

DPR Tekankan Pentingnya Kenaikan Tunjangan Dosen Non-ASN Sebagai Syarat Utama Menuju Indonesia Emas 2045

Transaksi Harbolnas 2025 Ditarget Tembus Rp 35 Triliun, Pemerintah Janjikan Diskon Besar-besaran

Airlangga Hartarto: PHK Bertentangan dengan Semangat Tidar

Demi Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Bentuk Dewan Kesejahteraan dan Satgas Pencegahan PHK untuk Perlindungan Pekerja

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik

Pemerintah Harus Pastikan Tidak Ada Kebingungan Mengenai Upah, Masyarakat Selalu Berharap Upah Naik

Kesenjangan Gaji: Pejabat Capai Rp 3 Juta Per Hari Sedangkan Buruh Hanya Rp 20 Ribu Per Hari

Isu Tunjangan Bikin Publik Geram, Pimpinan DPR Blak-blakan Ungkap Alasan Rumah Dinas Diubah Menjadi Tunjangan Perumahan
