Pemerintah Serap Rp 19 Triliun dari 7 Surat Utang dengan Bunga Capai 6,8 Persen
Uang Rupiah. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) di Jakarta, Selasa (2/3), dari total penawaran masuk sebesar Rp 61,51 triliun melalui sistem lelang Bank Indonesia, pemerintah hanya menyerap Rp 19 triliun.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) dalam keterangan resminya melaporkan tujuh seri SUN yang dilelang yakni SPN03220602, SPN12230303, FR0090, FR0091, FR0093, FR0092, dan FR0089.
Baca Juga:
APBN di Januari 2022 Surplus, Pembiayaan Dari Utang Nyusut Rp 3 Triliun
Dana terbanyak yang dimenangkan berasal dari lelang seri FR0091 yakni Rp 7,7 triliun dari penawaran masuk Rp 15,29 triliun, sehingga imbal hasil atau yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan ditetapkan sebesar 6,50348 persen.
Sementara itu, jumlah penawaran masuk tertinggi terjadi pada seri SPN12230303, yakni sebesar Rp 24,1 triliun, dengan dana yang diraup tercatat sebesar Rp 2 triliun dan ditetapkan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 2,716 persen.
Selanjutnya, jumlah nominal terbesar lainnya yang dimenangkan yaitu pada seri FR0092 dengan total Rp4,15 triliun dari penawaran Rp6,95 triliun, sehingga imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan ditetapkan sebesar 6,89988 persen.
Dari seri FR0090, jumlah nominal yang diserap tercatat Rp 1,75 triliun dari penawaran masuk Rp3,05 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan ditetapkan 5,3496 persen.
DJPPR Kemenkeu turut mencatat jumlah nominal yang dimenangkan dari FR0093 adalah Rp1,7 triliun dan ditetapkan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,50994 persen, dengan jumlah penawaran masuk Rp 2,62 triliun.
Kemudian dari SPN03220602, jumlah dana yang diserap yakni Rp1 triliun dari jumlah penawaran Rp 8,18 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan ditetapkan 2,174 persen.
Jumlah nominal yang dimenangkan paling kecil berasal dari seri FR0089 yaitu Rp 700 miliar dari penawaran masuk Rp 1,31 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan ditetapkan sebesar 6,89964 persen. (Asp)
Baca Juga:
Indonesia Berutang ke ADB Buat Pulihkan Ekonomi USD 150 Juta
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Sempat Gelar Rapat Terbatas, Prabowo Minta Airlangga dan Rosan Bereskan Utang Whoosh
[HOAKS atau FAKTA]: Indonesia tak Mampu Lunasi Utang Whoosh, China Ambil Alih Kepemilikan Natuna Riau
Perusahaan Swasta Mulai Beli Patriot Bond, Jatuh Tempo 21 Oktober 2032
Menkeu Purbaya Ultimatum Kementerian Lembaga, Dana Tidak Terserap Bakal Digunakan Bayar Utang
Rencana Utang Kereta Cepat 'Numpang' APBN Bikin BUMN Sehat Jadi 'Sakit', DPR Minta Jangan Korbankan Duit Rakyat Buat Whoosh
Menkeu Purbaya Sarankan Danantara Bayar Utang Whoosh Rp 2 Triliun Per Tahun dari Dividen BUMN
Menkeu Purbaya Yakin Danantara Bisa Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh, Pakai Dividen BUMN
Proyek Kereta Cepat Whoosh Program Jokowi Jadi Beban, Kontrak Awal Proyek Ini Harus Disisir Ulang
PKS Dukung Menkeu Tidak Gunakan APBN Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh
Utang KCIC Bikin BUMN Pusing Tujuh Keliling, DPR Ingatkan Jangan Sampai Negara Ikutan Rugi