Pemerintah Rencanakan Vaksinasi Booster, DPR Beri Saran

Andika PratamaAndika Pratama - Minggu, 09 Januari 2022
Pemerintah Rencanakan Vaksinasi Booster, DPR Beri Saran

Badan Intelijen Negara Provinsi Kepulauan Riau menggelar vaksinasi massal di Batam. (ANTARA/Nikolas Panama)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pemerintah perlu mencari mekanisme yang tepat dalam pelaksanaan vaksinasi booster yang rencananya akan mulai diberikan pada 12 Januari 2022 mendatang.

Menurut anggota Komisi IX DPR RI, Sri Meliyana, dengan mekanisme yang ditetapkan yakni gratis bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS dan berbayar bagi masyarakat luas, dianggap kurang tepat.

Baca Juga

Menkes Sebut Indonesia Masuk Lima Besar Cakupan Vaksinasi Terbanyak di Dunia



"Jika hanya peserta BPJS saja yang bisa menerima booster, bagaimana dengan nasib yang bukan peserta BPJS yang tidak mampu," ujar Meli kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (8/1).

Meli menambahkan, pelaksanaan vaksinasi booster sebenarnya masih menjadi pekerjaan rumah bersama. Sehingga, perlu pembahasan mendalam untuk menemukan mekanisme yang tepat dalam pemberian vaksin booster.

"(Vaksinasi) digratiskan saja kita masih kocar-kacir, masih lambat. Apalagi dilaksanakan dengan ketentuan yang rumit, yang bertele-tele. Pasti akan sampai ke Komisi IX, saya yakin ini membutuhkan bahasan yang mendalam," tambahnya.

Selain itu, Meli juga menekankan bahwa di tengah pelaksanaan vaksinasi booster, pelaksanaan vaksinasi dosis pertama dan kedua harus tetap disegerakan.

Baca Juga

Joki Vaksinasi Diciduk Polisi, Dijanjikan Upah Setengah Juta

Pasalnya, sejauh ini baru 244 kabupaten/kota dari 514 kabupaten/kota yang baru mencapai target 40 persen vaksinasi. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada kendala pelaksanaan vaksinasi di beberapa daerah lainnya.

"Seharusnya bisa membuat pemetaan, bagaimana di satu daerah bisa sukses, bagaimana daerah lain enggak berhasil, dipetakan di masing-masing daerah sehingga bisa dilakukan percepatan vaksinasi, itu dosis pertama dan kedua," papar Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu.

Meli menilai perlu manajemen vaksinasi yang baik dan sehat yang diterapkan dalam pelaksanaan vaksinasi baik vaksinasi dosis pertama, kedua maupun vaksinasi booster.

Sehingga pelaksanaan vaksinasi dosis satu, dua, dan booster mempunyai manajemen vaksinasi yang baik hingga sehat.

"Tidak tumpang tindih, tidak saling mengabaikan. Jangan sampai abai terhadap yang belum mendapatkan vaksin di dua dosis yang pertama," tutup legislator dapil Sumatera Selatan II tersebut. (Knu)

Baca Juga

Vaksinasi Anak Terus Digencarkan Seiring PTM 100 Persen

#Vaksinasi #Vaksin Covid-19 #COVID-19 #Kasus COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Tengah viral di media sosial informasi yang menyebut vaksin sengaja disiapkan sebelum penyakit tersebut muncul.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Bagikan