Pemerintah Keluarkan 7 Seri Surat Berharga Syariah Rp 10 Triliun
 Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 Juli 2024
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 Juli 2024 
                Ilsutrasi - Petugas bank menunjukkan lembaran uang rupiah di salah satu bank di Jakarta. (ANTARA FOTO/Putu Indah Savitri/sgd/YU/am.)
MerahPutih.com - Pemerintah menyerap dana Rp 10 triliun dari lelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada 16 Juli 2024.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan total penawaran masuk pada lelang kali ini mencapai Rp 27,71 triliun.
Seri yang lelang di antaranya SPNS20012025 (pembukaan kembali), SPNS01042025 (pembukaan kembali), PBS032 (pembukaan kembali), PBS030 (pembukaan kembali), PBS004 (pembukaan kembali), PBS039 (pembukaan kembali), dan PBS038 (pembukaan kembali). Lelang dilakukan melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Penyerapan terbesar berasal dari seri PBS030 yang dimenangkan senilai Rp 5,5 triliun dari penawaran masuk Rp 6,96 triliun. Imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini yaitu 6,80167 persen.
Baca juga:
Utang Luar Negeri Indonesia Kembali Naik
Serapan berikutnya yaitu seri PBS038 yang dimenangkan sebesar Rp 1,85 triliun dari penawaran masuk Rp 4,70 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,15493 persen.
Selanjutnya, pemerintah memenangkan nominal sebesar Rp 1,1 triliun dari seri PBS032 yang menerima penawaran masuk Rp 9,93 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini yaitu 6,81997 persen.
Dari seri SPNS20012025, Pemerintah meraup dana Rp 600 miliar dari penawaran masuk Rp 2,19 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,81833 persen.
Kemudian, Pemerintah menyerap dana Rp550 miliar dari seri SPNS01042025 yang menerima penawaran masuk Rp 3,33 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,89924 persen.
Baca juga:
Pemerintahan Prabowo Bakal Naikkan Rasio Utang, Airlangga: Baru Wacana
Adapun dari seri PBS004, Pemerintah memenangkan dana sebesar Rp 300 miliar. Penawaran masuk untuk seri ini yaitu Rp 387 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,95853 persen.
Sedangkan dari seri PBS039, Pemerintah meraup dana Rp100 miliar dari penawaran masuk Rp201 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,02696 persen. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Menkeu Purbaya Ultimatum Kementerian Lembaga, Dana Tidak Terserap Bakal Digunakan Bayar Utang
 
                      Danantara Ingin Investasikan Duit di Pasar Saham, Saat Ini Masih di Surat Berharga Negara
 
                      Rencana Utang Kereta Cepat 'Numpang' APBN Bikin BUMN Sehat Jadi 'Sakit', DPR Minta Jangan Korbankan Duit Rakyat Buat Whoosh
 
                      Menkeu Purbaya Yakin Danantara Bisa Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh, Pakai Dividen BUMN
 
                      Proyek Kereta Cepat Whoosh Program Jokowi Jadi Beban, Kontrak Awal Proyek Ini Harus Disisir Ulang
 
                      PKS Dukung Menkeu Tidak Gunakan APBN Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh
 
                      Utang KCIC Bikin BUMN Pusing Tujuh Keliling, DPR Ingatkan Jangan Sampai Negara Ikutan Rugi
 
                      Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
 
                      DPR Desak OJK Hapus Pasal 'Debt Collector' di POJK 22/2023, Utang Wajib Perdata!
 
                      Defisit Anggaran Bakal Capai Rp 698 Triliun di 2026, Menkeu Pede Tarik Utang Berkurang
 
                      




